170
Talenta” di desa Bandar Purba yang dibentuk tahun 2011 meskipun dari sisi ekonomi, usaha pertanian bersama ini tidak beruntung namun mereka menemukan makna sosial
dari marharoan tersebut sebab di sela-sela kerja bersama tersebut mereka bisa berbagi informasi dan pengalaman tidak hanya terkait dengan dunia pertanian tetapi juga terkait
dengan pendidikan anak-anak mereka. bab III:133.
4.3.4.3. Menolak Rayuan Agen Neolib Rabo Bank
Salah satu kesulitan yang dihadapi oleh kesatuan sosial komunitas CUM “Talenta” yang terbilang cukup pelik adalah ihwal kecukupan dana pinjaman yang harus diberikan
kepada anggota komunitas. Memang, ketika didirikan komunitas ini telah menyandarkan usaha bersama yang ingin mereka lakukan untuk mengatasi berbagai
bentuk krisis sosial ekonomi yang mereka hadapi adalah dengan cara mengartikulasi bahasa “diakonia gereja” sebagai cara untuk mengartikulasi “bahasa” bertolong-
tolongan menanggung beban tersebut. Namun, dalam perjalanannya kesatuan sosial komunitas CUM “Talenta” ini tidak mampu mengatasi kebutuhan ataupun tuntutan
pinjaman modal usaha tersebut. Dalam kenyataan seperti itu, sebuah bank umum nasional yakni Rabo Bank
datang menawarkan “kerjasama” dengan kesediaan mengucurkan dana pinjaman sebesar Rp.2 milyar. Sebagaimana sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, kerjasama ini
nyaris ditandatangani dengan melibatkan Pimpinan Pusat GKPS sebagai “saksinya”. Namun, pada detik akhir menjelang penanda tanganan kerjasama tersebut, perjanjian
dibatalkan sebab dianggap bertentangan dengan prinsip “keswadayaan” yang telah dipancang oleh komunitas ini dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
komunitas. Ketika ditanyakan kepada manajer maupun pengurus komunitas CUM “Talenta” bagaimana Rabo Bank bisa mengetahui adanya kesulitan dana yang dihadapi
171
oleh komunitas CUM, baik manajer maupun pengurusnya tidak bersedia memberikan jawabannya. Satu hal yang dapat dipastikan adalah bahwa salah seorang dari pegawai
Rabo Bank tersebut diketahui merupakan warga jemaat GKPS di daerah perkotaan Jakarta. Bahkan, ketika penulis menanyakan mengapa Rabo Bank bersedia
mengucurkan dana pinjaman sebesar itu padahal komunitas ini adalah sebuah komunitas yang tidak belum berbadan hukum, maka jawaban dari salah seorang manajer CUM
tersebut mengatakan karena ada semacam jaminan dari Pimpinan Pusat GKPS bahwa komunitas CUM “Talenta” merupakan unit lembaga pelayanan yang berada di bawah
naungan GKPS, meskipun dalam kenyataannya sebagaimana sudah dijelaskan pada bab sebelumnya kesatuan sosial komunitas CUM “Talenta” tidak lahir dari rahim institutsi
GKPS. Kesadaran bahwa kesatuan sosial telah memijakkan prinsipnya pada
“keswadayaan” menyadarkan manajer dan juga pengurus komunitas bahwa ketidakcukupan dana pinjaman itu sesungguhnya menunjukkan bahwa “penanda
kosong” empty signifier yang juga merupakan “penanda utama” master signifier tidak mampu berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan kata lain, bahasa “bertolong-
tolongan menanggung beban” yang dijadikan sebagai bahasa bersama untuk mengatasi berebagai bentuk krisis sosial ekonomi yang dihadapi tidak dapat menjadi ikatan
pemersatu yang sempurna sebab telah mengakibatkan sejumlah orang anggota komunitas CUM “Talenta” menyatakan diri keluar karena need-nya tidak terpenuhi.
Kenyataan seperti ini, tentu mengingatkan kita pada apa yang disebut LM bahwa dalam suatu formasi hegemonik selalu ada momen-momen yang menjadi unsur baru hegemoni
yang mesti direartikulasikan secara terus menerus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
4.3.4.4. Mendirikan Perusahaan CV. Talenta: Memotong Jalur Pemasaran Kopi