Bagian II Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan
A. Kompetensi Kepribadian No
Pernyataan Pendapat
1. Melalui pengamatanwawancara,
kepala sekolahpengawas hendaknya hanya merekomendasikan guru yang
memiliki kepribadian yang stabil untuk dapat menjadi peserta dalam uji
sertifikasi.
2. Melalui pengamatan yang sungguh-
sungguh, kepala sekolahpengawas hendaknya hanya merekomendasikan
guru yang dapat mengendalikan emosinya untuk dapat menjadi peserta
uji sertifikasi.
3. Penilaian terhadap keteladanan oleh
kepala sekolahpengawas bagi guru yang akan mengikuti uji sertifikasi
didasarkan pada kerapian dirikerapian dalam menyelesaikan tugas.
4. Penilaian kepala sekolahpengawas
terhadap peserta uji sertifikasi tampak tidak memperhatikan secara sungguh-
sungguh kedisiplinan guru dalam menjalankan tugas pengajaran dan
tugas sekolah lainnya misal: piket, datang sekolah tepat waktu, dll.
5. Penilaian terhadap ketaatan oleh
kepala sekolahpengawas bagi guru yang akan mengikuti sertifikasi
didasarkan pada sikaptingkahlaku perbuatan guru di sekolah.
B. Kompetensi Pedagogik No
Pernyataan Pendapat
6. Penilaian kepala sekolahpengawas
terhadap guru peserta uji sertifikasi tidak memperhatikan secara sungguh-
sungguh kemampuan guru untuk mengelola kelas dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran di kelas
STS TS
RR S
SS
STS TS
RR S
SS
STS TS
RR S
SS
STS TS
RR S
SS
STS TS
RR S
SS
STS TS
RR S
SS
7. Penilaian oleh asesor terhadap
rumusan tujuan pembelajaran menjadi tidak adil karena tidak melakukan
peninjauan langsung apakah tujuan yang dirumuskan dalam RPP dapat
tercapai dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
8. Penilaian oleh asesor terhadap materi
pelajaran dalam RPP menjadi tidak fair
karena tidak didasarkan pada hasil observasi langsung di kelas.
9. Penilaian asesor terhadap media
pembelajaran yang tertuang dalam RPP seharusnya didasarkan pada
pengecekan langsung dalam pembelajaran di kelas.
10. Penilaian asesor terhadap kegiatan pembelajaran yang tertulis dalam RPP
seharusnya didasarkan pada observasi langsung di kelas.
11. Penilaian asesor terhadap hasil belajar di kelas seharusnya langsung dinilai
pada guru yang bersangkutan. 12.
Penilaian asesor menjadi tidak objektif terhadap pelaksanaan pra
pembelajaran karena tidak melakukan pengecekan terhadap kesiapan kelas
sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran.
13. Penilaian terhadap guru dalam penguasaan materi tidak objektif jika
tidak dilakukan langsung oleh kepala sekolahpengawas dalam kegiatan
pembelajaran .
14. Penilaian asesor terhadap strategi pembelajaran dalam RPP menjadi
tidak objektif bila tidak melakukan observasi mengajar guru di kelas
karena strategi pembelajaran kadang tidak sesuai dengan RPP.
15. Penilaian asesor terhadap media pengajaran harus melihat kesamaan
antara media pengajaran dengan materi yang diajarkan sehingga perlu
melakukan pengecekan langsung di kelas.
STS TS
RR S
SS
STS TS
RR S
SS
STS TS
RR S
SS
STS TS
RR S
SS
STS TS
RR S
SS
STS TS
RR S
SS
STS TS
RR S
SS
STS TS
RR S
SS
STS TS
RR S
SS