2.8. Wanita Usia Subur
Menurut teori perkembangan psikososial erikson, dikutip dari Whalley Wong’s 1999 tahap perkembangan manusia menurut umur dibagi dalam beberpa
tahapan dianataranya: 1.
Adolescence Remaja 13-20 tahun Pada masa ini hubungan sosial utama bagi anak sudah beralih pada kelompok
sebaya dan kelompok luar yang seide dengannya. 2.
Early adult hood dewasa awal 21-35 tahun Pada masa dewasa ini hubungan sosial utama seseorang sudah terfokus pada
partner dalam hubungan teman dan seks 3.
Young and middle adult hood dewasa pertengahan 36-45 tahun Pada masa ini hubungan sosial seseorang terfokus pada pembagian tugas
antara bekerja dengan rumah tangga pada masa ini emosi sudah mulai stabil.
2.9. Penelitian Terkait
1. Sumarlan, 2008, dengan judul Niat wanita Pekerja Seks WPS Gajah kumpul terhadap Pemanfaatan Klinik IMS di Puskesmas Batagan Kabupaten Pati Jawa
Tengah. Dimana Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berpengetahuan serta bersikap baik terhadap klinik IMS, variabel yang
berhubungan signifikan dengan niat memnfaatkan klinik IMS, sikap terhadap klinik dan dukungan mucikari. Meskipun sebagian besar hasilnya positif namun
masih ada yang negatif yaitu pada sikap terhadap klinik dan sikap terhadap
Universitas Sumatera Utara
penyakit, dukungan teman serta dukungan mucikari. Untuk mengurangi sikap negatif tersebut maka perlu dilakukan penyuluhan dengan metode simulasi dan
curah pendapat agar WPS mengetahui tanda dan gejala penyakit dengan benar. Adapun untuk mengatasi keluhan mahalnya biaya berobat keklinik IMS perlu
diusulkan biaya operasional kepemerintah agar para WPS mendapatkan pelayanan klinik IMS secara gratis.
2. Liana, L, 2007, dengan judul Hubungan persepsi pelayanan klinik, Upaya pencegahan, Pengobatan sendiri dan Riwayat IMS dengan kepatuhan pemeriksaan
skrining IMS pada WPS studi di Resosialisasi Argorejo Semarang, dimana hasil uji analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara persepsi
pelayanan klinik p=0,001, pengobatan sendiri p=0,0001 dan riwayat IMS p=0,0001 dengan kepatuhan skrining. Sedangkan tidak terdapat hubungan antara
upaya pencegahan p=0,059 dengan kepatuhan skrining. Sehingga diharapkan bagi WPS agar meningkatkan upaya pencegahan primer khususnya konsistensi
pemakaian kondom dan mematuhi jadwal pemeriksaan skrining yang telah ditentukan.bagi pelayanan kesehatan agar meningkatkan pemberian informasi
tentang IMS kepada WPS dan meningkatkan kualitas pelayanan melalui peningkatan ketrampilan tenaga kesehatan dan pemilihan pengobatan awal yang
efektif.
Universitas Sumatera Utara
2.10. Landasan Teori