panggul. Biasanya WUS beresiko baru akan mengunjungi klinik atau memeriksa jika kondisinya sudah tidak baik dan pengobatan tradisional tidak berhasil.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Hasil penelitian terhadap 63 responden yang menjadi sampel penelitian dari jumlah keseluruhan 120 orang terhadap hubungan pelayanan klinik IMS dengan
upaya pencegahan dan penanggulangan IMS pada WUS beresiko di Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh Tahun 2013 diperoleh bahwa:
1. Layanan Komunikasi, informasi dan edukasi yang diberikan belum sepenuhnya
memberikan pemahaman baik tentang IMS, sikap petugas yang juga masih
Universitas Sumatera Utara
kurang siap dalam memberikan pelayanan serta kesadaranminat masyarakat yang belum sepenuhnya sadar akan pentingnya melakukan pemeriksaan IMS
secara berkala menyebabkan masalah IMS masih tinggi sehingga pelayanan klinik IMS terhadap upaya Pencegahan dan penanggulangan IMS di Puskesmas
Kuta Alam Banda Aceh masih kurang baik. 2.
Variabel yang paling besar pengaruhnya untuk menjadikan WUS yang beresiko memanfaatkan pelayanan klinik IMS adalah kesadaran minat masyarakat. Hal
ini didukung oleh kebiasaan masyarakat yang lebih cenderung melakukan pengobatan sendiri atau secara tradisional dalam mengobati IMS dan baru akan
kepusat pelayanan kesehatan jika penyakitnya sudah parah, adanya perasaan malu serta takut jika diketahui orang kalau mengalami IMS.
3. Nilai probabilitas individu setiap WUS beresiko jika ke 3 variabel independen
Layanan KIE, Sikap petugas kesehatan dan kesadaranminat masyarakat baik kemungkinan untuk memanfaatkan pelayanan klinik IMS baik sebesar 78,7
sebaliknya jika layanan KIE, Sikap petugas dan kesadaranminat masyarakat kurang baik kemungkinan untuk memanfaatkan pelayanan klinik IMS kurang
baik sebesar 40,2.
6.2 Saran
1. Kepada Puskesmas untuk lebih mengaktif kegiatan KIE konseling, informasi
dan Edukasi dengan melakukan pendekatan pada kelompok beresiko melalui kegiatan penyuluhan, arisan ibu-ibu sehingga dapat memberikan pemahaman
95
Universitas Sumatera Utara
yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan IMS.
2. Kepada Wanita Usia Subur yang beresiko agar lebih meningkatkan kesadaran
minatnya dalam mencari informasi dan pengobatan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan IMS.
3. Perlu penelitian lebih lanjut tentang Pencegahan dan penanggulangan IMS di
daerah Penelitian dengan variabel yang lebih lengkap dan metoda yang berbeda sehingga dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat lebih luas Sehingga
dapat menurunkan angka kejadian kasus IMS.
DAFTAR PUSTAKA
Aide Medicale International-NAD, 2006, Pembawa Pesan Kesehatan, kerjasama WHO, BRR, Handicap International, IBI, IRC, UNFP
Aulia, M., Mabrurah, R., 2011, Angka Kejadian Penyakit Menular seksual Di Poliklinik Kulit Kelamin RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun
2008-2011, Bagian Ilmu Kesmas FK Unsyiah RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
Azmi, N.A, 2008, Analisis Faktor-faktor Penyebab Niat WPS yang Menderita IMS berperilaku Seks Aman safe sex dalam Melayani Pelanggan. Jurnal Promosi
Kesehatan Indonesia Vol. 3 No. 2 Agustus 2008 BKKBN, Depkes RI, USAID, 2012, Infeksi Menular SeksualIMS sebagai masalah
kesehatan masyarakat, dalam http:archive.k4health.orgtoolkitsIndonesiaInfeksi
menular seksual. Akses tanggal 19 Desember 2012
Universitas Sumatera Utara
Church World Service CWS, 2009, pelatihan pelatih sebaya untuk HIVAIDS dan kesehatan reproduksi bagi siswa SMA di Aceh, dalam
http:www.cwsindonesia.or.idnews78 . akses tanggal 29 januari 2013
Depkes RI, 2007, Modul Pelatihan Konsling dan Test Sukarela HIV, Jakarta Depkes RI, Depsos, BKKBN, 2005, Kebijakan dan Strategi Nasional Kesehatan
Reproduksi di Indonesia, Jakarta Depkes RI, USAID Family Health International, 2007, Standar Operasional
Prosedur SOP klinik IMS, Jakarta Dirjen PPM PLP Depkes RI, 2003, Petunjuk Untuk Pengawas Kesehatan, Depkes
RI, Jakarta Dirjen PP PL, 2012, Pedoman Layanan Konprehensif IMS HIV-AIDS, Jakarta
Ditjen PP PL Kemenkes RI, 2013, laporan tentang HIVAIDS, dalam yayasan
Spiritia diakses tanggal 7 April 2013 Fitriana, N.A, 2012, Penggunaan Kondom Vaginal Higiene sebagai faktor resiko
kejadian infeksi menular seksual pada wanita pekerja seks di lokasi Batu 24 Kab. Bintan, Jurnal Kesmas vol.1 no. 2 tahun 2012, hal 357-363, FKM Undip
Hesti, R.B., 2008, Persepsi kelompok resiko tinggi Tertular HIVAIDS tentang Klinik IMS dan Voluntary Counseling Testing VCT di Puskesmas Padang Bulan
Medan tahun 2008. Dalam repositori.usu.ac.idbitstream12345678914626109E00644.pdf.akses
tanggal 21 februari 2013 KPA Nasional, 2005, Paradigma Baru dalam upaya penanggulangan AIDS di
Indonesia KPA Nasional, 2007, Strategi Penanggulangan HIVAIDS tahun 2007-2010, Jakarta
Komisi Penanggulangan Aids, Family Health International, 2009, Kebijakan dalam
Penanggulangan IMS, HIV dan AIDS A-1 Jakarta Laporan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, 2012
Laporan Bulanan Infeksi Menular seksual IMS, Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh tahun 2012
97
Universitas Sumatera Utara
Lelyana, L, 2006, Manajemen Resiko Penularan Penyakit HIVAIDS di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Tesis , UGM, Yogyakarta
Liana, L, 2007, Hubungan persepsi Pelayanan klinik, Upaya Pencegahan, Pengobatan Sendiri dan riwayat IMS dengan Kepatuhan Pemeriksaan Skrining IMS pada
WPS Studi di Resosialisasi Argorejo Semarang tahun 2007. Skripsi Machfoedz, I, 2010, Kuesioner dan Panduan Wawancara, penerbit Fitramaya, Jakarta
Mardin, Purba, 2009, Pengaruh Karakteristik Motivasi Pasien Terhadap
Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS di PKM Kabanjahe Karo tahun 2009. Tesis
Notoatmodjo, S., 2002, Konsep Perilaku Kesehatan, Interaksi bulan Mei, Jakarta ___________,__, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, penerbit Rineka Cipta,
Jakarta Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan,
Penerbit Salemba Medika, Jakarta Ridha, M, 2008, Efektifitas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Kabupaten
Polman Sulawesi Barat, Universitas Muhammadyah- Makasar. Skripsi
Riduwan, 2007, Skala Pengukuran Variabel- variabel Penelitian, penerbit ALFABETA, Jawa Barat
Safitrah, M.A, 2012., Efektifitas Pelayanan Publik di Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidenreng Rappang, Universitas Hasanuddin Makasar, Skripsi
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R D, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sumarlan, 2008, Niat Wanita Pekerja Seks Gajah kumpul terhadap Pemanfaatan klinik IMS di Puskesmas Batagan Kabupaten Pati Jawa Tengah. Program
Studi Magister Promosi Kesehatan Pasca Sarjana Universitas Dipenogoro, Semarang. Tesis
United Nations High Commisioner of Refugee, 2010, Buku Pedoman Lapangan Antar-Lembaga Kesehatan Reproduksi dalam situasi darurat.
Universitas Sumatera Utara
Yulifah, R., Johan, T.A.Y., 2009, Asuhan Kebidanan Komunitas, Penerbit Salemba Medika, Jakarta
Whalley Wong’s, 1999, tahap perkembangan manusia menurut umur, dalam www.library.upnvj.ac.idpdf2skeperawatan205312044bab.2.pdf
. akses tanggal 26 Februari 2013
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN
Kode Responden :
Umur responden :
Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini dengan judul Hubungan Pelayanan Klinik IMS dengan Upaya
Pencegahan dan Penanggulangan IMS pada Wanita Usia Subur Beresiko Di Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh, dan dengan ini saya akan memberikan informasi
yang dibutuhkan demi kelancaran daripada penelitian ini.
Responden 100
Universitas Sumatera Utara
KARAKTERISTIK RESPONDEN 1.
Umur responden :
2. Pendidikan
: 3.
Pekerjaan :
4. Status perkawinan
:
KUESIONER 1. PELAYANAN KIE Petunjuk:
1. Jawablah semua pernyataan dengan cara memberi tanda cheklist V
pada kolom jawaban yang paling sesuai dengan pendapat dan keadaan anda
2. Jawaban terdiri dari 5 alternatif yaitu:
a. Sangat Puas
SP b.
Puas P
c. Tidak Puas
TP d.
Sangat Tidak Puas STP
No. Pernyataan
SP P TP STP
4 3
2 1
1.
Dengan adanya klinik IMS di puskesmas ini, saya dapat mengetahui gejala penyakit IMS sehingga
dapat melakukan pencegahan dan pengobatannya
2. Saat memeriksakan diri ke klinik IMS, saya
mendapatkan pelayanan klinik IMS yang baik
3.
Memeriksakan diri diklinik IMS dapat memperoleh informasi tentang pencegahan dan pengobatannya
4. Memeriksakan diri diklinik IMS dapat memicu saya
dalam mengantisipasi setiap tanda dan gejala dari IMS
5.
Konseling dan pengobatan yang diberikan di klinik IMS sesuai dengan masalah yang dihadapi dan tepat
6. Pelayanan konsling yang diberikan di klinik IMS
dapat memberikan rasa aman dan nyaman
7.
Petugas selalu memberikan dukungan moril untuk pencegahan dan pengobatan penyakit yang saya
alami
8. Saya memeriksakan diri jika didorong oleh petugas,
teman dan orang-orang terdekat
9. Saya tertarik jika dijelaskan tentang pencegahan dan
101
Universitas Sumatera Utara