Strategi model Picture and Picture dalam pembelajaran sejarah

33 model dan membantu mereka membagi tugas dengan temannya. 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang digunakan.

E. Strategi model Picture and Picture dalam pembelajaran sejarah

Model pembelajaran merupakan strategi yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar di kalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal. 21 Model pembelajaran ini disebut pula dengan model pembelajaran konvensional. Sagala 2003, menyatakan, model pembelajaran kuliah ialah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada siswa. Model pembelajaran ini sebagai kegiatan memberi informasi dengan kata- kata sering menguburkan dan kadang-kadang ditafsirkan salah, karena guru kurang pandai menyampaikan informasi dan mungkin saja siswa tidak mau mendengar pengajaran gurunya. 22 Menurut Suprjiono 2009, picture and picture merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Strategi ini mirip dengan Example and Non Example, dimana gambar yang diberikan pada siswa harus dipasang atau diurutkan secara logis. Gambar-gambar ini menjadi perangkat utama dalam proses pembelajaran. Untuk itulah, sebelum proses proses pembelajaran berlangsung, guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta berukuran besar. 21 Isjoni, dan Moh. Arif. Hj. Ismail, op.cit, hlm. 146. 22 Ibid, hlm. 147-148. 34 Gambar-gambar tersebut juga ditampilkan melalui bantuan powerpoint atau software-software lain. Adapun langkah-langkah penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dapat diuraikan sebagai berikut: 23 Tahap 1: Penyampaian Kompetensi Pada tahap ini, guru diharapkan menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian, siswa dapat mengukur sampai sejauh mana kompetensi yang harus mereka kuasai. Disamping itu, guru juga harus menyampaikan indikator-indikator ketercapaian kompetensi tersebut untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapainya. Tahap 2: Presentasi Materi Pada tahap ini, guru telah menciptakan momentum awal pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran dapat dimulai dari sini. Pada tahap inilah, guru harus berhasil memberi motivasi pada beberapa siswa yang memungkinkan masih belum siap. Tahap 3: Penyajian Gambar Pada tahap ini, guru menyajikan gambar dan mengajak siswa untuk terliabat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukkan dengan gambar, pengajaran akan hemat energi, dan siswa juga kan lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dalam perkembangan selanjutnya, guru dapat memodifikasi gambar atau menggantinya dengan video atau demostrasi tertentu. 23 Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta, 2013, hlm. 236-238. 35 Tahap 4: Pemasangan Gambar Pada tahap ini, guru menunjuk memanggil siswa secara bergantian untuk memasang gambar-gambar secara berurutan dan logis. Guru juga bisa melakukan inovasi, karena penunjukkan secara langsung kadang kurang efektif sebab siswa cenderung merasa tertekan. Salah atau caranya adalah dengan undian,sehingga siswa merasa memang harus benar-benar siap untuk menjalankan tugas yang diberikan. Tahap 5: Penjajakan Tahap ini,mengharuskan guru untuk menanyakan kepada siswa tentang alasan dasar pemikiran di balik urutan gambar yang disusunnya. Setelah itu, siswa bisa diajak untuk menemukan rumus, tinggi, jalan cerita, atau tuntukan kompetensi dasar berdasarkan indikator-indikator yang ingin dicapai. Guru juga bisa mengajak sebanyak mungkin siswa untuk membantu sehingga proses diskusi menjadi menarik. Tahap 6: Penyajian Kompetensi Berdasarkan komentar atau penjelasan atas urutan gambar-gambar, guru bisa mulai menjelaskan lebih lanjut sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Selama proses ini, guru harus memberi penekanan pada ketercapaian kompetensi tersebut. Di sini, guru bisa mengulangi, menuliskan, atau menjelaskan gambar- gambar tersebut agar siswa mengetahui bahwa sarana tersebut penting dalam pencapaian kompetensi dasar dan indikator-indikator yang telah di tetapkan. 36 Tahap 7: Penutup Di akhir pembelajaran, guru dan siswa saling berefleksi mengenai apa yang telah dicapai dan dilakukan. Hal ini di maksudkan untuk memperkuat materi dan kompetensi dalam ingatan siswa. 24 Pembelajaran sejarah yang diajarkan di sekolah bertujuan mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap atau nilai-nilai. Sejarah sebagai mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai proses perubahan dan berkembangnya masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga masa kini, oleh karena itu pengajaran sejarah harus mampu mendorong siwa berpikir kritis-analitis dalam memanfaatkan pengetahuan tentang masa lampau untuk memahami kehidupan masa kini dan yang akan datang. Dalam proses belajar mengajar di kelas, pelajaran pendekatan konstruktivisme ini adalah dalam bentuk pendekatan saintifik hanya mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.

F. Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Model Pembelajaran Picture and Picture

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture di Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 03 Salatiga

0 1 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 26

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. KAJIAN TEORI 1. Definisi Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa X IPS

0 0 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa X IPS 2 SMA Kristen Satya Wa

0 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa X IPS 2 SMA Kri

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa X IPS 2 SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018

0 1 64