Hubungan Komunitas CUM “Talenta” Dengan GKPS 1. Klaim Sebagai Bidang Pelayanan GKPS

118 anaknya ia memperoleh pinjaman sebesar Rp.4 jt, dan kedua ketika hendak merenovasi rumah sebesar Rp.10 jt”. 175 3.4. Hubungan Komunitas CUM “Talenta” Dengan GKPS 3.4.1. Klaim Sebagai Bidang Pelayanan GKPS Meskipun komunitas CUM “Talenta” memproklamasikan dirinya sebagai “unit pelayanan gereja dalam bidang pemberdayaan keuangan jemaat 176 , namun secara legal- formal, komunitas CUM “Talenta” sesungguhnya bukanlah unit pelayanan diakonia GKPS secara struktural. Hal itu terjadi sebab secara legal-formal komunitas CUM “Talenta” tidak lahir dari “rahim” institusi GKPS. Pembentukan komunitas CUM “Talenta” bukan merupakan produk kebijakan ataupun keputusan GKPS secara kelembagaan. Oleh karena itu, kedudukan komunitas CUM “Talenta” di dalam struktur kelembagaan GKPS dapat dikatakan merupakan sebentuk “persekutuan” koinonia informal warga gereja di bidang ekonomi. Komunitas CUM Talenta dan institusi GKPS adalah dua entitas yang berbeda dan memiliki otonominya sendiri-sendiri.Meskipun begitu, keduanya tidak dapat dipisahkan begitu saja sebab bagaimanapun juga sejarah berdirinya komunitas CUM “Talenta”tidak dapat dipisahkan dari komitmen pelayanan para Pendeta dan Penginjil GKPS untuk merespon persoalan krisis sosial, ekonomi yang dihadapi warga gereja dan masyarakat di wilayah partikular pelayanan mereka masing-masing. Untuk menelisik bagaimana pola hubungan dari keduanya secara ideal, maka perspektifnya akan didasarkan pada rumusan ideal sebagaimana dikonstruksi dalam ADART komunitas CUM “Talenta” baik yang lama edisi 2009 maupun yang baru edisi revisi 2012. Di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga ARART 175 Wawancara dilakukan di kantor Induk CUM “Talenta” di Saribudolok, Rabu, 07 Maret 2012 176 Lihat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komunitas CUM Talenta tahun 2009 dan edisi revisi tahun 2012 119 komunitas CUM “Talenta” pada bab VI pasal 9 ayat 1dan 2 tahun 2012, disebutkan bahwa: 1. Hubungan antara CUM Talenta dan Gereja Kristen Protestan Simalungun GKPS adalah sebagai Pembina agar dapat berjalan sesuai dengan program gereja yaitu sebagai pemberdayaan warga jemaat. 2. Komisaris CUM “Talenta” yang ada di jemaat berkordinasi dengan Badan Diakonia Sosial Gereja atau badan yang dihunjuk oleh Pimpinan Majelis jemaat setempat”. 177 Sementara itu, pada bagian lain, yakni pada bab XVII tentang “Pembubaran dan Penyelesaian”, yakni pada pasal 31 ayat 2 disebutkan bahwa pembubaran CUM “Talenta” dapat dilakukan:” oleh Pembina GKPS dengan alasan:a. CUM “Talenta” tidak lagi menjalankan ADART yang disepakati, b. dalam penilaian Pembina GKPS CUM “Talenta” tidak dapat lagi melangsungkan hidupnya”. 178 Pada sisi yang lain, pada Bab XVI ADART-nya yang mengatur tentang “Rapat-Rapat”, pasal 26 Rapat Anggota Tahunan: RAT ayat 1 disebutkan bahwa: Rapat Anggota Tahunan RAT merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam CUM “Talenta”…”. 179 Dengan memosisikan institusi GKPS sebagai Pembina, komunitas CUM “Talenta” tampak berharap agar GKPS dapat terlibat dalam memberi arah sehingga praktik diskursif CUM senantiasa dapat dijalankan sesuai dengan program gereja yaitu sebagai pemberdayaan ekonomi kerakyatan bagi jemaat dan masyarakat”. 180 Secara aktual, hubungan komunitas CUM “Talenta” dengan GKPS diekspresikan melalui: pelantikan pengurus komunitas CUM “Talenta” oleh Pimpinan Pusat GKPS dalam suatu kebaktian GKPS bab VII, pasal 10 ayat 4. 177 Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga ADART CUM “Talenta” tahun 2012 178 Ibid 179 Ibid 180 Lihat Anggaran Dasar dan Anggara Rumah Tangga ADART komunitas CUM “Talenta” tahun 2012 120 Selain itu, pola hubungannya juga tampak dalam kaitannya dengan pengangkatan Manajer maupun Top Manejer komunitas CUM “Talenta”. Berdasarkan bab VIII pasal 15 ayat 2 ADART CUM “Talenta” tahun 2012, bahwa yang dapat diangkat menjadi Manajer adalah mereka yang sudah menerima pendidikan CUM dan memiliki sertifikat serta sudah memiliki pengalaman mengelola CUM”. ayat 3, Manajer yang memiliki latar belakang fultimer GKPS diangkat atau dimutasikan dan diberhentikan oleh pengurus sesuai dengan SK surat keputusan Pimpinan Pusat GKPS […]”. 181 Disamping itu, hubungan komunitas CUM “Talenta” dengan GKPS juga tampak diekspresikan dengan mengalokasikan sebesar 2 dari 50 alokasi dana khusus komunitas yang disebut sebagai dana solidaritas untuk GKPS bab XIV pasal 23 ayat 2i”. 182 Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pola hubungan komunitas CUM “Talenta” dengan GKPS, tampak dikonstruksi secara ambigu. Pada satu sisi, komunitas CUM “Talenta” merasa dirinya adalah sebuah entitas sosial yang otonom dan mandiri tetapi pada saat yang sama, ia juga tampak tidak ingin terlepas begitu saja dari GKPS sebagai institusi yang menaunginya. Dengan kata lain, pada satu sisi komunitas CUM “Talenta” memandang GKPS sebagai semacam “struktur mediasi” mediating structure bagi keberadaannya terutama ketika berhadapan dengan kekuatan eksternal kekuatan hegemonik; negara, rentenir, tengkulak. Dalam rangka menghadapi kekuatan eksternal itu, komunitas CUM “Talenta” mengkonstruksi hubungannya dengan GKPS dalam relasi patront-client Ayah- anak. Namun, komunitas CUM “Talenta” tampaknya tidak menginginkan relasi patront-client itu berlaku secara mutlak absolut sebab ia juga ingin menjadi anak yang mandiri. 181 Lihat: Bab VIII pasal 15 ayat 2 ADART CUM “Talenta” tahun 2012 dan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus CUM “Talenta” tahun 2012 182 Ibid, 121 3.4.2. Program dan Akitvitas yang Dilakukan 3.4.2.1. Menciptakan Modal Bersama: Melawan Bank dan Rentenir Sejak awal, aktivitas pokok komunitas CUM “Talenta” adalah aktivitas “simpan- pinjam”, di mana dana yang sudah terhimpun selanjutnya disalurkan kepada anggota lewat mekanisme pemberian kredit. Kepada penyimpan diberikan “jasa simpanan” dan kepada peminjam dikenakan “jasa pinjaman”. Di dalam komunitas CUM “Talenta”, dikenal apa yang disebut sebagai Sisa Hasil Usaha SHU. SHU adalah pendapatan bersih komunitas yang diperoleh dalam satu tahun buku. 50 dari SHU dibagikan sebagai deviden kepada anggota dan 50 lainnya, dialokasikan sebagai dana-dana khusus. Tata cara pembagian SHU diatur dalam jasa pinjaman tersebut menjadi sumber deviden bagi komunitas CUM “Talenta” yang akan dibagikan pada akhir tahun bkepada anggota sesuai dengan besarnya saham masing-masing. Kalau dilihat dari segi jenisnya komunitas CUM “Talenta”dikategorikan sebagai sebentuk informal microfinance namun aktivitas “simpan-pinjam” yang dilakukannya tidak sama dengan praktek memungut riba sebagaimana yang dilakukan oleh para rentenir sebab di dalam komunitas CUM “Talenta”, si peminjam sesungguhnya memperoleh pertambahan jumlah saham dari “jasa pinjaman” yang ia berikan sendiri melalui pembagian sisa hasil usaha SHU pada setiap akhir tahun buku. Selain aktivitas “simpan-pinjam”, komunitas CUM Talenta juga menghimpun dana melalui sejumlah kegiatan perdagangan seperti penjualan buku-buku rohani bekerjasama konsinyasi dengan sejumlah pihak seperti kolportase GKPS, LAI Lembaga Alkitab Indonesia, Badan Penerbit Kristen Gunung Mulia dan lain-lain. Semua keuntungan dari aktivitas perdagangan dimasukkan sebagai hasil usaha, yang pada akhir tahun akan dibagi kepada setiap anggota sesuai besar saham masing-masing. 122

3.4.2.2. Memaknai ulang Haroan Bolon Simalungun

Tidak ketinggalan, dalam bidang pertanian komunitas CUM “Talenta” juga memfasilitasi pelatihan pembuatan pupuk bokasi pupuk organik bagi anggota komunitas dan masyarakat. Kelompok usaha pertanian bersama haroan bolon juga turut diselenggarakan. Modal awal usaha pertanian bersama ini dialokasikan dari posanggaran “pinjaman komunitas”. Praktek usaha pertanian bersama haroan bolon di Huta Saing diselenggarakan sejak tahun 2009 dan di desa Bandar Purba sejak tahun 2011 yang diberi nama “Haroan Bolon Talenta”. Dalam kosa kata orang Simalungun, haroan bolon adalah suatu sistem kerja yang dilakukan oleh beberapa orang secara bersama-sama, yang anggotanya mendapat giliran untuk mengerjakannya ladangnya dengan berganti-ganti, yang hampir serupa sifatnya dengan gotong royong”. 183 Kelompok “haroan bolon” di Huta Saing dibentuk pada tahun 2009. Usaha bersama yang mereka lakukan adalah menanam jahe seluas hampir 1 hektar 23 rante; 1 ha=25 rante. Praktik usaha pertanian bersama yang pertama ini tergolong berhasil beruntung sehingga mereka bisa mengembalikan “pinjaman komunitas” ke CUM Talenta. Lalu, pada awal tahun 2012 ini, mereka kembali mengerjakan lahan secara bersama dengan modal berasal dari “pinjaman komunitas” di CUM Talenta sebesar Rp.37.000.000. Ada juga, kelompok “haroan bolon Talenta” di Bandar Purba yang dibentuk pada tahun 2011. Usaha pertanian bersama ini dilakukan dengan modal berasal dari “pinjaman komunitas” di CUM Talenta sebesar Rp.20.000.000. Luas lahan yang diusahai komunitas seluas 12 rante. Namun, ada hal yang menarik dalam praktik haroan bolon di Bandar Purba dimana motivasi mereka melakukan usaha ini tidak semata-mata 183 Juandaha Raya Purba-Fredy P.Sidagambir,dkk,eds, 2012, Peradaban Simalungun,” inti Sari Seminar Kebudayaan Simalungun se Indonesia Pertama tahun 1964”,Pematang Siantar,KPBS, hlm, 46 123 demi kepentingan ekonomi uang tetapi juga demi makna sosial dan makna spiritual. Seorang anggota komunitas CUM “Talenta” yang turut membidani terbentukanya haroan bolon tersebut mengungkapkan latar belakang pembentukannnya sebagai berikut: . Dulu, semua dikerjakan bersama; ada “haroan marlajar” dan ada “haroan bolon”. Zaman sekarang ini, semuanya sudah sendiri-sendiri. Semua ingin menunjukkan kehebatannya masing-masing.Di kampung ini, anak-anakpun sudah bisa naik kareta [sepeda motor:ms], merokok, kecanduan internet [maksudnya game on line :ms]. Anehnya, walaupun sudah kenal internet tetapi banyak juga anak anak di kampung ini putus.Lalu, kredit sepeda motor yang murah juga telah membuat banyak anak-anak mengalami kecelakaan; ada yang patah tulang bahkan meninggal dunia. Kaum ibu juga senang sekali dengan acara gosip di televisi [gossip selebriti:ms], kaum bapa main judi toto gelap togel. Semua kami dikampung ini mengatakan mencari pekerja pekerja upahan:ms di ladanglah yang susah sekarang ini. Tapi, di kelompok “haroan bolon” yang kami bentuk ini, kami bisa bercerita dan berbagi pengalaman tentang keluarga, anak- anak terutama soal pendidikan dan sekolahnya”. 184 Selain program yang sudah dipaparkan di atas, komunitas CUM “Talenta” juga melenyelenggarakan program Perlindungan jiwa Linwa dan program “Perlindungan kesehatan” Linkes. Program “Linkes” ini adalah program yang dilaksanakan sejak tahun 2012. Sebelumnya, nama program ini adalah “Dana Pertanggungan Bersama” Daperma. Pada ADART CUM tahun 2009, program ini, sesungguhnya tidak dikenal tetapi dalam kenyataan ia diadakan. Karena tidak memiliki pijakan konstitusi ADART komunitas maka bersamaan dengan keputusan Rapat Anggota Tahunan pada tahun 2012, program ini diubah namanya menjadi “Linwa” dan ditambah dengan “perlindungan kesehatan” Linkes. Pada ADART komunitas CUM tahun 2012 bab V, pasal 13 yang mengatur tentang Linwa dijelaskan demikian: 1. Dalam rangka mewujudkan dana perlindugan jiwa Linwa terhadap anggota maka anggota wajib memberikan iuran tahunan perlindungan jiwa yang jumlahnya ditentukan oleh RAT 184 Bapak DD: adalah anggota CUM Talenta, ketua kelompok “haroan bolon” di desa Bandar Purba. Wacancara dilakukan tanggal, 05 Maret 2012, di lokasi perladangannya pukul.13.00 124 2. Dana perlindungan jiwa ini diberikan kepada ahli waris apabila anggota CUM Talenta meninggal dunia 3. Pengaturan mengenai jumlah perkalian antara iuran dan manfaat yang diperoleh di ataur dalam peraturan khusus yang telah disepakati oleh RAT. Pada pasal 14 tentang Perlindungan Kesehatan Linkes: 1. Dalam rangka memberikan Perlindungan Kesehatan Linkes bagi anggota maka semua anggota wajib memberikan iuran Perlindungan Kesehatan setiap tahun yang jumlahnya ditentukan oleh RAT 2. Dana Perlindungan Kesehatan ini diberikan kepada anggota apabila anggota mengalami sakit dan dirawat di rumah sakit dengan ketentuan harus melampirkan surat keterangan rawat inap dari Rumah Sakit atau Puskesmas 3. Pengaturan mengenai jumlah perkalian antara iuran dan manfaat yang diperoleh diatur dalam peraturan khusus setelah disepakati olh RAT. Manajer komunitas CUM “Talenta” Saribudolok SS menjelaskan bahwa besarnya jumlah dana “Linwa” yang akan diberikan adalah sebagai berikut: yang telah menjadi anggota 1 – 3 tahun diberikan 1 juta rupiah, yang telah menjadi anggota 4-6 tahun 2,5 juta dan yang telah menjadi anggota 7-9 tahun diberikan 3,5 juta rupiah. Sementara itu besarnya jumlah untuk dana Linkes tidak mempertimbangkan lamanya masa keanggotaannya. Untuk rawat inap diberikan 500 ribu rupiah”. 185

3.4.2.3. Memotong route Pemasaran Kopi: Mendirikan Perusahaan CV.Talenta

Salah satu, persoalan yang dihadapi oleh kebanyakan anggota komunitas CUM “Talenta” adalah perihal tidak menentnya harga produksi pasca panen khususnya harga kopi. Setelah digumuli secara bersama dalam Rapat Anggota Tahunan RAT tahun 2012, komunitas CUM “Talenta” mendirikan unit usaha agribisnis, khususnya untuk menampung dan sekaligus memasarkan biji kopi anggota komunitas dan masyarakat untuk dipasarkan langsung ke produsen pengolah biji kopi perusahaan. Keputusan ini merupakan salah satu keputusan Rapat Anggota Tahunan RAT tahun 2012, dimana sisa hasil usaha SHU tahun buku 2011 sebesar Rp.401.402.039 185 Percakapan dengan SS manajer Komunitas CUM “Talenta” Saribudolog. Percakapan dilakukan via telepon, 26 Maret 2012 dicatat secara manual dan diterjemahkan secara bebas:ms 125 diputuskan untuk “tidak dibagi” tetapi dijadikan sebagai modal awal modal bersama bagi pendirian unit usaha agribisnis”. 186 Menindaklanjuti keputusan RAT tersebut, pengurus komunitas CUM “Talenta” kemudian mendirikan sebuah perusahaan dengan badan hukum CV. Pada tanggal tanggal 4 Agustus 2012 berdirilah unit agribisnis CV. CUM Talenta. Sejak itu, CV.CUM Talenta telah melakukan kerjasama dengan PT.Volkopi Indonesia yang merupakan anak perusahaan Volcafe Group ED F Man yang berpusat di Amerika Serikat. Kerjasama yang telah dibangun adalah pemasaran kopi Simalungun ke Amerika. Sejak beroperasi, CV.CUM Talenta telah mengirimkan menjual sebanyak 15.000 kg produk biji kopi milik anggota komunitas CUM Talenta kepada PT.Volkopi Indonesia dan sudah dipasarkan ke Amerika Serikat. Dalam memori kerjasama tersebut disebutkan bahwa, PT.Volkopi memberikan fasilitas lahan, 80x 50m2, mesin pengosas, gudang, pelataran untuk penjemuran terbuka dan tertutup; green house, tempat tinggal karyawan dan juga kantor bagi CV.CUM Talenta di Saribudolok. Salah satu poin penting dari kerjasama tersebut adalah PT.Volkopi Indonesia hanya memasarkan produk kopi dari Simalungun.” 187

3.5. Perkembangan Komunitas CUM “Talenta” Dan Manfaat Yang Dirasakan Anggota

Dokumen yang terkait

Studi Komparatif Peran Koperasi dan Credit Union (CU) Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kecamatan Medan Area

1 74 105

Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Credit Union (Studi deskriptif mengenai Kopdit/CU Cinta Kasih di Pulo Brayan, Medan)

3 99 107

Credit Union Sebagai Usaha Pemberdayaan Masyarakat ( Studi Deskriptif Usaha Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Tukka Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbahas)

3 77 127

Evaluasi penyusunan laporan keuangan credit union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) : studi kasus di Credit Union Pancur Kasih tempat pelayanan pemangkat.

3 25 189

Evaluasi penyajian laporan keuangan Credit Union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) revisi tahun 2013. Studi kasus di Credit Union Barerod Gratia.

0 0 143

Analisis tingkat kesehatan keuangan credit union studi kasus pada credit union Lantang Tipo, Credit Union Bima dan Credit Union Keling Kumang di Kalimantan Barat.

3 21 233

Evaluasi penyusunan laporan keuangan credit union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) studi kasus di Credit Union Pancur Kasih tempat pelayanan pemangkat

2 25 187

Artikulasi kolektif masyarakat Dayak melawan perusahaan PT. Ledo Lestari (studi kasus tentang konflik agraria di Desa Semunying Jaya dalam perspektif Hegemoni Ernesto Laclau-chantal Mouffe).

4 16 126

Evaluasi penyajian laporan keuangan Credit Union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) revisi tahun 2013. Studi kasus di Credit Union Barerod Gratia

0 0 141

HEGEMONI SOSIAL DAN POLITIK IDENTITAS PUTRA DAERAH JAMBI

0 0 27