Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Model Pembelajaran Picture and Picture

36 Tahap 7: Penutup Di akhir pembelajaran, guru dan siswa saling berefleksi mengenai apa yang telah dicapai dan dilakukan. Hal ini di maksudkan untuk memperkuat materi dan kompetensi dalam ingatan siswa. 24 Pembelajaran sejarah yang diajarkan di sekolah bertujuan mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap atau nilai-nilai. Sejarah sebagai mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai proses perubahan dan berkembangnya masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga masa kini, oleh karena itu pengajaran sejarah harus mampu mendorong siwa berpikir kritis-analitis dalam memanfaatkan pengetahuan tentang masa lampau untuk memahami kehidupan masa kini dan yang akan datang. Dalam proses belajar mengajar di kelas, pelajaran pendekatan konstruktivisme ini adalah dalam bentuk pendekatan saintifik hanya mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.

F. Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Model Pembelajaran Picture and Picture

Martinis mengutip Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintifik dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkanny a “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa Alfred De Vito, 1989. Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan 24 Ibid, hlm. 236-238. 37 untuk belajar Joice Weil: 1996, bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik Zamroni, 2000; Semiawan, 1998. 25 Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu Beyer, 1991. Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan scientist dalam melakukan penyelidikan ilmiah Nur: 1998, dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan Semiawan: 1992. Model ini juga 25 http:martinis1960.wordpress.com20100729model-pembelajaran-scoffolding Download, Rabu, 11 Juni 2014 jam 17:20. 38 tercakup penemuan makna meanings, organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri discover pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip- prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi Houston, 1988. Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran. Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar basic learning tools yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri Chain and Evans: 1990. Model Picture and Picture merupakan salah satu dari sekian banyak model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media yang dapat diperoleh dari sumber buku,majalah, internet, dan foto sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran. Belajar hakikatnya adalah proses yang ditandai dengan adanya 39 perubahan pada diri seseorang. 26 Menurut Suprjiono 2009, picture and picture merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Strategi ini mirip dengan Example Non Example, dimana gambar yang diberikan pada siswa harus dipasang atau diurutkan secara logis. Gambar- gambar ini menjadi perangkat utama dalam proses pembelajaran. Untuk itulah, sebelum proses proses pembelajaran berlangsung, guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta berukuran besar. Gambar-gambar tersebut juga ditampilkan melalui bantuan powerpoint atau software-software lain. Tak satupun jenis metode, media maupun model pembelajaran Picture and Picture yang sempurna dalam arti tidak memiliki kelemahan sedikitpun. Setiap jenis metode, media maupun model pembelajaran selalu memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan-kelebihan model pembelajaran Picture and Picture diantaranya adalah: 27 1. Dapat memperbesar perhatian dan motivasi siswa terhadap materi yang dipelajari, 2. Penggunaan media gambar dapat mengurangi verbalisme, gambar foto yang diperoleh dari sumber lain serta dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. 3. Dengan mengamati gambar memndorong siswa berpikir secara logis sistematis, 26 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kharisma Putra, Jakarta, 2010, hlm. 9. 27 http:www.lpmpjabar.go.idindex.phprubrikartikel136-pendekatan-saintifik-dalam- pembelajaran-matematika Download, minggu, 20 Juli 2014 jam 21:20 40 4. Melatih keberanian siswa mengemukakan pendapat dan menanamkan nilai- nilai kebersamaan dalam kelompok. Sedangkan kekurangan-kekurangannya adalah sebagai berikut: 1. Tidak semua siswa mampu menceritakan peristiwa pada gambar yang diamati termasuk mengemukakan alasan urutan gambar. 2. Tidak semua sekolah memiliki ruang multi media internet sebagai media untuk memperoleh gambar foto berhubungan dengan materi. Penerapan model Picture and Picture dalam pembelajaran dilaksanakan setelah guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai siswa dengan cara memperlihatkan gambar foto yang selanjutnya diberikan pada siswa secara berkelompok mendiskusikan urutan gambar serta alas an pengurutan gambar secara bergantian dari tiap-tiap kelompok. Bagi kelompok yang paling cepat menyelesaikan tugas dan dapat mengemukakan alasan dengan benar diberikan reward, sedangkan bagi kelompok yang belum melaksanakan tugas dengan baik diberikan motivasi dan kesempatan pada pertemuan berikutnya. Penerapan model Picture and Picture melalui pendekatan saintifik, mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengeksplorasimencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan. Dan sebagai Instrumen Pembelajaran Penerapan model Picture and Picture harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. 28 28 Ibid. 41 1. Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak. 2. Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi critical thingking skill secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah. 3. Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep dan prinsip prosedur dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini. 4. Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan ditemukan hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan aktifitas antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, 42 menyimpulkan, dan memprediksi mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi memungkinkan siswa berpikir kritis tingkat tinggi higher order thinking skills hingga berpikir metakognitif. 5. Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan atau unjuk karya. 29 Dengan melihat paparan-paparan yang telah disampaikan di atas, terlihat jelas bahwa model pembelajaran Picture and Picture ini mencakup langkah- langkah-langkah dalam pendekatan saintifik, seperti mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. 29 Ibid. 43

G. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture di Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 03 Salatiga

0 1 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 26

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. KAJIAN TEORI 1. Definisi Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa X IPS

0 0 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa X IPS 2 SMA Kristen Satya Wa

0 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa X IPS 2 SMA Kri

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa X IPS 2 SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018

0 1 64