mata di bagian atas mungkin tak akan tumbuh, tetapi yang ada di bawahnya kiranya masih tumbuh juga.
Sebaliknya  jika  tanahnya  amat  basah  sekali,  maka  yang  ada  di  bagian  bawah mungkin tak akan tumbuh, akan tetapi yang ada di atas tentu akan tumbuh, jadi cara
menanam yang demikian itu umumnya hanya dikerjakan di tanah kering atau sawah. Dimana sukar mendapatkan air pengairan. Sedang hujannya sudah mulai jarang ada,
di  mana  orang  mudah  mengairi  kebun  tebunya  umumnya  bibit  tebu  ditanam mendatar,  karena  matanya  dan  kencup  yang  tumbuh  biasanya  lebih  banyak.  Cara
menanam  yang telah di uraikan di  atas untuk tiap – tiap cemplongan  yang  biasanya 10  meter panjangnya, dibutuhkan 16 – 24  bibit atau setek, jadi rata – rata 20 setek.
Setelah bibit tebu selesai ditanamkan, lalu diairi. Air  pengairan  dialirkan  ke  dalam  got    malang  lalu  dibendung,  supaya  airnya
masuk  ke  dalam  cemplongan  atau  larikan  tanaman.  Jika  dalam  got  malang  airnya tidak  cukup  banyak,  dari  got  itu  airnya  disiramkan  ke  dalam  cemplongan  dengan
kaleng.  Dalam  mengerjakan  airnya  harus  disiramkan  kedalam  tepinya  cemplongan, agar  supaya  jangan  merusak  bibit.  Selanjutnya  harus  diperhatikan,  bahwa  air  yang
dimasukkan  ke  dalam  cemplongan  atau  larikan  itu  janganlah  terlalu  banyak    dan seteknya tidak lama tergenang air.
5.3.7. Pemeliharaan tanaman tebu
Melakukan  pemeliharaan  tanaman  tebu  perlu  dilihat  berbagai  faktor  –  faktor terutama dalam usahatani sebagai berikut :
Menyulam menyisip
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bibit rayungan  yang  baik  biasanya  setelah 7 – 10 hari tumbuh dan  setek  yang baik sesudah kira – kira 14 hari. Berhubung dengan itu 2 minggu sesudahnya tanam,
tanamannya  diperiksa.  Bibit  yang  mati  atau  belum  tumbuh  dibuang,  diganti  dengan bibit  yang  tersedia  di  ujung    -  ujung    tiap  cemplongan  atau  di  persemaian  yang
dengan  sengaja  dibuat  untuk  keperluan  itu.  Jika  perlu  tentu  saja  dapat  juga  untuk menyulam itu diambilkan bibit cadangan di lain cemplongan atau larikan. Bibit yang
dipergunakan untuk menyulam sudah berdaun panjang, hendaknya daun itu dipotong dulu, supaya air yang diuapkan berkurang. Seringkali bibit sulaman itu terus dipupuk,
supaya  tumbuhnya  tidak  terlambat  daripada  lainnya.  Memeriksa  dan  menyulam tanaman tebu itu dikerjakan beberapa kali, sampai tanamannya berumur 1½ - 2 bulan.
Sesudahnya  itu  biasanya  tidak  disulami  lagi,  karena  tumbuhnya  tanaman  sulaman akan amat terbelakang.
Mengairi
Biasanya  petani  tebu,  kebun  tebu  waktu  menggali  cemplongan  –  cemplongan tanaman  sudah  mulai  membutuhkan  air  pengairan,  apalagi  jika  tanahnya  sudah
terlanjur  kering  dan  hujannya  kurang.  Pemberian  air  dapat  melancarkan  jalannya pekerjaan dan  mengurangi  biayanya. Juga waktu bibit tebu ditanamkan, perlu sekali
tempatnya  diairi  banyak  –  banyak,  agar  supaya  bibitnya  lekas  tumbuh.  Selanjutnya tanaman tebu yang masih muda sampai umur kira – kira 3 bulan tidak boleh lama –
lama menderita kekurangan air. Tumbuhnya akan lamabat karenanya, daun – daunya layu dan melintang dan ruas – ruasnya yang dibentuk dalam waktu itu tidak panjang.
Tanaman tebu yang terlalu lama menderita kekurangan air mungkin mati.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Umur  tanaman  tebu  setelah  tua  umumnya,  masih  membutuhkan  air  banyak, akan tetapi pada umumnya tanaman  itu sudah agak tahan  menderita kekurangan air,
sehingga  di  tanah  yang    dapat  menahan  air,  tanaman  yangsudah  berumur  lebih  tua dari  3  bulan  itu  cukup  diberi  air  barang  3  minggu  sekali.  Di  tanah  yang  ringan
pemberian air  itu  harus  lebih kerap,  misalnya 2  minggu sekali. Tiap -  tipa  kali air yang diberikan  harus  banyak.  Jikalau  musim  hujan  sudah datang, tebu  yang dewasa
itu  sudah  cukup  mendapatkan  air  dari  hujan,  sehingga  tidak  membutuhkan  air pengairan lagi.
Cara mengairi tanaman tebu sebagai berikut : a.
Air  dimasukkan  dalam  got  malang  lalu dibendung  di  sana,  akan  tetapi  air  tidak  dimasukkan  ke  dalam  cemplongan.
Dengan  kaleng  atau  bakul  air  dari  got  malang  itu  disiratkan  ke  dalam cemplongan.  Pengairan  cara  demikian  disebut  siratan  dan  biasanya  dijalankan,
jika airnya tidak banyak. b.
Air  yang  ada  di  got  malang  dimasukkan dalam  cemplongan  dengan  diebor,  sehingga  tanah  dalam  cemplongan  menjadi
bsah kuyup. Cara  ini dijalankan  jika air pengairan ada agak banyak, akan tetapi masih kurang untuk di alirkan ke dalam cemplongan.
c. Air  yang  ada  di  got  malang  dialirkan
masuk  cemplongan  itu  sebentar  isi  air.  Cara  ini  di  sebut  leb  dan  hasilnya  dapat dijalankan, jika air pengairan ada banyak.
d. Tiap  –  tiap  tanaman  disiram  dengan  air
yang  diambil  dalam  kaleng  dari  got.  Cara  ini  disebut  kocor.  Air  yang  dipakai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tidak sangat banyak, sedang tenaga untuk pekerjaan itu sudah banyak. Biasanya hanyadi  jalankan,  jika  airnya  pengairannya  kurang  sekali  dan  disetek  atau
tanaman yang baru di tanamkan.
Memperbaiki saluran
Pemberian air maupun pembuangan air berkelebihan perlu sekali bagi tanaman tebu.  Tanaman  tebu  akan  tumbuh  tidak  baik  jika  menderita  kekurangan  air,  akan
tetapi juga akan tumbuh buruk, jika tanahnya lama tinggal basah. Berhubung dengan itu  perlu sekali orang selalu menaruh perhatian  kepada keadaan saluran – saluran di
kebun tebu, oleh karena hujan, hewan dan sebagainya. Mungkin tanah di tepi saluran ada yang longsor, sehingga dalamnya menjadi kurang. Dimana  perusahaan tebu perlu
melakukan  perbaikan  saluran  yang  seringkali  rusak  ,  supaya  pemberian  air  selalu terjamin.
Menyiang
Menyiang  ialah  membuang  rumput  –  rumput  yang  tumbuh  di  kebun,  supaya jangan mengadakan persaingan dengan tanaman tebu dan merintangi tumbuhnya. Di
kebun  perusahaan  tebu  pekerjaan  itu  biasanya  dijalankan  banyak  kali.  Kadang    - kadang  sebelum  tebunya  ditanamkan  tempatnya  sudah  dirumput  dulu,  kemudian
sebelumnya dipupuk dulu dan tiap – tiap kali  jika rumputnya sudah kelihatan mulai banyak. Karena tanahnya sering basah, bibit yang sering ada memank lekas tumbuh,
sehingga  kebunnya  lekas  kotor,  jika  tidak  sering  dilakukan  penyiangan.  Menyiang atau merumput itu dikerjakan dengan pacul. Dikebun yang tanahnya ringan, biasanya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
orang menyiang dengan pacul. Pada pekerjaan itu tidak cukup orang hanya mencabut rumput – rumput saja.
•
Membumbun.
Tanaman  tebu  telah  dilakukan  penyulaman  dan  umumnya  bersama  –  bersama waktu  tanaman  disiangi,  tanaman  itu  juga  bumbun.  Sedikit  tanah  dari  guludan  di
kanan  –  kirinya  cemplogan  larikan  diambil  dan  ditaruh  di  samping  tanaman  tebu, sehingga pangkal tanaman itu seakan – akan diurug tanah setebal 5 – 7 cm, yang di
artikan supaya tanaman lekas beranak berumpun. Setelah berumur 1 bulan tanaman tebu mulai beranak. Pada umur kira – kira 2 bulan tanaman tebu itu di bumbun pula.
Dapat  dimengerti  bahwa  dalam  melakukan  pembumbunan  tanah  pengambilan  tanah diambil  dari  kanan  –  kiri    cemplongan  larikan  untuk  ditaruh  disampingnya,
sehingga cemplongan menjadi dangkal dan guludan menjadi kecil. Pembumbunan  ini  dimaksud  supaya  akar  –  akar  tanaman  tebu  dan  anak  –
anaknya  dapat  mengambil  makanan  banyak  dari  dalam  tanah.  Sebelum  di  bumbun tanaman diairi dulu, jika tanah yang telah basah itu di tutup dengan tanah bumbunan,
tidak  lekas  menjadi kering. Bahwa tanah  yang dipergunakan untuk  membumbun  itu janganlah  bergumpal  –  gumpal  .  jadi  tanah  yang  bergumpal  harus  dipecah  dengan
pacul.  Pada  umur  3  bulan  tanaman  tebu  dibumbun  pula.  Sebelumnya  jika  mungkin tanaman juga diairi dulu, sekarang semua tanah yang ada di guludan di kanan – kiri
cemplongan  larikan  dimasukkan  kedalam  cemplongan,  sehingga  akhirnya  tanah dikebun  tebu  menjadi  rata.  Caranya  mengambil  tanah  dari  guludan  untuk
membumbun tanah dari guludan untuk membumbun tanaman tebu ada dua cara yaitu dengan  cara  tampingan  dan  cara  gombingan.  Pada  cara  pertama  tanahnya  hanya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
diambilkan  dari  punggungnya  guludan  saja  sedang  pada  cara  yang  kedua  tanah bumbunan  diambil  dari  dindingnya  cemlongan.    Sampai  berumur  4  bulan  tanaman
tebu  dibiarkan  terus  beranak  dan  pada  berumur  5  –  6  bulan  tanaman  itu  di  bumbun untuk penghabisan. Dapat dilihat pada Gambar 7 dan 8.
Gambar 7. Tanaman sebelumnya dibumbun.  Gambar 8. Tanaman telah sekali dibumbun.
Memupuk.
Tebu  itu  merupakan  golongan  tanaman  yang  membutuhkan  banyak  makanan untuk dapat memberikan hasil yang banyak. Berhubung dengan itu miskipun tanaman
tebu umumnya ditanamkan pada tanah yang subur biasanya tanaman tebu itu dipupuk juga,  yang  dipergunakan  ialah  pupuk  yang  mengandung    zat  lemas  N,  karena
terutama  zat  inilah  yang  adanya  kurang  dalam  tanah  bagi  tanaman  tebu.  Menurut parah  ahli  hanya  kira  –  kira  15    daripada  luas  tanah  yang  ditanami  tebu
membutuhkan  juga pupuk  yang  banyak  mengandung pospat P. Para petani banyak menggunakan pupuk  alam  yang terdiri dari pupuk kandang,  bungkil dan  lain –  lain.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pupuk itu disebarkan rata dengan tanah yang sedang tanah yang digarap dengan bajak ,  jika  pupuknya  banyak  sebagian  disebarkan  di  larikan  tanaman,  sebelum  bibitnya
ditanamkan.  Pupuk  itu  kemudian  ditutup  dengan  tanah  bersama  –  sama    dengan menutup bibit yang ditanam.
Membuang daun tebu yang tua.
Tanaman  tebu  berumur  5  bulan,  daun  tebu  yang  ada  di  bawah  mulai  tua  dan warnanya menjadi kuning. Daun itu lama – lama kering lalu patah. Kebun tebu yang
daun – daunnya sudah ada yang kering dan patah, sebelumnya pekerjaan ini dimulai dari  daun  –  daun  tebu  yang  sudah  tua  ditarik  lepas  dari  batangnya    dan  letaknya
disamping batang tebu, pekerjaan itu disebut ngeletek. Membuang daun tebu yang tua mempunyai arti sebagai berikut :
a. Memudahkan  orang  –  orang  yang  bekerja
membumbun tnaman. b.
Udara  dapat  leluasa  meniup  di  antara tanaman tebu.
c. Batang  tebu  menjadi  lebih  kuat,  karena
lebih banyak mendapat sinar matahari. d.
Memudahkan pemeriksaan, mengurangkan pencurian.
e. Mengurangkan  bibit  hama  dan  penyakit
yang ada di daun – daun . f.
Mengurangkan bahaya kebakaran.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pekerjaan  ngeletek  itu  biasanya  tidak  cukup  dikerjakan  satu  kali  saja.  Sebab beberapa bulan kemudian kebunnya akan kotor pula. Karena banyak lagi daun – daun
tua yang kering dan menggantung hampir lepas dari batangnya. Sering kali ngeletek itu  perlu  dikerjakan  3  kali,  supaya  kebunnya  tinggal  bersih  dan  mudah  diperiksa.
Pada  pekerjaan  yang  kedua  dan  ketiga  kalinya  daun  –  daun  yang  tua  tidak  lagi ditimbuni tanah.
5.3.8. Memberantas hama dan penyakit