mencapai keberhasilan dengan bantuan, 3 siswa gagal dalam meraih keberhasilan. Scaffolding, berarti upaya pembelajar untuk membimbing siswa
dalam upayanya mencapai keberhasilan. Keterkaitan pendekatan PMRI dengan teori konstruktivisme Vygotsky
adalah baik pendekatan PMRI maupun teori konstruktivisme Vygotsky memiliki persamaan menekankan untuk membawa pembelajaran matamatika
pada pengajaran bermakna dengan mengaitkannya dalam kehidupan nyata sehari-hari yang bersifat realistik, sehingga dengan pengajaran yang bermakna
siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui pengalaman yang mereka peroleh. Selain itu, pendekatan PMRI menekankan pembelajaran
berdasarkan masalah sehari-hari dan lingkungan. Hal tersebut sejalan dengan teori konstruktivisme Vygotsky yang menekankan pentingnya memanfaatkan
lingkungan dalam pembelajaran. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa orang-orang, kebudayaan, termasuk pengalaman dalam lingkungan tersebut.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penulis mendapatkan dua buah penelitian sebelumya yang dianggap relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti. Berikut ini adalah uraian
penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Eka
Novarina dan Eka Sri Nuryani dengan judul “Pendidikan Matematika Realistik Indonesia sub-bab Membandingkan Pecahan pada Kelas III SD
Negeri Purworejo Tahun Pelajaran 20102011”. Hasil penelitian tersebut yaitu ada perbedaan hasil belajar siswa pada bab pecahan antara siswa
yangmendapatkan pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI dengan siswayang mendapatkan pembelajaran tidak dengan menggunakan
pendekatan PMRI. Hal ini terlihat jelas pada rata-rata nilai kedua kelas yang berbeda. Rata-rata nilai kelas yang menggunakan pendekatan PMRI
yaitu 55,6 lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata nilai kelas yang tidak menggunakan pendekatan PMRI yaitu 50,97.Persamaan penelitian
yang dilakukan oleh Eka Novarina dan Eka Sri Nuryani dengan penelitian ini adalah dalam hal penggunaan pendekatan PMRI dalam penelitian.
Penelitian yang kedua adalah penelitian yang dilakukan Setiari, Wahyudi dan Budi 2011 meneliti penerapan PMR untuk meningkatkan
kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan pada siswa kelas V SD. Penelitian yang dilakukan menggunakan model PTK Penelitian Tindakan
Kelas yang terdiri dari tiga siklus dan masing-masing siklus ada tiga pertemuan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dokumen,
wawancara, observasi langsung, dan membuat kesimpulan atau verifikasi. Hasil peneltian Setiari, dkk menunjukkan bahwa penerapan PMR
dapat meningkatkan pembelajaran Matematika dalam menyelesaikan soal cerita pecahan dan kemampuan siswa dalam meyelesaikan soal cerita
pecahan. Namun, dalam penelitian ini masih mengalami kendala dalam
pelaksanaannya yaitu kebosanan siswa dalam pembelajaran dan manajemen waktu yang masih kurang baik.
Persamaan dalam penelitian yang dilakukan oleh Setiari, dkk dengan penelitian ini adalah dalam hal menerapkan Pendidikan
Matematika Realistik, selain itu juga dalam hal menggunakan model penelitian tindakan kelas, dan yang terakhir menggunakan subjek
penelitian kelas V SD. Selain memiliki persamaan, penelitian yang dilakukan Setiari, dkk memiliki perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada
objek penelitian.
Objek penelitian
Setiari adalah
kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan sedangkan penelitian ini objek
penelitiannya adalah keaktifan pembelajaran dan prestasi belajar
menentukan jaring-jaring kubus dan balok.
C. Kerangka Berpikir