Gambar 2.18 merupakan skema penelitian yang relevan. Ada empat penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu penelitian
dari Pujayanto 2006 mengenai miskonsepsi IPA Fisika pada guru SD, penelitian dari Labur 2008 mengenai miskonsepsi terhadap konsep gerak dan
gaya, penelitian dari Ratama 2013 mengenai miskonsepsi pada konsep gerak, dan penelitian dari Mufida 2013 yang sama-sama meneliti tentang jenis kelamin.
C. Kerangka Berpikir
IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa- peristiwa yang terjadi di alam ini atau disebut juga dengan ilmu alam. IPA
berfaedah bagi suatu bangsa, karena kesejahteraan materil suatu bangsa banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam bidang
IPA, karena IPA sebagai dasar teknologi sehingga IPA disebut sebagai tulang punggung pembangunan. Di dalam IPA juga terdapat deretan
konsep-konsep dasar yang amat penting yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga dalam memasuki dunia sekolah siswa
sudah memiliki banyak konsep. Apabila konsep-konsep IPA diajarkan menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata pelajaran yang
memberikan kesempatan berpikir kritis, sehingga mencegah terjadinya miskonsepsi.
Miskonsepsi merupakan suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima oleh para pakar dalam
bidang itu. Beberapa faktor penyebab terjadinya miskonsepsi yaitu siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode mengajar. Perbedaan jenis kelamin
juga dapat menyebabkan terjadinya miskonsepsi. Beberapa sumber PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengatakan bahwa inteligensi laki-laki lebih rendah daripada inteligensi perempuan, daya ingat jangka panjang perempuan lebih baik, sedangkan
anak laki-laki lebih baik dalam ingatan jangka pendek, dan ukuran otak yang berbeda sehingga menyebabkan adanya perbedaan pada cara kerja
otak. Perbedaan-perbedaan tersebut akan menyebabkan terjadinya miskonsepsi IPA fisika.
Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas mendorong peneliti untuk mendeteksi adanya miskonsepsi IPA fisika siswa kelas V semester 2
SD Negeri se-Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman pada materi gaya, pesawat sederhana, cahaya, proses terbentuknya tanah, dan struktur bumi.
Peneliti juga akan mendeteksi adanya perbedaan miskonsepsi pada siswa dilihat dari jenis kelamin. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini
adalah soal pilihan ganda dan uraian esai. Kemudian hasil penelitian tersebut dianalisis dan disajikan dengan menggunakan jenis penelitian
kuantitatif deskriptif.
D. Hipotesis Penelitian