Teknik Pengambilan Sampel PENDAHULUAN

56 yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka beberapa kalipun diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan oleh Suharsini, dalam buku Danang Sunyoto. Butir kuesioner dikatakan reliable layak jika cronbach ’s alpha 0.60 dan dikatakan tidak reliable jika cronbach’s alpha 0.60. Dalam penelitian ini menggunakan rumus belah dua Sanusi, 2011:82 dilakukan dengan membelah butir pertanyaan atau pernyataan menjadi dua bagian. Cara pembelahan bisa dilakukan dengan mengacak atau mengumpulkan butir ganjil dan genap. Selanjutnya, skor setiap butir pada belahan itu dijumlah sehingga menjadi skor total untuk belahan ganjil dan skor total untuk belahan genap. Skor total dari kedua belahan itu dikorelasikan dengan rumus korelasi product moment. Selanjutnya, dengan nilai koefisien korelasi product moment yang dihasilkan, dimasukkan kedalam rumus Spearman-Brown Sanusi, 2011:82 yang diformulakan sebagai berikut: 57 Dimana: ri = reliabilitas internal seluruh instrumen rb = korelasi product momentantara belahan pertama dan kedua

K. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Regresi linier berganda harus memenuhi asumsi-asumsi yang ditetapkan agar menghasilkan nilai-nilai koefisien sebagai penduga yang tidak bias.Uji asumsi klasik model regresi berganda menurut Sunyoto2007:89-105: a. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas X1, X2, X3, …, Xn, dimana akan diukur tingkat asosiasi hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi r. Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,60. Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 r ≤ 0,60. Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat digunakan cara lain yaitu dengan: 1. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik α. 2. Nilai Variance Inflation Factor VIF adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai

5 163 116

Pengaruh Pelatihan Dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Prestasi Kerja Perawat Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Langsa

0 28 99

Pertanggungjawaban Rumah Sakit Dalam Kontrak Terapeutik (Studi Kasus Antar Rumah Sakit Dan Pasien di RSU Dr. Pirngadi, RSU. Haji Dan RSU. Sundari)

0 34 151

PROSEDUR PELAKSANAAN PELATIHAN KERJA PEGAWAI RUMAH SAKIT UMUM Dr. MOEWARDI SURAKARTA

0 18 53

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta).

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta).

0 1 6

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta).

1 3 16

PENGARUH PROFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI (RSDM) SURAKARTA.

0 0 8

EVALUASI KEBUTUHAN PARKIR (STUDI KASUS)di RUMAH SAKIT UMUM Dr. MOEWARDI SURAKARTA Evaluasi Kebutuhan Parkir (Studi Kasus) di Rumah Sakit Umum Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 17

Pengaruh Konflik Kerja-keluarga terhadap Komitmen Organisasional yang Dimediasi oleh Kepuasan Kerja pada Profesi Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta.

0 0 17