Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

jumlah siswa yang mencapai KKM ataupun siswa yang belum mencapai KKM dibagi dengan jumlah siswa kemudian dikalikan 100. Berikut ini terdapat persentase hasil peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal, target serta capaian yang diperoleh setelah diadakan siklus II. Tabel 4.8: Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Siklus II Peubah Indikator Kondisi Awal Target Capaian Prestasi belajar - Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 60 42,8 70 84,6 Tabel 4.8, menunjukkan bahwa capaian yang diperoleh pada siklus II mencapai 84,6 sedangkan indikator keberhasilan yang dibuat oleh peneliti adalah 70. Berdasarkan data tersebut maka dapat dilihat bahwa hasil capaian yang diperoleh pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.

C. Pembahasan

Pelaksanaan penelitian ini telah berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang direncanakan dan dibuat oleh peneliti. Guru juga sudah mengajar dengan sangat baik sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur melalui pendekatan PMRI. Berdasarkan diskusi dan kesepakatan dengan guru matematika kelas V, peneliti menggunakan Kompetensi Dasar 6.2 mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Kemudian karena pada siklus I indikator ketercapaian belum tercapai, maka peneliti melanjutkan ke siklus selanjutnya yaitu siklus II setelah melakukan diskusi dengan guru. Guru menyarankan agar peneliti menggunakan KD selanjutnya sebagai siklus II yaitu KD 6.3 menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana. Pemilihan KD mengenai bangun ruang dikarenakan siswa kelas V masih kesulitan untuk memahami materi-materi yang sifatnya abstrak. Berdasarkan pengamatan peneliti, peneliti melihat bahwa kedisiplinan yang ada di kelas V masih sangat kurang. Hal ini dilihat dari beberapa siswa yang masih sering datang terlambat, siswa-siswa sering ribut di kelas ketika pelajaran berlangsung, sebagian siswa juga sering terlambat mengumpulkan tugas. Olah karena hal tersebut, peneliti melakukan penelitian mengenai kedisiplinan dan prestasi belajar siswa kelas V mata pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI. Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengetahui kedisiplinan siswa yang diberikan pada setiap akhir siklus I dan II. Selanjutnya pada prestasi belajar siswa, peneliti memperoleh data dari penilaian kognitif siswa. Nilai kognitif ini diperoleh dari nilai siswa dalam mengerjakan 10 soal evaluasi pada siklus I dan 8 soal evaluasi pada siklus II. Soal evaluasi ini diberikan pada setiap akhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga di setiap siklusnya. Prestasi belajar ini dilihat dari presentase siswa yang mencapai nilai KKM yaitu 60. Berikut ini adalah tabel indikator keberhasilan penelitian yang berupa rangkuman dari kondisi awal, target pencapaian dan capaian setelah tindakan siklus I dan siklus II. Tabel 4.9: Kondisi Awal, Target Pencapaian dan Capaian pada Siklus I dan Siklus II No Indikator Kondisi awal Diskriptor Target Akhir Siklus Siklus I Keterangan Siklus II Keterangan Capaian Capaian 1. Kedisiplinan 46,1 Jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria minimal cukup disiplin dibagi jumlah siswa dikalikan 100 60 57,7 Belum Tercapai 76,9 Tercapai 2. Prestasi belajar 42,8 Jumlah siswa yang nilainya sama dengan atau lebih dari nilai KKM yaitu 60. 70 65,4 Belum Tercapai 84,6 Tercapai Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat dilihat bahwa pada siklus I baik pada variabel kedisiplinan maupun prestasi belajar belum mencapai indikator keberhasilan. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase kedisiplinan yang diperoleh pada siklus I yaitu 57,7 dari kondisi awal yang diperoleh melalui kuesioner sebesar 46,1 sedangkan indikator keberhasilan yang diinginkan oleh peneliti adalah 60. Berikut ini adalah contoh hasil pekerjaan siswa. Gambar 4.10: Hasil Evaluasi Siswa Oleh karena itu peneliti melanjutkan ke siklus selanjutnya yaitu siklus II. Hasil yang diperoleh pada siklus II mengalami perkembangan dibangingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I yaitu 76,9. Hasil yang diperoleh pada siklus II tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu 60. Peningkatan kedisiplinan siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur dengan menggunakan pendekatan PMRI dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Gambar 4.11: Grafik Peningkatan Kedisiplinan Siswa dalam Proses Pembelajaran Matematika Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa dari kondisi awal 46,1 peneliti menetapkan indikator keberhasilan 60. Hasil yang diperoleh pada siklus I yaitu 57,7, sehingga hasil yang diperoleh tersebut dapat dikatakan belum mencapai indikator keberhasilan. Setelah peneliti melanjutkan ke siklus selanjutnya yaitu siklus II, hasil yang diperoleh menjadi 76,9. Apabila dibandingkan dengan kondisi awal hasil yang diperoleh pada siklus II dapat dikatakan sudah mencapai indikator keberhasilan sebesar 30,8. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa kedisiplinan siswa mengalami peningkatan dan indikator keberhasilan sudah tercapai sehingga siklus dapat dihentikan. Selain kedisiplinan pada tabel 4.13 juga dapat dilihat hasil prestasi belajar siswa. Pada kondisi awal sebelum diberikan tindakan diperoleh hasil dari 10 20 30 40 50 60 70 80 Kondisi Awal 46,1 Grafik Peningkatan Kedisiplinan Siswa Gambar 4.11: Grafik Peningkatan Kedisiplinan Siswa dalam Proses Pembelajaran Matematika Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa dari kondisi awal 46,1 peneliti menetapkan indikator keberhasilan 60. Hasil yang diperoleh pada siklus I yaitu 57,7, sehingga hasil yang diperoleh tersebut dapat dikatakan belum mencapai indikator keberhasilan. Setelah peneliti melanjutkan ke siklus selanjutnya yaitu siklus II, hasil yang diperoleh menjadi 76,9. Apabila dibandingkan dengan kondisi awal hasil yang diperoleh pada siklus II dapat dikatakan sudah mencapai indikator keberhasilan sebesar 30,8. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa kedisiplinan siswa mengalami peningkatan dan indikator keberhasilan sudah tercapai sehingga siklus dapat dihentikan. Selain kedisiplinan pada tabel 4.13 juga dapat dilihat hasil prestasi belajar siswa. Pada kondisi awal sebelum diberikan tindakan diperoleh hasil dari Siklus I Siklus II 57,7 76,9 Grafik Peningkatan Kedisiplinan Siswa Grafik Peningkatan Kedisiplinan Siswa Gambar 4.11: Grafik Peningkatan Kedisiplinan Siswa dalam Proses Pembelajaran Matematika Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa dari kondisi awal 46,1 peneliti menetapkan indikator keberhasilan 60. Hasil yang diperoleh pada siklus I yaitu 57,7, sehingga hasil yang diperoleh tersebut dapat dikatakan belum mencapai indikator keberhasilan. Setelah peneliti melanjutkan ke siklus selanjutnya yaitu siklus II, hasil yang diperoleh menjadi 76,9. Apabila dibandingkan dengan kondisi awal hasil yang diperoleh pada siklus II dapat dikatakan sudah mencapai indikator keberhasilan sebesar 30,8. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa kedisiplinan siswa mengalami peningkatan dan indikator keberhasilan sudah tercapai sehingga siklus dapat dihentikan. Selain kedisiplinan pada tabel 4.13 juga dapat dilihat hasil prestasi belajar siswa. Pada kondisi awal sebelum diberikan tindakan diperoleh hasil dari Grafik Peningkatan Kedisiplinan Siswa dokumentasi nilai siswa sebesar 42,8 siswa yang mencapai nilai KKM. Kemudian setelah diadakan siklus I hasil yang diperoleh menjadi 65,4 , namun hasil tersebut belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti sebesar 70. Oleh karena itu, peneliti melanjutkan ke siklus selanjutnya yaitu siklus II. Hasil yang diperoleh pada siklus II yaitu 84,6. Peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur dengan menggunakan pendekatan PMRI dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Gambar 4.12: Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran Matematika Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I hasil yang diperoleh mencapai 65,4. Namun hasil yang diperoleh tersebut belum mencapai indikator keberhasilan sebesar 70 sehingga peneliti melanjutkan ke siklus II sehingga diperoleh hasil 84,6. Dari data tersebut dapat disimpulkan dari 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Kondisi Awal Siklus I 42,8 65,4 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dokumentasi nilai siswa sebesar 42,8 siswa yang mencapai nilai KKM. Kemudian setelah diadakan siklus I hasil yang diperoleh menjadi 65,4 , namun hasil tersebut belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti sebesar 70. Oleh karena itu, peneliti melanjutkan ke siklus selanjutnya yaitu siklus II. Hasil yang diperoleh pada siklus II yaitu 84,6. Peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur dengan menggunakan pendekatan PMRI dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Gambar 4.12: Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran Matematika Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I hasil yang diperoleh mencapai 65,4. Namun hasil yang diperoleh tersebut belum mencapai indikator keberhasilan sebesar 70 sehingga peneliti melanjutkan ke siklus II sehingga diperoleh hasil 84,6. Dari data tersebut dapat disimpulkan dari Siklus I Siklus II 65,4 84,6 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dokumentasi nilai siswa sebesar 42,8 siswa yang mencapai nilai KKM. Kemudian setelah diadakan siklus I hasil yang diperoleh menjadi 65,4 , namun hasil tersebut belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti sebesar 70. Oleh karena itu, peneliti melanjutkan ke siklus selanjutnya yaitu siklus II. Hasil yang diperoleh pada siklus II yaitu 84,6. Peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur dengan menggunakan pendekatan PMRI dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Gambar 4.12: Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran Matematika Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I hasil yang diperoleh mencapai 65,4. Namun hasil yang diperoleh tersebut belum mencapai indikator keberhasilan sebesar 70 sehingga peneliti melanjutkan ke siklus II sehingga diperoleh hasil 84,6. Dari data tersebut dapat disimpulkan dari perbandingan kondisi awal 42,8 dan hasil yang diperoleh pada siklus II 84,6 bahwa prestasi belajar siswa dikatakan mengalami peningkatan sebesar 41,8. Oleh karena ketercapaian indikator keberhasilan tersebut maka silkus dapat dihentikan. Berdasarkan hasil yang sudah diperoleh, kedisiplinan dan prestasi belajar siswa sudah mengalami peningkatan dalam artian indikator ketercapaian yang diinginkan sudah tercapai. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan PMRI dapat meningkatkan kedisiplinan dan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu penelitian dapat dihentikan dan peneliti tidak perlu melanjutkan ke silkus selanjutnya yaitu siklus III.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V ini akan membahas bagian terakhir dari penelitian yaitu kesimpulan dan saran. Berikut ini adalah uraian kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tiindakan Kelas PTK yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dan prestasi belajar siswa pada materi bangun ruang melalui pendekatan PMRI siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kedisiplinan siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI dapat meningkat . Cara yang digunakan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa adalah dengan menerapkan karakteristik PMRI pada setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Karakteristik PMRI yang digunakan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa adalah dengan menerapkan karakter interktivitas dalam pembelajaran. Hal lain yang digunakan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa adalah dengan cara menetapkan peraturan kelas di awal sebelum pembelajaran matematika dimulai. Contohnya saja dengan tidak boleh berbicara keras selama proses pembelajaran, selain itu apabila ada siswa yang ingin bertanya atau 110

Dokumen yang terkait

Implementasi perangkat pembelajaran bangun ruang dengan pendekatan PMRI Kelas IV SD Kanisius Totogan Sleman.

0 0 2

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar kelas V SDK Condongcatur Sleman dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana melalui pendekatan PMRI.

0 2 2

Meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Kanisius Totogan menggunakan pendekatan PMRI.

0 3 210

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD Kanisius Condongcatur Sleman.

0 1 383

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan PMRI.

0 1 236

Peningkatan kedisiplinan prestasi belajar materi bangun ruang melalui pendekatan PMRI bagi siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur Sleman

0 0 313

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan PMRI - USD Repository

0 4 234

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD KANISIUS CONDONGCATUR MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL TAHUN AJARAN 20122013

0 1 345

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD Kanisius Condongcatur Sleman - USD Repository

0 2 381

MENINGKATKAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD KANISIUS TOTOGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI

0 2 208