4.5 Analisa Multivariat
Pada penelitian ini, variabel bebas yang memenuhi kriteria kemaknaan statistik p 0,25 dimasukkan ke dalam analisa multivariat dengan menggunakan
Uji Regresi Logistik Berganda, yaitu variabel layanan KIE, promosi penggunaan kondom, promosi seks aman, pemeriksaan dan pengobatan, sikap petugas kesehatan,
kesadaranminat masyarakat. Analisis multivariat bertujuan untuk mendapatkan model terbaik dalam
menentukan determinan pencegahan dan penanggulangan IMS pada wanita usia subur WUS beresiko. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.28 berikut :
Tabel 4.28 Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik Layanan KIE, Sikap
Petugas Kesehatan dan KesadaranMinat Masyarakat terhadap upaya Pencegahan dan Penanggulangan IMS pada WUS Beresiko
Berdasarkan Tabel 4.28 diatas hasil uji regresi logistik menjelaskan bahwa
dari ke 3 variabel independen Layanan KIE, Sikap petugas kesehatan, kesadaranminat masyarakat yang mempengaruhi secara langsung terhadap
pelayanan klinik IMS dapat dilihat bahwa layanan KIE dan Sikap petugas kesehatan Variabel
B p
Exp B 95 CI for Exp B
Lower Upper
Layanan KIE Sikap Petugas Kesehatan
KesadaranMinatMasyarakat Constant
-2,479 -1,403
2,165 1,319
0,002 0,048
0,003 0,045
0,084 0,246
8,714 3,741
0,018 0,061
2,092 -
0,388 0,988
36,292 -
Universitas Sumatera Utara
tidak sebagai faktor resiko namun menjadi faktor pencegah sedangkan kesadaranminat masyarakat mempunyai faktor resiko sebanyak 9 kali untuk
berkunjung atau tidak ke klinik IMS dalam upaya pencegahan dan penanggulangan IMS di Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh.
Berdasarkan hasil uji regresi logistik pada Tabel 4.28 diatas diperoleh persamaan uji regresi sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2+ β3X3
= 1,319 + -2,479 Layanan KIE + -1,403 Petugas Kesehatan + 2,165 KesadaranMinat
Dan nilai peramalan probabilitas individu Pencegahan dan Penanggulangan IMS pada WUS beresiko adalah :
P =
1 �+ �
−�,���+−�,���������� ���+−�,���������� ���������+�,������������ ���� �����
Keterangan : P
= Probalilias individu Pencegahan dan penanggulangan IMS. �
= Konstanta X1
= Layanan KIE X2
= Petugas Kesehatan X3
= Kesadaran atau Minat
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.29 Hasil Probabilitas Variabel Layanan KIE, Sikap Petugas Kesehatan dan KesadaranMinat Masyarakat dalam Memanfaatkan
Pelayanan Klinik IMS Variabel
Prediktor Probabilitas
Persentase
Layanan KIE, Sikap Petugas Kesehatan dan
KesadaranMinat Masyarakat
1 0,402
0,787 40,2
78,7 Dari model regresi logistis yang terbentuk ada 3 variabel independen
Layanan KIE, Sikap Petugas Kesehatan dan Kesadaranminat Masyarakat yang mempengaruhi pemanfaatan klinik IMS. Maka dapat dijelaskan bahwa, jika layanan
KIE kurang baik 1, petugas kesehatan belum siap 1 dan Kesadaran minat kurang baik 1 maka nilai probabilitas individu WUS beresiko terhadap upaya pencegahan
dan penanggulangan IMS adalah 40,2 untuk memanfaatkan pelayanan klinik IMS. Sebaliknya jika layanan KIE baik 0, petugas kesehatan siap 0 dan Kesadaran
minat baik 0 maka nilai probabilitas individu WUS Beresiko terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan IMS menjadi 78,7 untuk memanfaatkan
pelayanan klinik IMS.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden