65
RPP yang telah dirancang oleh peneliti. Berdasarkan hasil pengamatan observer
untuk setiap pertemuan, nilai yang diperoleh dikalkulasi dengan rumus sebagai berikut:
Dari kedua hasil pengamatan tersebut, untuk memperoleh nilai akhir pengamatan pelaksanaan pembelajaran dikalkulasi dengan
menggunakan rumus berikut:
NPP1: Nilai Pengamatan Pertemuan 1 NPP2: Nilai Pengamatan Pertemuan 2
Setelah itu, nilai akhir diinterpretasikan berdasarkan interval nilai berikut:
Tabel 3.7 Interval Nilai dan Interpretasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan
Pembelajaran
Interval Nilai Kategori
Interpretasi 81-100
A SANGAT BERKUALITAS
61-80 B
BERKUALITAS 41-60
C CUKUP
21-40 D
KURANG BERKUALITAS 0-20
E SANGAT KURANG BERKUALITAS
3. Analisis Prestasi Belajar Siswa
Prestasi siswa meliputi nilai yang diperoleh pada Kuis I, Kuis II dan Ulangan Harian. Prestasi siswa dianalisis dengan cara melihat
ketuntasan nilai yang diperoleh. Siswa dinyatakan tuntas bila
66
memperoleh nilai lebih dari sama dengan 70. Nilai-nilai tes siswa diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai
Setelah memperoleh nilai setiap siswa, nilai-nilai tersebut diklasifikasi berdasarkan ketuntasannya. Siswa yang memperoleh nilai
lebih dari sama dengan 70 dinyatakan “LULUS”, sedangkan kurang dari 70 dinyatakan “TIDAK LULUS”. Hasil dari ketiga tes tersebut
dikalkulasikan untuk memperoleh nilai akhir dengan rumus berikut: :
NKI: Nilai Kuis I NKII: Nilai Kuis II
NUH: Nilai Ulangan Harian
4. Analisis kuesioner motivasi belajar siswa
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini divalidasi oleh ahli agar kuesioner layak digunakan sesuai dengan tujuan penelitian.
Setelah divalidasi, kuesioner tersebut digunakan untuk memperoleh data motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran dengan perpaduan
model pembelajaran ARIAS dan STAD. Analisis data kuesioner diperoleh dengan cara menghitung skor yang diperoleh siswa. Setiap
pilihan jawaban diberi nilai sebagai berikut: 5 : Sangat Setuju
67
4 : Setuju 3 : Kurang Setuju
2 : Tidak Setuju 1 : Sangat Tidak Setuju
Data kuesioner motivasi siswa dianalisis secara deskriptif. Untuk mengetahui skor yang dicapai setiap siswa adalah sebagai berikut:
Nilai motivasi belajar per siswa ,
interpretasi nilai sebagai berikut:
Tabel 3.8 Interpretasi Hasil Kuesioner Motivasi Belajar
Interval nilai Kategori
Interpretasi
81-100 A
SANGAT BAIK 61-80
B BAIK
41-60 C
CUKUP 21-40
D KURANG BAIK
0-20 E
SANGAT KURANG BAIK
Sumber: Penelitian Tindakan Kelas Saur Tampubolon, 2014
5. Analisis keaktifan siswa
Pengamatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran dilakukan oleh observer dengan cara menilai kegiatan siswa
berdasarkan pedoman penilaian. Pengamatan ini dilakukan sebanyak 2 kali sesuai dengan pelaksanaan proses pembelajaran. Setelah menilai,
skor yang diperoleh dikalkulasi untuk memperoleh nilai keaktifan tiap siswa dengan rumus sebagai berikut:
Nilai
68
Setelah memperoleh nilai keaktifan tiap siswa, perolehan nilai akhir keaktifan tiap siswa selama proses pembelajaran dihitung dengan
rumus berikut: , dengan
NAKS : Nilai Akhir Keaktifan Siswa
NPK1 : Nilai Pengamatan Keaktifan 1
NPK2 : Nilai Pengamatan Keaktifan 2
Hasil pengamatan keaktifan siswa diinterpretasikan berdasarkan interval nilai berikut:
Tabel 3.9 Interval Nilai Keaktifan Siswa
Interval nilai Kategori
Interpretasi
81-100 A
SANGAT BAIK 61-80
B BAIK
41-60 C
CUKUP 21-40
D KURANG BAIK
0-20 E
SANGAT KURANG BAIK
6. Analisis Wawancara Belajar Siswa