dapat menyimpulkan bahwa prestasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah
faktor yang berasal dari kondisi dalam diri individu seperti kesehatan, kondisi fisik, keadaan psikologis dan lainnya. Sedangkan faktor eksternal adalah
faktor yang berasal dari lingkungan luar seperti suhu, kelembaban di lingkungan sekitar, atau bisa juga berupa relasi antara peserta didik dengan
sesama peserta didik, guru ataupun orang tua.
4. Bangun Ruang
Menurut Marks dkk 1988: 138 bangun ruang adalah himpunan titik- titik yang tidak semuanya terletak pada satu bidang yang sama. Sedangkan
menurut Suharjana 2008: 4 bangun ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang terdapat pada seluruh permukaan bangun
tersebut. Permukaan pada bangun ruang disebut sisi. Sisi bangun ruang adalah himpunan titik-titik yang terdapat pada permukaan atau yang membatasi suatu
bangun ruang tersebut Suharjana, 2008: 4. Sejalan dengan hal tersebut, Kustner dan Kastner dalam Ruseffendi 1990: 2 mengatakan bahwa bangun
ruang adalah sesuatu yang berkenaan dengan titik, ruas garis, sudut, garis garis lurus, segitiga, segiempat, lingkaran, bidangempat, dan sebagainya
pada bidang dan ruang. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka peneliti merumuskan bahwa bangun ruang adalah sebuah bangun yang
dibatasi oleh himpunan titik-titik serta memiliki ruang dan dibatasi oleh beberapa sisi.
5. Matematika
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia BNSP, 2006: 127. Sedangkan menurut Soedjadi 2000 mengemukan matematika adalah pengetahuan tentang fakta-
fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk. Jadi menurut peneliti matematika adalah suatu ilmu universal yang mengandung pengetahuan
tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk. Tujuan pembelajaran matematika menurut KTSP 2006 adalah agar
siswa mampu memahami konsep matematika, seperti menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma secara luwes, akurat
dan efisien dalam pemecahan masalah. Selain itu siswa juga mampu menggunakan penalaran pada pola sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Tujuan yang lainnya adalah agar siswa mampu
memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
6. Pendekatan PMRI a. Pengertian Pendekatan PMRI