95
variasi variabel dependen prestasi kerja. Sedangkan perubahan prestasi kerja sebagian besar 60,2 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
H. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan terhadap karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi di Surakarta diperoleh
hasil sebagai berikut: Dari hasil penelitan, kategori responden diketahui bahwa sebagian besar
karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi adalah perempuan dengan jumlah 66 orang 69, lalu dilihat dari pendidikan terakhir diperoleh
bahwa responden D3 sebanyak 48 orang 51, serta dilihat dari segi usia diperoleh bahwa kategori 31-40 tahun sebanyak 37 orang 39 dan dilihat
dari masa kerja karyawan diperoleh bahwa kategori 1-10 tahun sebanyak 48 orang 51.
Berdasarkan analisis masalah analisis penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh faktor pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja
karyawan secara simultan maupun parsial di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi di Surakarta. Pada analisis data peneliti menggunakan regeresi
linier berganda, diperoleh hasil sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisis data pada variabel faktor pendidikan, diketahui
bahwa dimensi yang memiliki skor rata-rata paling rendah adalah dukungan dari organisasi dengan skor rata-rata sebesar 4,24 dan terletak pada rentang
skala 3,68 hingga 5 yang dikategorikan sangat bagus, dan yang paling tinggi adalah pendidikan yang menunjang pekerjaan dengan skor rata-rata sebesar
96
4,54 dan terletak pada rentang skala 3,68 hingga 5 yang dikategorikan sangat bagus, maka Rumah Sakit Dr. Moewardi harus mempertahankan karyawan
yang berprestasi dan memberi dukungan agar karyawan tetap bertahan di Rumah Sakit Dr. Moewardi.
Pada analisis data variabel pelatihan diketahui bahwa dimensi yang memiliki skor rata-rata paling rendah adalah fasilitas yang tersedia
mendukung kegiatan pelatihan dengan skor rata-rata sebesar 4,07 dan terletak pada rentang skala 3,68 hingga 5 yang dikategorikan sangat baik, maka
Rumah Sakit Dr. Moewardi setidaknya memberikan fasilitas yang cukup tersedia agar pelatihan berjalan dengan lancar, dan yang paling tinggi adalah
pelatihan yang menunjang pekerjaan dengan skor rata-rata sebesar 4,37 pada rentang skala 3,68 hingga 5 yang dikategorikan sangat baik, maka Rumah
Sakit Dr. Moewardi harus mempertahankan dan kegiatan pelatihan kepada karyawan secara rutin.
Hasil analisis data variabel prestasi kerja diketahui bahwa dimensi yang memiliki skor rata-rata paling rendah adalah mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan terampil dengan skor rata-rata sebesar 4,17 dan terletak pada rentang skala 3,68 hingga 5 yang dikategorikan sangat baik, maka
Rumah Sakit Dr. Moewardi di Surakarta harus meningkatkan pelatihan agar karyawan lebih terampil dalam menyelesaikan pekerjaannya dan yang paling
tinggi adalah mampu menyelesaikan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dengan skor rata-rata sebesar 4,41 dan terletak pada rentang skala 3,68 hingga
5 yang dikategorikan sangat baik. Hal ini harus dipertahankan setiap