37
d. Peningkatan nilai individu: peningkatan nilai individu ini bertujuan
untuk memberikan tujuan prestasi yang ingin dicapai. Setiap siswa dapat menyumbangkan nilai maksimal pada kelompoknya dan setiap
siswa mempunyai skor dasar yang diperoleh dari rata-rata tes atau kuis sebelumnya.
e. Penghargaan kelompok: kelompok mendapatkan penghargaan jika
rata-rata skor kelompok melebihi kriteria tertentu.
6. Kelebihan Model Pembelajaran STAD
Kelebihan model pembelajaran STAD adalah sebagai berikut: a.
Melatih siswa menyumbangkan ide-ide untuk menyelesaikan masalah dalam bentuk kelompok dan mempresentasikan hasil kerjanya
b. Melatih siswa untuk bekerja sama dalam kelompok tanpa memandang
perbedaan gender, suku maupun tingkat kemampuan akademik. c.
Mengukur pemahaman siswa di setiap pertemuan dengan mengadakan kuis di akhir pelajaran.
E. Perpaduan Model Pembelajaran ARIAS dan STAD
Model pembelajaran ARIAS dan STAD merupakan model pembelajaran yang memiliki kekhasan masing-masing. Model pembelajaran
ARIAS lebih menitikberatkan pada sikap percaya diri dan motivasi siswa sehingga siswa terdorong untuk lebih giat belajar dan memperoleh hasil yang
baik selama proses pembelajaran, sedangkan STAD menitikberatkan pada
38
kegiatan kelompok yang dilakukan siswa dan prestasi yang diperoleh baik dalam kelompok maupun individu. Perpaduan kedua model pembelajaran ini
merupakan penggabungan beberapa komponen dari kedua model pembelajaran tersebut menjadi satu kesatuan, sehingga dapat diterapkan
dalam pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Agar lebih memahami penggabungan kedua model pembelajaran ini, akan
disajikan ciri-ciri kedua model dan perpaduan model pembelajaran dalam
bentuk tabel sebagai berikut. Tabel 2.1
Perpaduan Model Pembelajaran ARIAS dan STAD
Aspek ARIAS
STAD PERPADUAN
ARIAS DAN
STAD
Pendahuluan Apersepsi
Menumbuhkan rasa percaya diri siswa.
- Menumbuhkan rasa
percaya diri siswa, sehingga
siswa yakin
akan kemampuannya
untuk mengikuti
pembelajaran.
Inti eksplorasi,
elaborasi Menarik
minat siswa
dengan menghubungkan
materi dengan
informasi baru
yang hangat
di kalangan siswa dan
penyelesaian masalah
yang berkaitan
dengan materi yang telah
disampaikan -
Menarik minat
siswa dengan
menghubungkan materi yang akan
disampaikan dengan
informasi yang
hangat di
kalangan siswa
Penyampaian materi berdasarkan
kompetensi dasar
dan disinkronkan
dengan pengalaman siswa sehari-hari
Penyampaian materi
berdasarkan kompetensi dasar.
Penyampaian materi berdasarkan
kompetensi dasar
dan disinkronkan
dengan pengalaman siswa sehari-hari
39
- Pendalaman
materi oleh siswa dalam kelompok
Pendalaman materi oleh siswa dalam
kelompok. Evaluasi
Penilaian kemampuan siswa
Penilaian kemampuan siswa
oleh guru dengan mengadakan kuis
yang
bersifat individu.
Penilaian kemampuan siswa
dengan mengadakan
kuis yang
bersifat individu
Penutup konfirmasi
Pemberian penghargaan
kepada siswa, baik secara
verbal maupun nonverbal
serta penarikan
kesimpulan tentang materi yang baru
dipelajari Pemberian
penghargaan kepada siswa baik
secara kelompok maupun individu
Pemberian penghargaan
kepada siswa baik secara
verbal maupun nonverbal
serta penarikan
kesimpulan tentang materi yang baru
dipelajari
Berdasarkan tabel 2.1 diatas dapat disimpulkan bahwa kedua model pembelajaran
ini memiliki
kekhasan masing-masing.
Model pembelajarann ARIAS lebih mengutamakan sikap percaya diri dan
motivasi siswa dalam pembelajaran agar siswa memiliki keinginan untuk belajar dan berprestasi. Hal ini dilihat dari kegiatan pembelajaran ARIAS
yang memuat aspek kepercayaan diri, relevansi, minat dan penguatan. Sikap percaya diri dapat membuat siswa yakin akan kemampuannya,
sehingga siswa ingin berusaha untuk mencapai prestasi dalam belajar. Relevansi antara materi yang dipelajari oleh siswa dengan kehidupannya
sehari-hari, mampu mendorong siswa untuk menguasai materi yang dipelajari, karena siswa beranggapan bahwa materi tersebut memiliki
tujuan dan manfaat baginya kelak. Selain relevan, pembelajaran dikemas sedemikian rupa agar dapat menarik minat dan perhatian siswa. Bagi siswa
yang berprestasi dalam pembelajaran, akan di berikan penguatan sehingga
40
siswa merasa bangga dan puas akan hasil kerjanya. Hal ini juga menjadi motivasi bagi siswa untuk terus belajar.
Kekhasan dari model pembelajaran STAD adalah gaya belajar dalam kelompok, konsentrasi siswa selama pelajaran dan kerja sama antar
siswa. Model pembelajaran ini, siswa dibentuk dalam kelompok heterogen, baik dari segi gender, kemampuan akademik, maupun suku,
sehingga siswa dapat dilatih untuk bekerja sama dengan teman-temannya tanpa memandang perbedaan. Selama pembelajaran berlangsung, siswa
dituntut untuk memperhatikan dengan saksama agar siswa dapat mengerjakan tes berupa kuis diakhir pelajaran tentang materi yang baru
dijelaskan. Dalam hal pemahaman materi, siswa tidak hanya dibantu oleh guru, tetapi juga dibantu oleh teman-teman kelompoknya. Sehingga, selain
memperoleh ilmu pengetahuan, siswa juga dapat melatih diri untuk bekerja sama dalam tim. Kerja sama yang dijalin dalam kelompok belajar
ini bertujuan mempertahankan prestasi kelompok masing-masing. Motivasi dan aktivitas siswa merupakan hal yang penting dalam
sebuah proses pembelajaran dan kedua aspek ini sangat berpengaruh satu sama lain. Dengan adanya motivasi, siswa akan terdorong untuk mengikuti
pembelajaran di kelas dengan sungguh-sungguh. Dampak dari kesungguhan siswa dapat dilihat dari hasil akhir pembelajaran. Sebaliknya,
jika dalam suatu pembelajaran hanya berpusat pada aktivitas siswa di kelas, maka semangat siswa dalam belajar akan menurun seiring
berjalannya waktu. Hal ini tentunya sangat berpengaruh pada pencapaian
41
tujuan pembelajaran dan prestasi siswa di kelas. Model pembelajaran ARIAS dan STAD memiliki aspek-aspek. Model pembelajaran ARIAS
memuat aspek motivasi yang kuat dan kurang memperhatikan aktivitas siswa di kelas. Model pembelajaran STAD memuat aspek aktivitas siswa
dan kurang memperhatikan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Jika kedua model pembelajaran ini dipadukan, maka akan
menghasilkan model pembelajaran baru yang memuat kedua aspek penting dalam proses pembelajaran.
Berikut ini langkah-langkah pembelajaran Perpaduan ARIAS dan STAD:
1. Percaya diri: Komponen ini berkaitan dengan sikap percaya. Tahap ini
bertujuan untuk membantu siswa menumbuhkan keyakinan bahwa siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan baik dan memperoleh hasil
yang baik pula. Dengan adanya sikap yakin, siswa terdorong untuk giat belajar agar mendapatkan hasil yang maksimal
2. Relevansi: Relevansi berhubungan dengan kehidupan siswa baik berupa
pengalaman sekarang atau yang berhubungan dengan kebutuhan karir sekarang atau yang akan datang. Pada tahap ini, pembelajaran akan
dikaitkan dengan kehidupan siswa. Hal ini menjelaskan secara langsung tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa. Dengan adanya kejelasan
tujuan dan manfaat suatu pembelajaran, siswa akan terdorong untuk mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh dan memperoleh
hasil yang baik.
42
3. Presentasi kelas: materi pembelajaran disampaikan dalam presentasi
kelas. Presentasi materi dapat dilakukan oleh guru maupun siswa. Selama presentasi, siswa harus memperhatikan dengan baik agar dapat
mengerjakan tugas kelompok dan kuis setelah presentasi. 4.
Kerja kelompok: setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen baik secara gender, suku maupun tingkat kemampuan akademik.
Fungi utama kelompok ini adalah untuk menyiapkan anggota- anggotanya agar mengerjakan kuis dengan baik.
5. Evaluasi: yaitu berhubungan dengan mengukur pemahaman siswa
terhadap materi yang dijelaskan pada pertemuan tersebut. Evaluasi sangat penting dalam proses pembelajaran, dimana evaluasi digunakan
sebagai alat untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dan keberhasilan suatu pembelajaran. Evaluasi dalam perpaduan model
pembelajaran ini berupa kuis. Kuis dilaksanakan setelah presentasi dan bersifat individu. Sedangkan di akhir bab, evaluasi dilaksanakan berupa
ulangan akhir bab. 6.
Penguatan: merupakan segala hal yang berhubungan dengan rasa bangga dan puas atas hasil yang dicapai. Dalam teori belajar
satisfaction merupakan reinforcement penguatan. Siswa yang berhasil
mengerjakan atau mengutarakan pendapatnya merasa puas dan bangga atas keberhasilannya tersebut. Keberhasilan tersebut menjadi penguat
bagi siswa untuk mencapai keberhasilan berikutnya.
43
F. Materi Pembelajaran