Uji Multikolinieritas Tabel V.10

92 1. Konstanta sebesar 5,219 menyatakan bahwa besarnya Y adalah 5,219 dengan asumsi bahwa X 1 dan X 2 bernilai konstanta. 2. Koefisien regresi X 1 sebesar 0,418 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satu nilai X 1 akan meningkatkan Y sebesar 0,418. 3. Koefisien regresi X 2 sebesar 0,133 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satu X 2 akan meningkatkan Y yaitu sebesar 0,133.

E. Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas Faktor Pendidikan dan Pelatihan terhadap variabel terikat Prestasi Kerja secara simultan. Penggunaan tingkat signifikansinya beragam, yaitu 0,01 1 ; 0,05 5 dan 0,10 10. Disini peneliti menggunakan tingkat signifikansi 0,05 5. Jika nilai probabilitas 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap terikat. Namun, jika nilai signifikansi 0,05, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. 93 Tabel V.14 Hasil Uji F Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2015 Dari Uji ANOVA dengan menggunakan SPSS versi 16.0, berdasarkan tabel di atas didapat nilai signifikansinya 0,00, atau 0,05, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas faktor pendidikan dan pelatihan terhadap variabel terikat prestasi kerja.

F. Uji t

Uji t dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas Faktor Pendidikan dan Pelatihan terhadap variabel terikat Prestasi Kerja secara parsial. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig significance. Jika probabilitas nilai t atau signifikansi 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Penggunaan tingkat signifikansinya beragam, yaitu 0,01 1 ; 0,05 5 dan 0,10 10. Disini peneliti menggunakan tingkat signifikansi 0,01 1 ; 0,05 5 dan 0,10 10. 94 Tabel V.15 Hasil Uji t Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2015 Dari uji t dengan menggunakan SPSS versi 16.0, berdasarkan tabel di atas didapat nilai sig X 1 faktor pendidikan sebesar 0,00 atau 0,01, artinya terdapat pengaruh antara variabel bebas faktor pendidikan terhadap variabel terikat prestasi kerja secara parsial. Pada variabel X 2 pelatihan didapat nilai sig sebesar 0,055 atau 0,10, artinya terdapat pengaruh antara variabel bebas pelatihan terhadap variabel terikat prestasi kerja secara parsial.

G. Koefisien Determinasi R

2 Tabel V.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2015 Berdasarkan hasil koefisien determinasi Adjusted R 2 sebesar 0,398 atau 39,8. Hal ini menunjukkan persentase sumbangan pengaruh variabel faktor pendidikan dan pelatihan terhadap variabel prestasi kerja karyawan sebesar 39,8. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model faktor pendidikan dan pelatihan hanyamampu menjelaskan 39,8 sebagian kecil 95 variasi variabel dependen prestasi kerja. Sedangkan perubahan prestasi kerja sebagian besar 60,2 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

H. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan terhadap karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi di Surakarta diperoleh hasil sebagai berikut: Dari hasil penelitan, kategori responden diketahui bahwa sebagian besar karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi adalah perempuan dengan jumlah 66 orang 69, lalu dilihat dari pendidikan terakhir diperoleh bahwa responden D3 sebanyak 48 orang 51, serta dilihat dari segi usia diperoleh bahwa kategori 31-40 tahun sebanyak 37 orang 39 dan dilihat dari masa kerja karyawan diperoleh bahwa kategori 1-10 tahun sebanyak 48 orang 51. Berdasarkan analisis masalah analisis penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh faktor pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan secara simultan maupun parsial di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi di Surakarta. Pada analisis data peneliti menggunakan regeresi linier berganda, diperoleh hasil sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisis data pada variabel faktor pendidikan, diketahui bahwa dimensi yang memiliki skor rata-rata paling rendah adalah dukungan dari organisasi dengan skor rata-rata sebesar 4,24 dan terletak pada rentang skala 3,68 hingga 5 yang dikategorikan sangat bagus, dan yang paling tinggi adalah pendidikan yang menunjang pekerjaan dengan skor rata-rata sebesar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai

5 163 116

Pengaruh Pelatihan Dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Prestasi Kerja Perawat Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Langsa

0 28 99

Pertanggungjawaban Rumah Sakit Dalam Kontrak Terapeutik (Studi Kasus Antar Rumah Sakit Dan Pasien di RSU Dr. Pirngadi, RSU. Haji Dan RSU. Sundari)

0 34 151

PROSEDUR PELAKSANAAN PELATIHAN KERJA PEGAWAI RUMAH SAKIT UMUM Dr. MOEWARDI SURAKARTA

0 18 53

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta).

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta).

0 1 6

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta).

1 3 16

PENGARUH PROFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI (RSDM) SURAKARTA.

0 0 8

EVALUASI KEBUTUHAN PARKIR (STUDI KASUS)di RUMAH SAKIT UMUM Dr. MOEWARDI SURAKARTA Evaluasi Kebutuhan Parkir (Studi Kasus) di Rumah Sakit Umum Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 17

Pengaruh Konflik Kerja-keluarga terhadap Komitmen Organisasional yang Dimediasi oleh Kepuasan Kerja pada Profesi Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta.

0 0 17