49
Ruang Publik dan representasinya
oleh Komunitas CUM “Talenta”
konteks GKPS CUM “Talenta”
20092012 ditranskripsi dan
diterjemahkan secara bebas oleh penulis
Hubungan kelembagaan
Komunitas CUM “Talenta” dengan
GKPS •
TGPRT GKPS •
Risalah Sinode Bolon GKPS tahun
20002005 •
Ada di tangan penulis
3. Perjuangan-
perjuangan demokratik baru
yang dilakukan Komunitas CUM
“Talenta” dan ruang politis
political space yang tercipta
Menciptakan modal bersama
• ADART Komunitas
CUM “Talenta” •
Manajer •
Wawancara hasil wawancara
ditranskripsi dan diterjemahkan secara bebas
oleh penulis
Memaknai ulang Haroan Bolon
• 2 Komisariat
kelompok basispengurus
komisariat •
Observasi didokumentasikan dalam
bentuk fotol
Mendirikan perusahaan
CV.Talenta •
Manajer Komunitas CUM “Talenta”
SaribudolokP. Raya dan P.Siantar
• Keputusan RAT
tahun 2012 •
Wawancara hasil wawancara
ditranskripsi dan diterjemahkan secara bebas
oleh penulis
Perkembangan organisasi dan
manfaat yang dirasakan anggota
• 4 orang anggota
Komunitas CUM “Talenta”
• Wawancara
hasil wawancara ditranskripsi dan
diterjemahkan secara bebas oleh penulis
1.7.3. Pengolahan Data dan Analisis
Data-data yang diperoleh kemudian diklasifikasi dan dinarasikan mengikuti kerangka rumusan permasalahan. Setelah itu, data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan
perspektif teoritis tentang politik hegemoni yang dikembangkan Ernesto Laclau dan Chantal Mouffe LM. Sebagaimana sudah disebutkan pada bagian sebelumnya, bahwa
LM juga mengembangkan perspektif teoritiknya dengan mengadopsi sejumlah perspektif psikoanalisa Lacanian maka analisis dalam penelitian ini, juga menggunakan
perspektif psikoanalisa Lacanian.
1.8. Sistematika Penulisan Penulisan tesis ini menggunakan sistematika sebagai berikut: Bab I memaparkan latar
belakang, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian, sumber data dan teknik memperoleh data,
sistematika penulisan, Kemudian Bab II memaparkan setting sosio historis keagamaan
50
yang dibingkai dalam judul pembahasan: “Gereja di era Kapitalisme Neoliberal: Urgensi menghadirkan sistem ekonomi mikro alternatif. Sub pembahasannya meliputi:
konteks oikumenis, Lembaga
Keuangan Mikro LKM, pengertian,
sejarah, perkembangannya dan peta persoalannya, dan jenis-jenis LKM, perdebatan seputar
Credit Union CU: gerakan ekonomi atau gerakan sosial. Bab III merupakan paparan
data-data tentang proses menciptakan Identitas Politik “Gereja Suku” GKPS di Ruang Publik dan representasinya oleh Komunitas CUM “Talenta. Pembahasannya dibagi
menjadi tiga sub bagian. Sub bagian pertama membahas pengenalan terhadap wacana CUM, konkretisasinya ke dalam konteks GKP, Hubungan Komunitas CUM “Talenta”
dengan GKPS, Perkembangannya dan manfaat yang dirasakan anggota. Bab IV
merupakan bagian analisis terhadap atas proses penciptaan identitas politik “gereja suku” dan representasinya oleh komunitas CUM “Talenta”. Pembahasannya akan dibagi
menjadi dua bagian: bagian pertama, hegemoni, antagonisme dan persoalan identitas subjek dalam konteks kemunculan wacana CUM. Bagian kedua, membahas artikulasi
identitas politik yang direpresentasikan oleh komunitas CUM “Talenta”. Sub pembahasannya meliputi: tuntutannya demands, diakonia sebagai “penanda kosong”
empty signifier, logika persamaan dan logika perbedaan dalam formasi hegemonik komunitas CUM “Talenta”, ekspresi identitas politik dan representasinya; menciptakan
modal bersama: melawan rentenir, memaknai ulang haroan bolon; menolak individualisme, menolak rayuan agen neoliberal Rabo Bank, mendirikan perusahaan
CV.Talenta: memotong jalur pemasaran kopi, Dari Komunitas Credit menjadi
Komunitas Credo”: siasat melawan hegemoni negara. Bab V merupakan bagian
penutup berisi Kesimpulan dan Refleksi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB II GEREJA DI ERA KAPITALISME NEOLIBERAL:
URGENSI MENGHADIRKAN SISTEM EKONOMI MIKRO ALTERNATIF
2.1. Pengantar
Bab II ini merupakan paparan tentang setting sosio historis keagamaan. Bagian pertama memaparkan konteks oikumenis urgensi keterlibatan gereja dalam menghadirkan sistem
ekonomi mikro alternatif di era kapitalisme neoliberal. Lalu, pembahasan pada bagian kedua akan menampilkan pengenalan lembaga keuangan mikro LKM di Indonesia.
Subpembahasannya meliputi: pengertian, sejarah
dan perkembangannya,
peta persoalannya, jenis-jenisnya dan terakhir perdebatan seputar Credit Union CU:
gerakan ekonomi atau gerakan sosial.
2.2. Gereja Di Era Globalisasi Kapitalisme Neoliberal: Urgensi Menghadirkan Sistem Ekonomi Mikro Alternatif
2.2.1. Konteks Oikumenis
Sudah menjadi kenyataan yang tak terbantahkan bahwa cengkeraman hegemoni sistem ekonomi konglomerasi yang diasuh oleh ideologi kapitalisme neoliberal tampak
semakin kokoh dan tak tergoyahkan. Meskipun begitu, masyarakat dunia tidak lantas menerima begitu saja kenyataan hegemonik hegemonik tersebut. Di berbagai belahan
dunia tampak telah terjadi berbagai aksi protes demonstrasi untuk menolak hegemonisasi yang diciptakan sistem ekonomi kapitalisme neoliberal tersebut. Bahkan
masyarakat agama juga telah berkali-kali menyuarakan bahaya yang diakibatkan oleh sistem ekonomi neoliberal tersebut.
Dalam konteks oikumenis global, perbincangan mengenai urgensi keterlibatan Gereja untuk menghadirkan sistem ekonomi mikro alternatif yang lebih adil dan