Memaknai ulang Haroan Bolon di Simalungun: Siasat Melawan Individualisme

168 utama dalam relasi sosial di masyarakat. Lalu, masih adakah kemungkinannya untuk mengubah mentransformasikan makna uang menjadi sesuatu yang lain sehingga uang bisa memiliki makna sosial? Uang tampak tidak lagi semata-mata sebagai alat tukar tetapi sudah merupakan tujuan. Tetapi, dengan pembentukan formasi sosial komunitas CUM “Talenta” ini tampaknya ada semacam cita-cita untuk menegaskan kembali konsepsi yang paling elementer dari pemikiran Marx bahwa uang merupakan produk relasi sosial dan bukan sebaliknya uang yang menciptakan relasi sosial. Kalau logika sistem ekonomi neoliberal yang mempertuankan “kebebasan pasar” unfettered market itu dicirikan oleh penghancuran terhadap segala bentuk struktur kolektif dari unitnya yang terkecil keluarga sampai terbesar negara maka formasi sosial komunitas CUM “Talenta” dengan seluruh kegiatan dan usaha-usaha bersama yang mereka lakukan sedang menunjukkan perlawanannya. Tidak hanya itu, kesatuan sosial komunitas CUM “Talenta” juga tampak sedang mengajukan sebentuk jenis masyarakat baru yang cirinya adalah adanya semangat berbagi bertolong-tolongan menanggung beban.

4.3.4.2. Memaknai ulang Haroan Bolon di Simalungun: Siasat Melawan Individualisme

Mencari pekerja upahanlah yang susah sekarang ini pak Pendeta? Kalau soal, modal usaha sudah bisa diatasi lewat komunitas CUM “Talenta” ini. Demikian ungkapan salah seorang anggota komunitas CUM “Talenta” kepada saya ketika penelitan ini dilakukan. Ungkapan tersebut bagaimanapun juga menunjukkan bahwa tuntutan-tuntutan dari beragam kekuatan sosial yang antagonistik yang membentuk kesatuan sosial komunitas CUM “Talenta” itu cukup beragam. Tuntutan “kemudahan mengakses modal usaha” hanyalah salah satu dari beragam tuntutan dari kekuatan sosial yang membentuk 169 komunitas CUM “Talenta” tersebut. Sudah dijelaskan juga bahwa untuk mengatasi persoalan kesulitan mengakses modal usaha tersebut sudah mereka upayakan dengan mengadakan atau menciptakan modal bersama. Dari sisi ekonom, upaya itu tampak cukup berhasil. Tetapi, kalau kita melihat pengakuan dari salah seorang anggota komunitas CUM “Talenta”tersebut jelas bahwa uang tidak dapat dapat menjawab segala persoalan. Sadar bahwa uang bukan merupakan jawaban dari segala persoalan, kesatuan sosial komunitas CUM “Talenta” menjawab persoalan kesulitan mengolah lahan pertanian dari masing-masing anggota dengan cara mereartikulasi kembali tradisi haroan bolon yang ada dalam budaya masyarakat Simalungun. Kali ini haroan bolon tersebut tidak lagi dilakukan secara bergilir sebagaimana dipraktikkan pada masa lalu. Dalam konteks komunitas CUM “Talenta”, haroan bolon itu tidak hanya diartikulasikan dengan mengadakan atau menciptakan modal bersama tetapi juga membentuk semacam “usaha pertanian bersama” berkelompok. Sejauh ini ada dua kelompok basis unit komunitas CUM “Talenta” yang mempraktikkan kerja haroan bolon tersebut. Yang pertama adalah kelompok haroan bolon di unit basis komunitas CUM “Talenta” di desa Huta Saing dan desa Bandar Purba di Kabupaten Simalungun. Modal usaha kelompok haroan bolon ini merupakan pinjaman kelompok yang berasal dari komunitas CUM “Talenta”. Lahan yang mereka gunakan adalah lahan milik salah seorang anggota komunitas yang dipinjam-pakaikan untuk unit komunitas CUM “Talenta”. Usaha pertanian bersama yang dilakukan oleh kelompok haroan bolon unit komunitas CUM “Talenta” di Huta Saing, yang dilakukan tampaknya cukup berhasil sehingga mereka bisa mengembalikan pinjaman kelompok mereka kepada komunitas Lihat: pembahasan pada bab III: hlm. 133. Sementara itu, kelompok “haroan bolon 170 Talenta” di desa Bandar Purba yang dibentuk tahun 2011 meskipun dari sisi ekonomi, usaha pertanian bersama ini tidak beruntung namun mereka menemukan makna sosial dari marharoan tersebut sebab di sela-sela kerja bersama tersebut mereka bisa berbagi informasi dan pengalaman tidak hanya terkait dengan dunia pertanian tetapi juga terkait dengan pendidikan anak-anak mereka. bab III:133.

4.3.4.3. Menolak Rayuan Agen Neolib Rabo Bank

Dokumen yang terkait

Studi Komparatif Peran Koperasi dan Credit Union (CU) Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kecamatan Medan Area

1 74 105

Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Credit Union (Studi deskriptif mengenai Kopdit/CU Cinta Kasih di Pulo Brayan, Medan)

3 99 107

Credit Union Sebagai Usaha Pemberdayaan Masyarakat ( Studi Deskriptif Usaha Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Tukka Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbahas)

3 77 127

Evaluasi penyusunan laporan keuangan credit union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) : studi kasus di Credit Union Pancur Kasih tempat pelayanan pemangkat.

3 25 189

Evaluasi penyajian laporan keuangan Credit Union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) revisi tahun 2013. Studi kasus di Credit Union Barerod Gratia.

0 0 143

Analisis tingkat kesehatan keuangan credit union studi kasus pada credit union Lantang Tipo, Credit Union Bima dan Credit Union Keling Kumang di Kalimantan Barat.

3 21 233

Evaluasi penyusunan laporan keuangan credit union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) studi kasus di Credit Union Pancur Kasih tempat pelayanan pemangkat

2 25 187

Artikulasi kolektif masyarakat Dayak melawan perusahaan PT. Ledo Lestari (studi kasus tentang konflik agraria di Desa Semunying Jaya dalam perspektif Hegemoni Ernesto Laclau-chantal Mouffe).

4 16 126

Evaluasi penyajian laporan keuangan Credit Union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) revisi tahun 2013. Studi kasus di Credit Union Barerod Gratia

0 0 141

HEGEMONI SOSIAL DAN POLITIK IDENTITAS PUTRA DAERAH JAMBI

0 0 27