3. Deskripsi Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V Semester 2 SD
Negeri se-Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman
Peneliti pada bagian ini akan mendeskripsikan mengenai miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-
Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman yang menggunakan kurikulum 2006. Ada atau tidaknya miskonsepsi dapat diketahui
berdasarkan hasil pekerjaan siswa dari Kompetensi Dasar KD yang diujikan. Peneliti akan mendeskripsikan data pada instrumen soal pilihan
ganda dan instrumen soal uraian. Deskripsi data disajikan secara umum atau keseluruhan dan secara khusus yaitu per KD. Berikut ini adalah
deskripsi data dari kedua instrumen pilihan ganda dan uraian yang dianalisis secara terpisah. Deskripsi data kedua instrumen tersebut
disajikan oleh peneliti sabagai berikut:
a. Deskripsi data instrumen soal pilihan ganda
Banyaknya siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal pilihan ganda dapat dilihat berdasarkan persentase siswa yang
menjawab salah dan yakin benar terhadap jawaban yang dipilih. Pada soal pilihan ganda ada 4 opsi jawaban yaitu a, b, c, dan d.
Keempat opsi jawaban tersebut terdiri dari 1 jawaban benar dan 3 jawaban salah, yang disertai dengan tingkat keyakinan siswa
terhadap jawaban yang dipilih, tingkat keyakinan tersebut terdiri dari yakin benar dan tidak yakin benar. Ketiga persentase jawaban yang
salah dan yakin benar akan dijumlahkan, sehingga dapat diketahui persentase miskonsepsi siswa pada item tersebut.
Peneliti menuliskan KD beserta nomer item soal yang mewakili pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 KD dan Nomor Item Soal yang Mewakili pada
Instrumen Pilihan Ganda
No Kompetensi Dasar
Item
1 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui
percobaan gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet 1, 2, dan 3
2 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan
lebih mudah dan lebih cepat. 4, 5, 6, 7, 8, dan 9
3 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.
10, 11, 12, dan 13 4
6.2 Membuat suatu karyamodel, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.
14 dan 15 5
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. 16, 17, dan 18
6 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi
19 dan 20
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa ada 6 KD yang digunakan dan diwakili dengan 20 item soal. Keseluruhan hasil
pengolahan data tersebut akan dideskripsikan secara umum seluruh KD dan secara khusus per KD dan per item soal pilihan ganda.
Bagian pertama peneliti akan mendeskripsikan secara umum miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-
Kecamatan Prambanan Sleman. Persentase miskonsepsi IPA Fisika secara umum pada instrumen soal pilihan ganda dapat dilihat pada
gambar 4.2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.2 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V
Semester 2 SD Negeri Se-Kecamatan Prambanan pada Seluruh KD Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui dari 20 item soal yang
ada, terdapat 13 item soal yang memiliki persentase miskonsepsi lebih dari 30, 13 item tersebut adalah item nomor 2, 3, 4, 6, 10, 11,
13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19. Item soal yang memiliki persentase miskonsepsi kurang dari 30 adalah item nomor 1, 5, 7, 8, 9, 12, dan
20. Nomor item 16 yang mengulas tentang konsep pembentukan tanah karena pelapukan menggolongkan jenis-jenis batuan menjadi
soal yang memiliki nilai miskonsepsi tertinggi dengan persentase sebesar 47,93, sedangkan nomor item yang memiliki nilai
miskonsepsi terendah dengan persentase sebesar 2,07 terdapat pada nomor item 9 yang mengulas tentang konsep pesawat sederhana
bidang miring. Masih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi lebih dari 30 sehingga dapat dikatakan bahwa masih banyak siswa
kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman yang mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada KD yang
diujikan. Bagian yang kedua peneliti akan mendeskripsikan secara
khusus miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman. Deskripsi secara
khusus tersebut dilakukan dengan meninjau setiap KD yang telah diujikan.
1 KD 5.1 mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi
melalui percobaan gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet. Pada KD 5.1 peneliti mengujikan 3 item soal yang
mewakili 2 indikator. Nomor item 1 mewakili indikator 5.1.1 menyebutkan macam-macam gaya, nomor item 2 dan 3
mewakili indikator 5.1.2 mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gaya. Hasil pengujian soal pada KD 5.1 tersaji
dalam gambar 4.3, 4.4, dan 4.5 berikut ini:
Gambar 4.3 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 1
Soal Pilihan Ganda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa ada siswa yang mengalami miskonsepsi pada item 1 mengenai konsep macam-macam gaya. Hal
ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 1 dengan total persentase sebesar 18,59 atau
sebanyak 45 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban A dengan persentase 11,57 atau sebanyak 28 siswa. Berdasarkan
persentase tersebut dapat dikatakan banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa contoh dari
penerapan gaya gravitasi adalah jarum kompas dapat menunjukkan arah utara dan selatan. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 2
sebagai berikut:
Gambar 4.4 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 2
Soal Pilihan Ganda Gambar 4.4 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep faktor-faktor yang mempengaruhi gaya. Hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan
yakin benar pada item 2 dengan total persentase sebesar 45,45 atau sebanyak 110 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban
D dengan persentase 26,03 atau sebanyak 63 siswa. Berdasarkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persentase tersebut dapat dikatakan banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa permukaan air
selalu datar bukan termasuk pengaruh gaya gravitasi terhadap benda. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 3 sebagai berikut:
Gambar 4.5 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 3
Soal Pilihan Ganda Gambar 4.5 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep faktor-faktor yang mempengaruhi gaya. Hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan
yakin benar pada item 3 dengan total persentase sebesar 42,97 atau sebanyak 104 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban
C dengan persentase 19,83 atau sebanyak 48 siswa. Berdasarkan persentase tersebut dapat dikatakan banyak siswa mengalami
miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa memberi pul atau paku-paku pada sepatu sepak bola bukan termasuk cara untuk
memperbesar gaya gesek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 KD 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat
pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Pada KD 5.2 ini diujikan dengan memberikan 6 soal yang
mewakili 3 indikator. Nomor item 4, 5, dan 6 mewakili indikator 5.2.1 mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana. Nomor item 7
dan 8 mewakili indikator 5.2.2 menyebutkan contoh jenis tuas atau pengungkit jenis pertama, dan nomor item 9 mewakili
indikator 5.2.3 menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Hasil pengujian soal pada KD 5.2 tersaji
dalam gambar berikut ini:
Gambar 4.6 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 4
Soal Pilihan Ganda Gambar 4.6 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep ciri-ciri pesawat sederhana. Hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan yakin
benar pada item 4 dengan total persentase sebesar 36,60 atau
sebanyak 91 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban C
dengan persentase 18,18 atau sebanyak 44 siswa. Berdasarkan
persentase tersebut dapat dikatakan banyak siswa mengalami PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa semakin besar
ukurannya maka gaya kuasanya semakin besar bukan termasuk sifat roda. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 5 sebagai
berikut:
Gambar 4.7 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 5
Soal Pilihan Ganda Gambar 4.7 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep ciri-ciri pesawat sederhana. Hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan yakin
benar pada item 5 dengan total persentase sebesar 29,76 atau
sebanyak 72 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban A
dengan persentase 16,94 atau sebanyak 41 siswa. Berdasarkan persentase tersebut dapat dikatakan banyak siswa mengalami
miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa gunting termasuk pengungkit yang bebannya terletak di antara titik tumpu dan kuasa.
Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 6 sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.8 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 6
Soal Pilihan Ganda Gambar 4.8 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep ciri-ciri pesawat sederhana. Hal ini
dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 6
dengan total persentase sebesar 35,54 atau sebanyak 86 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban C
dengan persentase 14,05 atau sebanyak 34 siswa. Berdasarkan
persentase tersebut dapat dikatakan banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa bagian sekrup
yang menggunakan prinsip kerja bidang miring terletak pada nomer III dan I. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 7
sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.9 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item
7 Soal Pilihan Ganda Gambar 4.9 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep jenis tuas dan pengungkit jenis pertama. Hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan
yakin benar pada item 7 dengan total persentase sebesar 14,87
atau sebanyak 36 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada
jawaban D dengan persentase 7,85 atau sebanyak 19 siswa. Berdasarkan persentase tersebut dapat dikatakan banyak siswa
mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa pemecah biji termasuk tuas jenis pertama. Selanjutnya akan
dibahas item soal nomor 8 sebagai berikut:
Gambar 4.10 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item
8 Soal Pilihan Ganda Gambar 4.10 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep jenis tuas dan pengungkit jenis pertama. Hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan
yakin benar pada item 8 dengan total persentase sebesar 26,44
atau sebanyak 64 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada
jawaban C dengan persentase 18,59 atau sebanyak 45 siswa. Berdasarkan persentase tersebut dapat dikatakan banyak siswa
mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa gerobak dorong merupakan contoh jenis tuas golongan ketiga.
Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 9 sebagai berikut:
Gambar 4.11 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item
9 Soal Pilihan Ganda Gambar 4.11 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep penerapan pesawat sederhana dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini dibuktikan dengan adanya siswa
yang menjawab salah dan yakin benar pada item 9 dengan total
persentase sebesar 2,07 atau sebanyak 5 siswa. Miskonsepsi
tertinggi terjadi pada jawaban D dengan persentase 1,24 atau
sebanyak 3 siswa. Berdasarkan persentase tersebut dapat dikatakan ada 3 siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman
bahwa jalan di pegunungan dibuat dengan lintasan berkelok-kelok merupakan penerapan pesawat sederhana berupa pengungkit.
3 KD 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.
Pada KD 6.1 ini diujikan dengan memberikan 4 soal yang mewakili 2 indikator
. Nomor item 10 dan 11 mewakili indikator
6.1.1 menyebutkan sifat-sifat cahaya. Nomor item 12 dan 13 mewakili indikator 6.1.2 menjelaskan sifat bayangan pada
cermin. Hasil pengujian soal pada KD 6.1 tersaji dalam gambar berikut ini:
Gambar 4.12 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item
10 Soal Pilihan Ganda Gambar 4.12 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep sifat-sifat cahaya. Hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada
item 10 dengan total persentase sebesar 42,15 atau sebanyak
102 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban B dengan persentase
20,25 atau sebanyak 49 siswa. Berdasarkan persentase tersebut dapat dikatakan ada
49 siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa rambatan
cahaya matahari yang menembus genting kaca bukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukkan contoh sifat cahaya merambat lurus. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 11 sebagai berikut:
Gambar 4.13 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item
11 Soal Pilihan Ganda Gambar 4.13 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep sifat-sifat cahaya. Hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada
item 11 dengan total persentase sebesar 40,09 atau sebanyak 97 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban B dengan
persentase 16,63 atau sebanyak 40 siswa. Berdasarkan
persentase tersebut dapat dikatakan ada 40 siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman
bahwa dispersi cahaya adalah peristiwa terpantulnya cahaya matahari terhadap bulir-
bulir air hujan. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 12 sebagai berikut:
Gambar 4.14 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item
12 Soal Pilihan Ganda Gambar 4.14 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep sifat bayangan pada cermin. Hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan yakin
benar pada item 12 dengan total persentase sebesar 23,55 atau sebanyak 57 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban C
dengan persentase 14,46 atau sebanyak 35 siswa. Berdasarkan
persentase tersebut dapat dikatakan ada 35 siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman
bahwa ketika seseorang sedang bercermin pada cermin datar, maka jarak benda dengan
cermin dekat dengan jarak bayangan dengan cermin. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 13 sebagai berikut:
Gambar 4.15 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item
13 Soal Pilihan Ganda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.15 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep sifat bayangan pada cermin. Hal ini
dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 13 dengan total persentase sebesar 44,63 atau
sebanyak 108 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban A dengan persentase 28,92 atau sebanyak 70 siswa. Berdasarkan
persentase tersebut dapat dikatakan ada 70 siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa yang dimaksud
dengan bayangan maya adalah bayangan yang arahnya terbalik terhadap bendanya.
4 KD 6.2. membuat suatu karyamodel, misalnya periskop atau
lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Pada KD 6.2 ini diujikan dengan memberikan 2 soal yang
mewakili 1 indikator, yaitu nomor item 14 dan 15 yang mewakili indikator 6.2.1 mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk
membuat karyamodel yang menerapkan sifat-sifat cahaya. Hasil pengujian soal pada KD 6.2 tersaji dalam gambar berikut
ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.16 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item
14 Soal Pilihan Ganda
Gambar 4.16 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep alat dan bahan yang digunakan untuk membuat karyamodel yang menerapkan sifat-sifat cahaya. Hal
ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 14 dengan total persentase sebesar 37,60
atau sebanyak 91 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban D dengan persentase
18,18 atau sebanyak 44 siswa. Berdasarkan persentase tersebut dapat dikatakan ada 44 siswa
mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa alat
yang arah pandangannya dapat dibelokkan sehingga bendaobjek yang dilihat tidak harus berada di depan mata disebut mikroskop.
Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 15 sebagai berikut:
Gambar 4.17 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada
Item 15 Soal Pilihan Ganda
Gambar 4.17 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep alat dan bahan yang digunakan untuk membuat karyamodel yang menerapkan sifat-sifat cahaya. Hal
ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 15 dengan total persentase sebesar 46,69
atau sebanyak 113 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban D dengan persentase 32,23 atau sebanyak 78 siswa.
Berdasarkan persentase tersebut dapat dikatakan ada 78 siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa
bahan utama yang digunakan untuk membuat model periskop adalah cermin dan lem.
5 KD 7.1 mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena
pelapukan. Pada KD 7.1 ini diujikan dengan memberikan 3 soal yang
mewakili 2 indikator. Nomor item 16 mewakili indikator 7.1.1 menggolongkan jenis-jenis batuan. Nomor item 17 dan 18
mewakili indikator 7.1.2 menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
Hasil pengujian soal pada KD 7.1 tersaji dalam gambar berikut ini:
Gambar 4.18 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada
Item 16 Soal Pilihan Ganda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.18 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep jenis-jenis batuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada
item 16 dengan total persentase sebesar 47,93 atau sebanyak 116 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban D dengan
persentase 23,14 atau sebanyak 56 siswa. Berdasarkan
persentase tersebut dapat dikatakan ada 56 siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman
bahwa ciri-ciri dari batuan basal ditunjukkan pada nomor 1, 3, dan 5. Selanjutnya
akan dibahas item soal nomor 17 sebagai berikut:
Gambar 4.19 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada
Item 17 Soal Pilihan Ganda
Gambar 4.19 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep proses pembentukan tanah. Hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan yakin
benar pada item 17 dengan total persentase sebesar 39,24 atau sebanyak 95 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban D
dengan persentase 19 atau sebanyak 46 siswa. Berdasarkan
persentase tersebut dapat dikatakan ada 46 siswa mengalami PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa pelapukan
batuan di gurun pasir terjadi karena pengaruh paparan panas sinar matahari. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 18 sebagai
berikut:
Gambar 4.20 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada
Item 18 Soal Pilihan Ganda Gambar 4.20 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep proses pembentukan tanah. Hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan yakin
benar pada item 18 dengan total persentase sebesar 31,41 atau sebanyak 76 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban B
dengan persentase 14,88 atau sebanyak 36 siswa. Berdasarkan
persentase tersebut dapat dikatakan ada 36 siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman
bahwa pelapukan fisis adalah pelapukan yang terjadi karena peran makhluk hidup.
6 KD 7.3 mendeskripsikan struktur bumi.
Pada KD 7.3 ini diujikan dengan memberikan 2 soal yang mewakili 1 indikator, yaitu nomor item 19 dan 20 yang mewakili
indikator 7.3.1 mendeskripsikan struktur permukaan bumi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil pengujian soal pada KD 7.3 tersaji dalam gambar berikut ini:
Gambar 4.21 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada
Item 19 Soal Pilihan Ganda Gambar 4.21 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep struktur permukaan bumi. Hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan yakin
benar pada item 19 dengan total persentase sebesar 43,80 atau sebanyak 106 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban A
dengan persentase 20,25 atau sebanyak 49 siswa. Berdasarkan
persentase tersebut dapat dikatakan ada 49 siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman
bahwa urutan lapisan penyusun bumi dari yang paling dalam adalah inti dalam bumi,
kerak bumi, mantel bumi, inti luar bumi. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 20 sebagai berikut:
Gambar 4.22 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada
Item 20 Soal Pilihan Ganda Gambar 4.22 menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki
miskonsepsi pada konsep struktur permukaan bumi. Hal ini dibuktikan dengan adanya siswa yang menjawab salah dan yakin
benar pada item 20 dengan total persentase sebesar 9,92 atau sebanyak 24 siswa. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada jawaban B
dengan persentase 4,96 atau sebanyak 12 siswa. Berdasarkan
persentase tersebut dapat dikatakan ada 12 siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman
bahwa letak magma pada gambar ditunjukkan oleh huruf B.
Berdasaran deskripsi data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa miskonsepsi IPA Fisika masih banyak terjadi pada siswa
kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman. Hal ini dibuktikan berdasarkan 20 item soal
yang diujikan, masih banyak siswa yang menjawab salah dan yakin benar atas jawaban yang dipilih.
b. Deskripsi data instrumen soal uraian