Pengertian LKM Konteks Oikumenis

59 alternatif yang berbasis pada masyarakat setempat”. 84 Dalam konteks Indonesia, sistem ekonomi alternatif yang berbasis pada masyarakat setempat itu telah dihadirkan oleh Bina Swadaya di Jawa dan Pancur Kasih di Kalimantan. 2.2.2. Sejarah Lembaga Keuangan Mikro LKM di Indonesia: Pengertian, Perkembangan, Peta persoalannya dan Jenis-jenisnya

2.2.2.1. Pengertian LKM

Untuk menghindari salah pengertian, ada baiknya dijelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan institusi atau lembaga dalam konteks penelitian ini. Bagi banyak orang istilah lembaga atau institusi sering dipahami hanya dalam perspektif organisasi sehingga dalam penggunaannya seringkali terjadi kerancuan. Frank Knight, sebagaimana dikemukakan Erna Ermawati Chotim dan A. Diana Handayani, mengkategorisasi institusi menjadi dua bagian: Pertama, institusi yang dibentuk oleh “tangan yang tak terlihat”. Institusi dalam kategori ini bukan organisasi atau lembaga. Kedua, institusi yang sengaja dibuat. Kategori ini mengacu pada pengertian institusi sebagai sebuah organisasi atau lembaga. Institusi pada dasarnya memiliki nilai-nilai untuk masyarakat umum lebih dari orang-orang yang memegang peranan stakeholder tertentu dari institusi itu sendiri. Institusi memiliki kumpulan stakeholder yang tersebar, sementara stakeholder dari suatu organisasi lebih sempit dan spesifik. Institusi merupakan kumpulan norma dan tingkah laku yang tahan lama dan mempunyai sejumlah tujuan yang dinilai secara kolektif, sedangkan organisasi atau lembaga merupakan struktur dari peranan-peranan yang dikenal dan diterima baik secara formal maupun informal”. 85 Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pengertian lembaga atau institusi keuangan mikro yang hendak diperbincangkan tidak hanya dalam pengertiannya sebagai organisasi atau badan tetapi juga terkait dengan pengertiannya sebagai perilaku yang 84 Ulrich Duchrow 1999 Op.cit, hlm, 305-306 85 Erna Ermawati Chotim dan A. Diana Handayani, “LKM: Beberapa Catatan Sejarah”. dalam Jurnal Analisis Sosial, Volume 6, No.3 Desember 2001, Akatiga-Bandung, 60 terorganisir, dalam hal ini terkait dengan kepentingan masyarakat maupun negara untuk mengatasi kesulitan keuangan finansial. Dengan kata lain, LKM yang hendak dbicarakan dalam penelitian ini terkait juga dengan LKM dalam perspektif norma ataupun sistem yang menghasilkan dan membentuk perilaku seseorang maupun organisasi. A. Budisusila mengatakan bahwa sistem ekonomi adalah keseluruhan lembaga formal maupun informal yang hidup di tengah masyarakat yang dijadikan tuntutan masyarakat untuk berpikir, berasa dan bertindak untuk mencapai tujuan memenuhi kebeutuhan dan tujuan hidup mendasar lainya. Dalam konteks Indonesia, dinamailah sebagai sistem ekonomi kerakyatan yang tercermin dalam UUD 1945 pasal 33 dan pasal 27”. 86 Munculnya, sistem ekonomi kerakyatan sebagaimana yang digariskan dalam konstitusi Indonesia tersebut dimaksudkan bukan hanya untuk mengoreksi sistem dan struktur ekonomi yang bercorak kolonial tetapi merupakan jalan baru penyelenggaraan perekonomian Indonesia”. 87

2.2.2.2. Perkembangan dan Peta Persoalannya

Dokumen yang terkait

Studi Komparatif Peran Koperasi dan Credit Union (CU) Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kecamatan Medan Area

1 74 105

Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Credit Union (Studi deskriptif mengenai Kopdit/CU Cinta Kasih di Pulo Brayan, Medan)

3 99 107

Credit Union Sebagai Usaha Pemberdayaan Masyarakat ( Studi Deskriptif Usaha Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Tukka Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbahas)

3 77 127

Evaluasi penyusunan laporan keuangan credit union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) : studi kasus di Credit Union Pancur Kasih tempat pelayanan pemangkat.

3 25 189

Evaluasi penyajian laporan keuangan Credit Union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) revisi tahun 2013. Studi kasus di Credit Union Barerod Gratia.

0 0 143

Analisis tingkat kesehatan keuangan credit union studi kasus pada credit union Lantang Tipo, Credit Union Bima dan Credit Union Keling Kumang di Kalimantan Barat.

3 21 233

Evaluasi penyusunan laporan keuangan credit union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) studi kasus di Credit Union Pancur Kasih tempat pelayanan pemangkat

2 25 187

Artikulasi kolektif masyarakat Dayak melawan perusahaan PT. Ledo Lestari (studi kasus tentang konflik agraria di Desa Semunying Jaya dalam perspektif Hegemoni Ernesto Laclau-chantal Mouffe).

4 16 126

Evaluasi penyajian laporan keuangan Credit Union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) revisi tahun 2013. Studi kasus di Credit Union Barerod Gratia

0 0 141

HEGEMONI SOSIAL DAN POLITIK IDENTITAS PUTRA DAERAH JAMBI

0 0 27