BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V ini akan membahas bagian terakhir dari penelitian yaitu kesimpulan dan saran. Berikut ini adalah uraian kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tiindakan Kelas PTK yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dan prestasi belajar
siswa pada materi bangun ruang melalui pendekatan PMRI siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I
dan siklus II dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kedisiplinan siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur pada mata
pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI dapat meningkat . Cara yang digunakan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa
adalah dengan menerapkan karakteristik PMRI pada setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Karakteristik PMRI yang digunakan untuk
meningkatkan kedisiplinan siswa adalah dengan menerapkan karakter interktivitas dalam pembelajaran. Hal lain yang digunakan untuk
meningkatkan kedisiplinan siswa adalah dengan cara menetapkan peraturan kelas di awal sebelum pembelajaran matematika dimulai.
Contohnya saja dengan tidak boleh berbicara keras selama proses pembelajaran, selain itu apabila ada siswa yang ingin bertanya atau
110
mengungkapkan pendapat diharapkan untuk mengangkat tangan terlebih dahulu dan berbicara setelah dipersilahkan. Siswa juga diajak untuk
disiplin dalam menggunakan waktu dengan cara mengumpulkan tugas tepat pada waktunya setelah waktu yang ditetapkan habis. Pelaksanaan
piket di kelas seperti menghapus papan tulis juga dilaksanakan sesuai jadwal yang ada. Dengan adanya peraturan-peraturan tersebut diharapkan
siswa dapat melaksanakan tata tertib dengan baik, taat terhadap kebijakan dan kebijaksanaan yang berlaku, memiliki rasa tanggung jawab yang
tinggi terhadap keberlangsungan belajar mengajar. Dengan adanya tujuan tersebut tersebut pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI dalam
proses pembelajaran Matematika mampu membuat siswa disiplin
mengikuti kegiatan belajar Matematika. Kedisiplinan siswa dikatakan meningkat apabila hasil yang diperoleh sudah mencapai indikator
keberhasilan. Pada kondisi awal terdapat 12 siswa 46,1 dari 26 siswa yang termasuk dalam kriteria minimal cukup disiplin dan pada siklus I
terdapat 15 siswa 57,7, sedangkan pada siklus II terdapat 20 siswa 76,9 yang termasuk dalam kriteria minimal cukup disiplin, dengan
indikator ketercapaian 60. Dengan demikian dapat dilihat bahwa kediplinan siswa dengan menggunakan pendekatan PMRI meningkat
sebesar 30,8 dari kondisi awal 46,1 dan siklus II 76,9 dengan menggunakan dua siklus.
2. Prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI dapat
meningkat. Cara yang digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa adalah dengan menggunakan lima karakteristik PMRI yaitu:
penggunaan konteks, penggunaan model, pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan di dalam pembelajaran. Penggunaan
media juga diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan materi. Selain menggunakan media,
peneliti juga memanfaatkan lingkungan yang ada di sekitar sebagai media untuk belajar. Hal ini sesuai dengan pendekatan PMRI yang mempelajari
hal-hal mulai dari bentuk-bentuk yang kontekstual kemudian abstrak. Hal lain yang mendukung juga dapat dilihat dari hasil yang diperoleh siswa
sebelum menggunakan pendekatan PMRI adalah 42,8 siswa yang mencapai KKM. Setelah pembelajaran dikemas meggunakan lima
karakteristik PMRI pada siklus I siswa yang mencapai KKM menjadi 65,4, dan pada siklus II 84,6. Pada siklus II penelitian dihentikan
karena hasil yang diperoleh sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu 70. Dengan demikian dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa dengan
menggunakan pendekatan PMRI meningkat sebesar 41,8 dari kondisi awal 42,8 dan siklus II 84,6.
B. Saran