Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman. Daftar jenis kelamin siswa dapat dilihat pada lampiran 2.4.
G. Teknik Pengujian Instrumen
Instrumen penelitian yang akan digunakan harus melalui pengujian validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas akan dikenakan pada
instrumen tes. Sementara instrumen daftar cek tidak melalui uji validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur untuk mengukur apa yang ingin diukur Effendi dan Tukiran,
2012: 125. Penelitian ini menggunakan 3 jenis validitas yaitu validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk. Ketiga
validitas tersebut akan diuraikan peneliti sebagai berikut.
a. Validitas Isi
Arifin 2009: 248 menjelaskan bahwa validitas isi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan
mencocokkan materi tes dengan silabus dan kisi-kisi, melakukan diskusi dengan para ahli dalam hal ini guru dan
dosen, atau mencermati kembali substansi dari konsep- konsep yang akan diukur. Validitas isi merupakan validitas
yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat pofessional judgement Azwar,
2011: 45. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validitas isi
pada penelitian
ini dilakukan
menggunakan professional judgement atau sering disebut dengan expert judgment. Validitas isi dilakukan oleh para
ahli yang bidang keahliannya sesuai atau berhubungan dengan penelitian. Pada penelitian ini validiasi isi dilakukan
oleh 4 ahli. Ahli yang dipilih untuk melakukan validitas isi ada 2 dosen dari Pendidikan Fisika Universitas Sanata
Dharma dan 2 guru Sekolah Dasar Kelas V. Setiap ahli memberikan nilai atau skor pada lembar
penilaian yang telah disediakan oleh peneliti. Skala skor dalam lembar penilaian instrumen menggunakan skala
Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur skala sikap, pendapat, dan persepsi orang
Sugiyono, 2012: 93. Skala skor yang biasa digunakan dalam Skala Likert meliputi Skor 1 : Tidak sesuai, Skor 2 :
Kurang Sesuai, Skor 3 : Ragu-ragu, Skor 4 : Sesuai, dan Skor 5 : Sangat Sesuai.
Peneliti pada penelitian ini hanya memberikan skor 1-4, hal tersebut bertujuan agar validator memberikan penilaian
pada instrumen dengan pasti dan jelas sehingga kategori skor ragu-ragu dihapus, dengan demikian Skala Likert yang
digunakan dalam penelitian ini menjadi sebagai berikut: Skor 1 : Tidak Sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai, Skor 3 :
Sesuai, Skor 4 : Sangat Sesuai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keseluruhan data yang diperoleh diakumulasikan beserta komentar dari para ahli peneliti, kemudian keduanya
digunakan sebagai dasar untuk menentukan instrumen mana saja yang akan diperbaiki atau direvisi sehingga dapat
digunakan sebagai uji validitas selanjutnya. Penelitian ini menggunakan skor 3 yang berarti baik, skor 3 tersebut
menjadi batasan dalam mengambil keputusan apakah instrumen tes akan direvisi atau tidak. Kriteria yang peneliti
buat untuk menentukan adanya revisi atau tidak terdapat pada tabel 3.6 berikut ini.
Tabel 3.6 Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen
Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif
Keputusan
3 Positif
Tidak Revisi 3
Negatif Revisi
pada bagian
tertentu 3
Positif Revisi
3 Negatif
Revisi
Tabel 3.6 menunjukkan ketentuan dalam pelaksanaan revisi. Rata-rata hasil validasi dari ahli pada setiap item soal penilaiannya
lebih dari 3 dengan komentar yang positif maka peneliti memutuskan untuk tidak melakukan revisi. Rata-rata hasil validasi dari ahli pada
setiap item soal penilaiannya lebih dari 3, namun komentar yang diberikan ahli tersebut negatif maka peneliti memutuskan untuk
melakukan revisi dibagian tertentu pada item soal tersebut. Rata-rata hasil validasi dari ahli pada setiap item soal penilaiannya kurang dari
3 dengan komentar yang positif ataupun negatif maka peneliti memutuskan untuk merevisi item soal tersebut.
Ahli pertama yang melakukan validasi adalah Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.ST. Beliau ditunjuk menjadi validator karena ahli
dalam bidangnya yaitu sebagai dosen prodi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma sekaligus ahli dalam bidang miskonsepsi
karena beliau merupakan penulis dari buku miskonsepsi. Beliau menilai tepat atau tidaknya soal yang akan digunakan untuk
mendeteksi adanya miskonsepsi pada siswa dan memberikan saran kepada peneliti agar soal pilihan ganda diberi deteksi keyakinan
terhadap jawaban siswa apakah mereka menjawab soal dengan yakin benar atau tidak yakin benar. Siswa dikatakan mengalami
miskonsepsi apabila menjawab salah namun siswa tersebut yakin benar terhadap jawaban yang dipilih, dengan demikian peneliti
mampu mendeteksi apakah siswa mengalami miskonsepsi pada soal pilihan ganda, selain itu beliau juga berpendapat bahwa masih ada
soal yang masih membingungkan. Ahli kedua yang dipilih untuk menjadi validator adalah Ir. Sri
Agustini Sulandari, M.Si. Beliau menilai bagian isi soal, yaitu menilai tepat atau tidaknya soal yang dibuat beserta kunci jawaban,
sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya miskonsepsi pada siswa. Ibu Sri ditunjuk menjadi validator bagian isi soal karena
beliau ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen prodi pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma. Beliau menyarankan untuk soal
yang berupa percobaan diganti menjadi soal mengenai peristiwa- peristiwa IPA Fisika dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan
pembenahan kunci jawaban pada 3 soal pilihan ganda yaitu item 17, 19, dan 28.
Ahli ketiga adalah guru kelas V SD Denggung Kabupaten Sleman bernama Ibu Ari Trisnawati, S.Pd dan ahli yang keempat
adalah guru Sekolah Dasar kelas V di Kabupaten Magelang bernama Bapak Agustinus Tarmadi, S.Pd. Ibu Ari dan Pak Agustinus ditunjuk
sebagai validator karena keduanya merupakan guru kelas V SD yang setiap harinya mengajar para siswa kelas V, sehingga mereka lebih
paham mengenai materi-materi IPA Fisika antara lain gaya, pesawat sederhana, cahaya, pelapukan, dan struktur bumi. Kedua ahli
tersebut hanya menilai bahasa yang digunakan dalam soal yang telah dibuat agar mudah dipahami oleh siswa. Ibu Sri dan Pak Agustinus
memberikan komentar pada soal pilihan ganda dan uraian bahwa ada gambar yang kurang jelas selain itu masih ada tata bahasa yang sulit
dan terlalu tinggi untuk dipahami siswa sehingga perlu dilakukan revisi pada tata bahasa. Berikut ini merupakan rangkuman hasil
validasi isi oleh para ahli.
Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Validasi Isi Soal Pilihan Ganda
oleh Expert Judgment
Nomor Butir Soal
Nilai Validator Rata-
rata Tindak Lanjut
1 2
3 4
1 3
4 3
2 3
Revisi pada bagian tertentu 2
3 4
2 2
2.75 Revisi
3 2
4 2
4 3
Revisi pada bagian tertentu 4
3 4
4 3
3.5 Revisi pada bagian tertentu
5 2
4 4
3 3.25
Revisi pada bagian tertentu 6
1 4
1 4
2.5 Revisi
7 1
4 4
3 3
Revisi pada bagian tertentu 8
3 4
4 2
3.25 Tidak revisi
9 4
4 4
2 3.5
Revisi pada bagian tertentu 10
3 4
4 4
3.75 Revisi pada bagian tertentu
11 3
4 4
1 3
Revisi pada bagian tertentu
Nomor Butir Soal
Nilai Validator Rata-
rata Tindak Lanjut
1 2
3 4
12 3
4 4
4 3.75
Tidak revisi 13
4 4
4 4
4 Tidak revisi
14 4
4 4
3 3.75
Tidak revisi 15
4 4
4 4
4 Tidak revisi
16 3
4 4
3 3.5
Revisi pada bagian tertentu 17
1 4
4 2
2.75 Revisi
18 2
4 3
- 2.5
Revisi 19
1 -
4 3
3 Revisi pada bagian tertentu
20 2
4 4
4 3.5
Revisi pada bagian tertentu 21
1 -
4 1
0.5 Revisi
22 1
- 4
1 0.5
Revisi 23
3 4
4 4
3.75 Tidak revisi
24 3
4 4
3 3.5
Tidak revisi 25
3 4
4 4
3.75 Tidak revisi
26 4
4 4
4 4
Tidak revisi 27
4 4
4 3
3.75 Tidak revisi
28 1
- 4
4 3.25
Revisi pada bagian tertentu 29
4 4
3 2
3.25 Revisi pada bagian tertentu
30 1
4 4
2 2.75
Revisi 31
3 4
4 3
3.5 Tidak revisi
32 4
4 4
2 3.5
Tidak revisi 33
3 4
4 4
3.75 Tidak revisi
34 4
4 4
3 3.75
Tidak revisi 35
4 4
3 4
3.75 Tidak revisi
36 4
4 4
3 3.75
Tidak revisi 37
4 4
4 3
3.75 Tidak revisi
38 3
4 4
3 3.75
Tidak revisi 39
1 4
4 4
3.25 Revisi pada bagian tertentu
40 4
4 4
4 4
Tidak revisi 41
4 4
4 4
4 Tidak revisi
42 4
4 4
3 3.75
Tidak revisi 43
3 4
3 4
3.5 Revisi pada bagian tertentu
44 3
4 4
4 3.75
Tidak revisi 45
4 4
4 4
4 Tidak revisi
46 3
4 4
3 3.75
Tidak revisi 47
3 4
4 3
3.5 Revisi pada bagian tertentu
48 4
4 4
3 3.75
Revisi pada bagian tertentu 49
4 4
4 3
3.75 Revisi pada bagian tertentu
50 4
4 4
4 3
Revisi pada bagian tertentu
Tabel 3.7 di atas merupakan rangkuman hasil validasi isi soal pilihan ganda oleh Expert Judgment. Dari 50 soal pilihan ganda yang
dibuat ada 24 soal dinyatakan tidak revisi, 19 soal revisi pada bagian tertentu, dan 7 soal perlu dilakukan revisi. Selain rangkuman hasil
validasi isi pada soal pilihan ganda peneliti juga merangkum hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
validasi isi pada soal uraian yang ditunjukkan pada tabel 3.8 berikut ini.
Tabel 3.8 Rangkuman Hasil Validasi Isi Soal Uraian oleh
Expert Judgment
Nomor Butir
Soal Nilai Validator
Rata-rata Tindak Lanjut
1 2
3 4
1 4
4 3
1 3
Revisi pada bagian tertentu 2
3 4
2 2
2.75 Revisi
3 3
4 4
4 3.75
Revisi pada bagian tertentu 4
3 4
4 3
3.5 Tidak revisi
5 4
4 3
2 3.25
Tidak revisi 6
3 4
4 2
3.25 Tidak revisi
7 3
4 4
3 3.5
Revisi pada bagian tertentu 8
4 4
3 4
3.75 Tidak revisi
9 4
4 3
4 3.75
Tidak revisi 10
4 4
4 -
3 Revisi pada bagian tertentu
11 4
4 4
- 3
Revisi pada bagian tertentu
Tabel 3.8 menunjukkan bahwa ada 5 soal yang tidak dilakukan revisi, 5 soal dilakukan revisi pada bagian tertentu,
dan 1 soal perlu dilakukan revisi. Berdasarkan hasil validitas isi dari 4 ahli expert judgment di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa masih ada item-item soal yang perlu diperbaiki kembali. Hal tersebut dilakukan agar instrumen
penelitian layak untuk digunakan dalam mendeteksi miskonsepsi pada siswa. Hasil validasi isi dari keempat
validator secara lengkap terdapat pada lampiran 2.5, 4.2 dan 4.3.
b. Validitas Muka