Pemeliharaan tanaman tebu Budidaya Tebu Sistem Bongkar Ratoon 1. Syarat Pertumbuhan

mata di bagian atas mungkin tak akan tumbuh, tetapi yang ada di bawahnya kiranya masih tumbuh juga. Sebaliknya jika tanahnya amat basah sekali, maka yang ada di bagian bawah mungkin tak akan tumbuh, akan tetapi yang ada di atas tentu akan tumbuh, jadi cara menanam yang demikian itu umumnya hanya dikerjakan di tanah kering atau sawah. Dimana sukar mendapatkan air pengairan. Sedang hujannya sudah mulai jarang ada, di mana orang mudah mengairi kebun tebunya umumnya bibit tebu ditanam mendatar, karena matanya dan kencup yang tumbuh biasanya lebih banyak. Cara menanam yang telah di uraikan di atas untuk tiap – tiap cemplongan yang biasanya 10 meter panjangnya, dibutuhkan 16 – 24 bibit atau setek, jadi rata – rata 20 setek. Setelah bibit tebu selesai ditanamkan, lalu diairi. Air pengairan dialirkan ke dalam got malang lalu dibendung, supaya airnya masuk ke dalam cemplongan atau larikan tanaman. Jika dalam got malang airnya tidak cukup banyak, dari got itu airnya disiramkan ke dalam cemplongan dengan kaleng. Dalam mengerjakan airnya harus disiramkan kedalam tepinya cemplongan, agar supaya jangan merusak bibit. Selanjutnya harus diperhatikan, bahwa air yang dimasukkan ke dalam cemplongan atau larikan itu janganlah terlalu banyak dan seteknya tidak lama tergenang air.

5.3.7. Pemeliharaan tanaman tebu

Melakukan pemeliharaan tanaman tebu perlu dilihat berbagai faktor – faktor terutama dalam usahatani sebagai berikut : Menyulam menyisip Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Bibit rayungan yang baik biasanya setelah 7 – 10 hari tumbuh dan setek yang baik sesudah kira – kira 14 hari. Berhubung dengan itu 2 minggu sesudahnya tanam, tanamannya diperiksa. Bibit yang mati atau belum tumbuh dibuang, diganti dengan bibit yang tersedia di ujung - ujung tiap cemplongan atau di persemaian yang dengan sengaja dibuat untuk keperluan itu. Jika perlu tentu saja dapat juga untuk menyulam itu diambilkan bibit cadangan di lain cemplongan atau larikan. Bibit yang dipergunakan untuk menyulam sudah berdaun panjang, hendaknya daun itu dipotong dulu, supaya air yang diuapkan berkurang. Seringkali bibit sulaman itu terus dipupuk, supaya tumbuhnya tidak terlambat daripada lainnya. Memeriksa dan menyulam tanaman tebu itu dikerjakan beberapa kali, sampai tanamannya berumur 1½ - 2 bulan. Sesudahnya itu biasanya tidak disulami lagi, karena tumbuhnya tanaman sulaman akan amat terbelakang. Mengairi Biasanya petani tebu, kebun tebu waktu menggali cemplongan – cemplongan tanaman sudah mulai membutuhkan air pengairan, apalagi jika tanahnya sudah terlanjur kering dan hujannya kurang. Pemberian air dapat melancarkan jalannya pekerjaan dan mengurangi biayanya. Juga waktu bibit tebu ditanamkan, perlu sekali tempatnya diairi banyak – banyak, agar supaya bibitnya lekas tumbuh. Selanjutnya tanaman tebu yang masih muda sampai umur kira – kira 3 bulan tidak boleh lama – lama menderita kekurangan air. Tumbuhnya akan lamabat karenanya, daun – daunya layu dan melintang dan ruas – ruasnya yang dibentuk dalam waktu itu tidak panjang. Tanaman tebu yang terlalu lama menderita kekurangan air mungkin mati. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Umur tanaman tebu setelah tua umumnya, masih membutuhkan air banyak, akan tetapi pada umumnya tanaman itu sudah agak tahan menderita kekurangan air, sehingga di tanah yang dapat menahan air, tanaman yangsudah berumur lebih tua dari 3 bulan itu cukup diberi air barang 3 minggu sekali. Di tanah yang ringan pemberian air itu harus lebih kerap, misalnya 2 minggu sekali. Tiap - tipa kali air yang diberikan harus banyak. Jikalau musim hujan sudah datang, tebu yang dewasa itu sudah cukup mendapatkan air dari hujan, sehingga tidak membutuhkan air pengairan lagi. Cara mengairi tanaman tebu sebagai berikut : a. Air dimasukkan dalam got malang lalu dibendung di sana, akan tetapi air tidak dimasukkan ke dalam cemplongan. Dengan kaleng atau bakul air dari got malang itu disiratkan ke dalam cemplongan. Pengairan cara demikian disebut siratan dan biasanya dijalankan, jika airnya tidak banyak. b. Air yang ada di got malang dimasukkan dalam cemplongan dengan diebor, sehingga tanah dalam cemplongan menjadi bsah kuyup. Cara ini dijalankan jika air pengairan ada agak banyak, akan tetapi masih kurang untuk di alirkan ke dalam cemplongan. c. Air yang ada di got malang dialirkan masuk cemplongan itu sebentar isi air. Cara ini di sebut leb dan hasilnya dapat dijalankan, jika air pengairan ada banyak. d. Tiap – tiap tanaman disiram dengan air yang diambil dalam kaleng dari got. Cara ini disebut kocor. Air yang dipakai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tidak sangat banyak, sedang tenaga untuk pekerjaan itu sudah banyak. Biasanya hanyadi jalankan, jika airnya pengairannya kurang sekali dan disetek atau tanaman yang baru di tanamkan. Memperbaiki saluran Pemberian air maupun pembuangan air berkelebihan perlu sekali bagi tanaman tebu. Tanaman tebu akan tumbuh tidak baik jika menderita kekurangan air, akan tetapi juga akan tumbuh buruk, jika tanahnya lama tinggal basah. Berhubung dengan itu perlu sekali orang selalu menaruh perhatian kepada keadaan saluran – saluran di kebun tebu, oleh karena hujan, hewan dan sebagainya. Mungkin tanah di tepi saluran ada yang longsor, sehingga dalamnya menjadi kurang. Dimana perusahaan tebu perlu melakukan perbaikan saluran yang seringkali rusak , supaya pemberian air selalu terjamin. Menyiang Menyiang ialah membuang rumput – rumput yang tumbuh di kebun, supaya jangan mengadakan persaingan dengan tanaman tebu dan merintangi tumbuhnya. Di kebun perusahaan tebu pekerjaan itu biasanya dijalankan banyak kali. Kadang - kadang sebelum tebunya ditanamkan tempatnya sudah dirumput dulu, kemudian sebelumnya dipupuk dulu dan tiap – tiap kali jika rumputnya sudah kelihatan mulai banyak. Karena tanahnya sering basah, bibit yang sering ada memank lekas tumbuh, sehingga kebunnya lekas kotor, jika tidak sering dilakukan penyiangan. Menyiang atau merumput itu dikerjakan dengan pacul. Dikebun yang tanahnya ringan, biasanya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. orang menyiang dengan pacul. Pada pekerjaan itu tidak cukup orang hanya mencabut rumput – rumput saja. • Membumbun. Tanaman tebu telah dilakukan penyulaman dan umumnya bersama – bersama waktu tanaman disiangi, tanaman itu juga bumbun. Sedikit tanah dari guludan di kanan – kirinya cemplogan larikan diambil dan ditaruh di samping tanaman tebu, sehingga pangkal tanaman itu seakan – akan diurug tanah setebal 5 – 7 cm, yang di artikan supaya tanaman lekas beranak berumpun. Setelah berumur 1 bulan tanaman tebu mulai beranak. Pada umur kira – kira 2 bulan tanaman tebu itu di bumbun pula. Dapat dimengerti bahwa dalam melakukan pembumbunan tanah pengambilan tanah diambil dari kanan – kiri cemplongan larikan untuk ditaruh disampingnya, sehingga cemplongan menjadi dangkal dan guludan menjadi kecil. Pembumbunan ini dimaksud supaya akar – akar tanaman tebu dan anak – anaknya dapat mengambil makanan banyak dari dalam tanah. Sebelum di bumbun tanaman diairi dulu, jika tanah yang telah basah itu di tutup dengan tanah bumbunan, tidak lekas menjadi kering. Bahwa tanah yang dipergunakan untuk membumbun itu janganlah bergumpal – gumpal . jadi tanah yang bergumpal harus dipecah dengan pacul. Pada umur 3 bulan tanaman tebu dibumbun pula. Sebelumnya jika mungkin tanaman juga diairi dulu, sekarang semua tanah yang ada di guludan di kanan – kiri cemplongan larikan dimasukkan kedalam cemplongan, sehingga akhirnya tanah dikebun tebu menjadi rata. Caranya mengambil tanah dari guludan untuk membumbun tanah dari guludan untuk membumbun tanaman tebu ada dua cara yaitu dengan cara tampingan dan cara gombingan. Pada cara pertama tanahnya hanya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. diambilkan dari punggungnya guludan saja sedang pada cara yang kedua tanah bumbunan diambil dari dindingnya cemlongan. Sampai berumur 4 bulan tanaman tebu dibiarkan terus beranak dan pada berumur 5 – 6 bulan tanaman itu di bumbun untuk penghabisan. Dapat dilihat pada Gambar 7 dan 8. Gambar 7. Tanaman sebelumnya dibumbun. Gambar 8. Tanaman telah sekali dibumbun. Memupuk. Tebu itu merupakan golongan tanaman yang membutuhkan banyak makanan untuk dapat memberikan hasil yang banyak. Berhubung dengan itu miskipun tanaman tebu umumnya ditanamkan pada tanah yang subur biasanya tanaman tebu itu dipupuk juga, yang dipergunakan ialah pupuk yang mengandung zat lemas N, karena terutama zat inilah yang adanya kurang dalam tanah bagi tanaman tebu. Menurut parah ahli hanya kira – kira 15 daripada luas tanah yang ditanami tebu membutuhkan juga pupuk yang banyak mengandung pospat P. Para petani banyak menggunakan pupuk alam yang terdiri dari pupuk kandang, bungkil dan lain – lain. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pupuk itu disebarkan rata dengan tanah yang sedang tanah yang digarap dengan bajak , jika pupuknya banyak sebagian disebarkan di larikan tanaman, sebelum bibitnya ditanamkan. Pupuk itu kemudian ditutup dengan tanah bersama – sama dengan menutup bibit yang ditanam. Membuang daun tebu yang tua. Tanaman tebu berumur 5 bulan, daun tebu yang ada di bawah mulai tua dan warnanya menjadi kuning. Daun itu lama – lama kering lalu patah. Kebun tebu yang daun – daunnya sudah ada yang kering dan patah, sebelumnya pekerjaan ini dimulai dari daun – daun tebu yang sudah tua ditarik lepas dari batangnya dan letaknya disamping batang tebu, pekerjaan itu disebut ngeletek. Membuang daun tebu yang tua mempunyai arti sebagai berikut : a. Memudahkan orang – orang yang bekerja membumbun tnaman. b. Udara dapat leluasa meniup di antara tanaman tebu. c. Batang tebu menjadi lebih kuat, karena lebih banyak mendapat sinar matahari. d. Memudahkan pemeriksaan, mengurangkan pencurian. e. Mengurangkan bibit hama dan penyakit yang ada di daun – daun . f. Mengurangkan bahaya kebakaran. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pekerjaan ngeletek itu biasanya tidak cukup dikerjakan satu kali saja. Sebab beberapa bulan kemudian kebunnya akan kotor pula. Karena banyak lagi daun – daun tua yang kering dan menggantung hampir lepas dari batangnya. Sering kali ngeletek itu perlu dikerjakan 3 kali, supaya kebunnya tinggal bersih dan mudah diperiksa. Pada pekerjaan yang kedua dan ketiga kalinya daun – daun yang tua tidak lagi ditimbuni tanah.

5.3.8. Memberantas hama dan penyakit