11
BAB II TINJAUAN TEORETIS
A. Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
1. Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh
penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya Walgito, 1994:53. Sedangkan Davidoff Walgito, 1994:53
mendefinisikan persepsi sebagai pengimplementasian stimulus yang diindera, sehingga individu menyadari, mengerti tentang apa yang diindera
itu. Sejalan dengan Davidoff, Thoha 1988:138 menyatakan bahwa persepsi merupakan proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di
dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman.
Dalam persepsi sekalipun stimulus yang diterima sama tetapi karena pengalaman, kerangka acuan kemampuan berpikirnya tidak sama
ada kemungkinan hasil persepsi antar individu satu dengan yang lain tidak sama. Kunci untuk memahami persepsi adalah mengenal bahwa persepsi
itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, bukan suatu pencatatan yang benar terhadap situasi Walgito, 1994:53.
12
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses pemahaman atau penafsiran akan
suatu hal melalui alat indera. Kesimpulannya : objekperistiwa à alat
indera penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, penciuman à
proses à hasil persepsi.
Ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi agar individu dapat menyadari dan mengadakan persepsi Walgito, 1994:54:
a. Ada objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang datang dari luar atau dalam dan
langsung mengenai alat indera atau syaraf yang bekerja sebagai reseptor.
b. Alat indera atau reseptor Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus dan
akan meneruskan ke pusat susunan syaraf yaitu otak. c. Perhatian
Perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi.
Homans Thoha, 1988:143 menyebutkan bahwa persepsi seseorang dapat berkembang. Ada tiga faktor utama yang dapat
mengembangkan persepsi seseorang, yaitu: a. Psikologi
Keadaan psikologi akan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu hal.
13
b. Famili atau keluarga Keluarga dapat memberikan pengaruh terbesar terhadap seseorang,
karena keluarga merupakan tempat pembentukan sifat atau watak seseorang untuk pertama kalinya.
c. Kebudayaan Sama halnya dengan keluarga, kebudayaan dalam lingkungan tempat
tinggal seseorang akan mempengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang dalam memahami suatu keadaan.
2. Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan Pengertian sertifikasi menurut National Commision on Educational
Services NCES adalah “aprocedure whereby the state evaluates and
reviews a teacher candidate’s, credentials and provides him or her a license to teach”
http:jalan- mendaki.blogspot.com200707sertifikasi- guru.html. Dengan demikian sertifikasi guru dapat diartikan sebagai
proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi kompetensi guru. Kompetensi didefinisikan dengan berbagai cara, menurut
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045U2002, kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab
yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan
tertentu http:jalan- mendaki.blogspot.com200707sertifikasiguru.html.
Namun pada dasarnya kompetensi merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditunjukkan melalui unjuk
14
kerja, yang diharapkan bisa dicapai seseorang setelah menyelesaikan suatu program pendidikan.
Sertifikasi guru bertujuan untuk meningkatkan mutu dan menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran. Untuk mendapatkan sertifikasi guru, seorang guru harus terlebih dahulu lulus dalam ujian sertifikasi. Adapun manfaat ujian
sertifikasi guru adalah untuk: a melindungi profesi guru dari praktik- praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru; b
melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan profesional; c menjadi wahana penjaminan mutu bagi
LPTK Lembaga Pendidikan Tenaga Kerja, dan kontrol mutu dan jumlah guru bagi pengguna layanan pendidikan; d menjaga LPTK dari
penyimpangan; e memperoleh tunjangan profesi bagi guru yang sudah lulus ujian sertifikasi http:jalan- mendaki.blogspot.com200707sertifikasi
-guru.html. Sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah proses pemberian
sertifikat pendidik untuk guru dalam jabatan guru PNS dan non PNS yang sudah mengajar pada satuan pendidik, baik yang diselenggarakan
pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat, dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama melalui uji
kompetensi dalam bentuk penilaian portofolio. Portofolio adalah bukti fisik dokumen yang menggambarkan pengalaman berkarya atau prestasi
yang dicapai dalam menjalankan tugas dalam interval waktu tertentu surat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dikti tentang panduan penyusunan portofolio, 2007:3 . Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi
Guru dalam Jabatan, disebutkan komponen portofolio meliputi: a kualifikasi akademik; b pendidikan dan pelatihan; c pengalaman
mengajar; d perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran; e penilaian dari atasan dan pengawas; f prestasi akademik; g karya pengembangan
profesi; h keikutsertaan dalam forum ilmiah; i pengalaman organisasi di bidang ilmiah; dan j penghargaan yang relevan dengan bidang
pendidikan. Dimana ke-10 komponen portofolio tersebut, merupakan penjabaran dari kompetensi guru, harus dipenuhi guru dengan cara
mengumpulkan dokumen keprofesiannya yang disusun dengan sistematika sebagaimana diatur dalam Peraturan Ditjen Pendidikan Tinggi Depdiknas
tentang Pedoman Penyusunan Portofolio. Portofolio berfungsi sebagai: a wahana guru untuk menampilkan
dan atau membuktikan unjuk kerjanya yang meliputi produktivitas, kualitas, dan relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung; b
informasidata dalam me mberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang guru, bila dibandingkan dengan standar yang telah
ditetapkan; c dasar menetukan kelulusan seorang guru yang mengikuti sertifikasi layak mendapatkan sertifikat pendidik atau belum; dan d
dasar memberikan rekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk menentukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kegiatan pembinaan
dan pemberdayaan guru. Jadi pada dasarnya fungsi portofolio dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
sertifikasi guru dalam jabatan adalah untuk menilai kompetens i guru dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai agen pembelajaran surat
dikti tentang panduan penyusunan portofolio, 2007:3. Menurut PP RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, pasal 28 yang dimaksud pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi http:Jalan_mendaki.
blogspot.com200707SertifikasiGuru.html, yaitu: a. Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Kompetensi kepribadian dapat dinilai melalui penilaian dari atasan dan
pengawasan. b. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelolaan pembelajaran yang
mendidik dan diagogis. Kompetensi pedagogik dinilai melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman
mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. c. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampua n pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidiktenaga kependidikan, orang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial dapat dinilai melalui penilaian dari atasan dan pengawasan.
d. Kompetensi profesional Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan
dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata
pelajaran yang dapat menambah wawasan keilmuan sebagai guru. Kompetensi profesional dapat dinilai melalui dokumen kualifikasi
akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan prestasi akademik.
Untuk dapat mengikuti uji sertifikasi, ada persyaratan yang harus dipenuhi. Persyaratan uji sertifikasi dibedakan menjadi dua, yaitu
persyaratan akademik dan non akademik http:Jalan_mendaki.blogspot. com200707Sertifikasi- Guru.html. Adapun persyaratan akademik adalah
sebagai berikut: a. Bagi guru TKRA, kualifikasi akademik minimum D4S1, latar
belakang pendidikan tinggi di bidang PAUD, sarjana kependidikan lainnya, dan sarjana psikologi.
b. Bagi guru SDMI kualifikasi akademik minimum D4S1, latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan SDMI, kependidikan
lainnya, atau psikologi c. Bagi guru SMPMTS dan SMAMASMK, kualifikasi akademik
minimal D4S1, latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan
d. Bagi guru yang memiliki prestasi istimewa dalam bidang akademik, dapat diusulkan mengikuti ujian sertifikasi berdasarkan rekomendasi
dari kepala sekolah, dewan guru, dan diketahui serta disahkan oleh kepala cabang dinas dan kepala dinas pendidikan.
18
Sedangkan persyaratan non-akademik adalah sebagai berikut: a. Umur guru maksimal 56 tahun pada saat mengikuti ujian sertifikasi.
b. Prioritas keikutsertaan dalam ujian sertifikasi bagi guru didasarkan pada jabatan fungsional, masa kerja dan pangkatgolongan.
c. Bagi guru yang memiliki prestasi istimewa dalam bidang non- akademik, dapat diusulkan mengikuti ujian sertifikasi berdasarkan
rekomendasi dari kepala sekolah, dewan guru, dan diketahui serta disahkan oleh kepala cabang dinas dan kepala dinas pendidikan
d. Jumlah guru yang dapat mengikuti ujian sertifikasi di tiap wilayah ditentukan oleh ditjen PMPTK Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kerja berdasarkan prioritas.
Prioritas yang dimaksud adalah kriteria ranking yang dilakukan oleh dinas Kabupaten kota dalam penentuan calon peserta uji sertifikasi
guru dalam jabatan. Penentuan ranking tersebut dapat dilakukan setelah memenuhi persyaratan utama dalam uji sertifikasi guru dalam jabatan,
yaitu memiliki ijasah akademik atau kualifikasi akademik minimal S1 atau D4. Kriteria penyusunan ranking tersebut adalah sebagai berikut
http:pedoman_penetapan_peserta_pdf - pdf2html.htm: a. Masa kerjapengalaman mengajar
Masa kerja dihitung sejak yang bersangkutan bekerja sebagai guru, baik sebagai PNS maupun non PNS,
b. Usia Usia yang dihitung adalah usia kronologis, diperinci sampai dengan
bulan supaya dapat terlihat perbedaannya, c. Pangkatgolongan
Kriteria ini khusus untuk guru PNS saja. Pangkatgolongan adalah pangkatgolongan yang sedang diduduki guru saat ini,
d. Beban mengajar Beban mengajar adalah jumlah jam mengajar per minggu yang
dilakukan guru saat didaftarkan sebagai peserta sertifikasi guru, e. Jabatan atau tugas tambahan
Jabatan atau tugas tambahan adalah jabatan atau tugas tambahan yang disandang oleh guru saat yang bersangkutan diusulkan mengikuti
sertifikasi guru. Tugas tambahan tersebut adalah sebagai kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua programjurusan, kepala bengkel,
dan lain- lain, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
f. Prestasi kerja Prestasi kerja yang dimaksudkan di sini adalah prestasi yang pernah
diraih guru, seperti meraih predikat sebagai guru teladan, guru berprestasi, guru berdedikasi, disiplin, loyalitas, pembimbing tema n
sejawat, pembimbing siswa sampai mendapatkan penghargaan baik tingkat kecamatan, Kabupatenkota, provinsi, nasional maupun
internasional.
Penyelenggaraan ujian sertifikasi guru melibatkan unsur lembaga, sumberdaya manusia, dan sarana pendukung. Lembaga penyelenggara
ujian sertifikasi adalah LPTK yang terakreditasi dan ditunjuk oleh Pemerintah, yang anggotanya dari unsur lembaga penghasil LPTK,
lembaga pengguna Ditjen Didasmen, Ditjen PMPTK, dan dinas pendidikan provinsi, dan unsur asosiasi profesi pendidik.
Adapun prosedur dalam penyelenggaraan ujian sertifikasi yang diselenggarakan oleh Ditjen PMPTK sebagai berikut: http:pedoman_
penetapan_peserta_pdf - pdf2html.htm. a. Guru dalam jabatan peserta sertifikasi, menyus un dokumen portofolio
dengan mengacu Pedoman Penyusunan Portofolio Guru, b. Dokumen portofolio yang telah disusun kemudian diserahkan kepada
dinas pendidikan Kabupatenkota untuk diteruskan kepada rayon LPTK penyelengara sertifikasi untuk dinilai oleh asesor dari rayon
LPTK tersebut,
c. Rayon LPTK penyelenggara sertifikasi terdiri atas LPTK induk dan sejumlah LPTK mitra,
d. Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi dapat mencapai angka minimal kelulusan, maka dinyatakan lulus dan memperoleh
sertifikat pendidik, e. Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi belum mencapai
angka minimal kelulusan, maka berdasarkan hasil penilaian skor portofolio, rayon LPTK menetapkan alternatif sebagai berikut.
1 Melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan profesi
pendidik untuk melengkapi kekurangan portofolio. 2 Mengikuti pendidikan dan pelatihan profesi guru Diklat Profesi
Guru atau DPG yang diakhiri dengan ujian. materi DPG mencakup empat kompetensi guru.
20
3 Lama pelaksanaan DPG diatur oleh LPTK penyelenggara dengan memperhatikan skor hasil penilaian portofolio.
4 Apabila peserta lulus ujian DPG, maka peserta akan memperoleh sertfikat pendidik.
5 Bila tidak lulus, peserta diberi kesempatan ujian ulang dua kali untuk materi yang belum lulus, dengan tengga ng waktu
sekurang-kurangnya dua minggu. Apabila belum lulus juga, maka peserta diserahkan kembali ke dinas pendidikan Kabupatenkota.
Seorang guru dinyatakan lulus ujian sertifikasi apabila telah mengumpulkan skor dengan rentang nilai 850 sampai dengan 1500 dari
pengumpulan dokumen portofolio. Namun, guru yang hasil penilaian portofolionya memperoleh nilai kurang sedikit dari batas minimal 850
poin diberi kesempatan untuk melengkapi portofolio, dan bagi mereka yang memperoleh nilai jauh lebih rendah dari batas kelulusan,
kemungkinan yang harus ditempuh yaitu mengikuti diklat profesi guru, atau mengikuti pendidikan profesi pendidik.
Program sertifikasi diharapkan dapat berdampak positif terhadap berbagai hal. Profesi keguruan yang sementara ini masih dianggap kurang
bergengsi berangsur akan mendapat simpati masyarakat. Penghargaan masyarakat tidak hanya merujuk pada indikator kesejahteraan, tetapi juga
pada pembuktian komitmen guru dalam meningkatkan unjuk kerja demi mutu pendidikan.
21
B. Tingkat Pendidikan