Uji F GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
96
4,54 dan terletak pada rentang skala 3,68 hingga 5 yang dikategorikan sangat bagus, maka Rumah Sakit Dr. Moewardi harus mempertahankan karyawan
yang berprestasi dan memberi dukungan agar karyawan tetap bertahan di Rumah Sakit Dr. Moewardi.
Pada analisis data variabel pelatihan diketahui bahwa dimensi yang memiliki skor rata-rata paling rendah adalah fasilitas yang tersedia
mendukung kegiatan pelatihan dengan skor rata-rata sebesar 4,07 dan terletak pada rentang skala 3,68 hingga 5 yang dikategorikan sangat baik, maka
Rumah Sakit Dr. Moewardi setidaknya memberikan fasilitas yang cukup tersedia agar pelatihan berjalan dengan lancar, dan yang paling tinggi adalah
pelatihan yang menunjang pekerjaan dengan skor rata-rata sebesar 4,37 pada rentang skala 3,68 hingga 5 yang dikategorikan sangat baik, maka Rumah
Sakit Dr. Moewardi harus mempertahankan dan kegiatan pelatihan kepada karyawan secara rutin.
Hasil analisis data variabel prestasi kerja diketahui bahwa dimensi yang memiliki skor rata-rata paling rendah adalah mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan terampil dengan skor rata-rata sebesar 4,17 dan terletak pada rentang skala 3,68 hingga 5 yang dikategorikan sangat baik, maka
Rumah Sakit Dr. Moewardi di Surakarta harus meningkatkan pelatihan agar karyawan lebih terampil dalam menyelesaikan pekerjaannya dan yang paling
tinggi adalah mampu menyelesaikan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dengan skor rata-rata sebesar 4,41 dan terletak pada rentang skala 3,68 hingga
5 yang dikategorikan sangat baik. Hal ini harus dipertahankan setiap
97
karyawan dan Rumah Sakit Dr. Moewardi bisa memberikan penghargaan agar karyawan tetap semangat.
Pada regeresi linier berganda diketahui bahwa variabel faktor pendidikan berpengaruh positif terhadap variabel prestasi kerja. Artinya apabila pada
variabel faktor pendidikan meningkat maka variabel prestasi kerja juga akan meningkat, hal ini dapat diketahui dengan analisa data bahwa setiap
penambahan 1 satu nilai X
1
akan meningkat Y sebesar 0,418. Pada variabel pelatihan meningkat maka variabel prestasi juga akan meningkat, hal ini
dapat diketahui dengan analisa data bahwa setiap penambahan 1 satu nilai X
2
akan meningkat Y sebesar 0,133. Berdasarkan analisis yang ada dari jawaban masalah dalam penelitian,
diketahui bahwa ada pengaruh faktor pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja secara simultan. Dengan kata lain minimum 1 dari 2 variabel
bebas faktor pendidikan dan pelatihan berpengaruh variabel terikat prestasi kerja. Dari hasil uji hipotesis secara simultan, didapat nilai signifikansinya
0,000, atau 0,05, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama- sama antara variabel bebas faktor pendidikan dan pelatihan terhadap
variabel terikat prestasi kerja. Dari hasil uji hipotesis secara parsial nilai sig X
1
faktor pendidikan sebesar 0,000 atau 0,01, artinya terdapat pengaruh antara variabel bebas
faktor pendidikan terhadap variabel terikat prestasi kerja secara parsial.Hal