Struktur Pendapatan Usahatani Produksi dan Produktivitas Tanaman Tebu

3. Jumlah rupiah pendapatan dan proses penandingan Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual per satuan kali kuantitas terjual. Perusahaan umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan. Laba atau rugi yang terjadi baru akan diketahui setelah pendapatan dan beban dibandingkan. Setelah biaya yang dibebankan secara layak dibandingkan dengan pendapatan maka tampaklah jumlah rupiah laba atau pendapatan neto.

2.7.4. Struktur Pendapatan Usahatani

Menurut Hernanto Fadholi mengartikan antara beberapa istilah yang digunakan yang berkaitan dengan pendapatan usahatani. Istilah yang digunakan untuk semua benda milik yang mempunyai nilai uang yang dimiliki secara syah oleh petani biasanya disebut asset atau resources. Untuk keperluan analisis asset ini dibedakan dalam tiga istilah yaitu : a. Dikelompokkan dalam asset fixed assed adalah semua benda milik petani yang tidak mungkin diuangkan tanah, bangunan, pagar, dll. b. Dikelompokkan dalam asset operasional working asset adalah semau benda yang mudah diuangkan. Lebih mudah dibandingkan asset tetap, misalnya ternak, alat pertanian, dll. c. Dikelompokkan benda yang mudah diuangkan dalam tahun produksi current asset misalnya hasil tanaman, dll. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Memperhatikan pengertian yang telah disebutkan diatas, diharapkan dapat dapat dikembangkan analisa terhadap pendapatan usaha tani. Hal ini penting dalam kaitannya dengan tujuan yang hendak dicapai oleh setiap usahatani, demikian pula bagi mereka yang berkepentingan dengan usahatani dengan berbagai pertimbangan dan motivasi. Kegiatan usahatani bertujuan untuk mencapai produksi di bidang pertanian. Pada akhirnya akan dinilai dengan uang yang diperhitungkan dari nilai produksi setelah dikurangi atau memperhitungkan biaya yang telah dikeluarkan. Penerimaan usahatani atau pendapatannya akan mendorong petani untuk dapat mengelokasikan dalam berbagai kegunaan seperti biaya produksi periode berikutnya dan pengeluaran lain – lainnya, Hernanto Fadholi, 1991.

2.7.5. Produksi dan Produktivitas Tanaman Tebu

Produksi didalam kegiatan perusahaan merupakan suatu yang sangat penting. Dikatakan bahwa produksi merupakan jantungnya perusahaan. Apabila kegiatan lain dalam perusahaan tersebut juga berhenti. Pengertian produksi dibedakan menjadi dua yaitu : a. Pengertian produksi dalam arti luas, bahwa produksi yang mentranformasikan masukan input menjadi keluaran output tercakup semua aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa serta kegiatan – kegiatan lain yang menunjang usaha untuk menghasilkan produk tersebut. b. Pengertian produksi dalam arti sempit, bahwa produksi sebagai kegiatan yang menghasilkan barang setengah jadi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dalam pengertian ini produksi dimaksudkan sebagai barang pengolahan dalam pabrik. Kesimpulan dari uraian diatas bahwa pengertian produksi merupakan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Koestono, 1991. Hasil produksi pertanian bidang tanaman tebu, biasanya dihitung oleh petani pada setiap akhir panen yaitu luas tanah dikalikan hasil persatuan luas dan ini kemudian nilai dengan uang, jumlah tersebut masih harus dikurangi dengan biaya – biaya yang harus dikeluarkan, sperti harga bibit, pupuk, biaya garap, serta biaya lainnya. Dalam arti luas produktivitasi itu adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur besarnya tingkat penggunaan sumber daya. Dalam arti luas, pengertian produktivitas adalah suatu hubungan antara masukan – masukan dengan pengeluaran dari suatu sistem produk. Untuk devinisi produktivitas menurut Simanjuntak 1985, produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai keluaran dengan keseluruhan sumber daya masukan yang dipergunakan persatuan waktu. Produktivitas hasil yang dicapai seorang pekerja atau unit faktor produksi yang lain dalam jangka waktu tertentu. Produktivitas tergantung dari pada perkembangan teknologi, alat – alat produksi, organisasi manajemen serta syarat – syarat kerja dan banyak faktor lain. Koestono, 1991.

2.7.6. Keunggulan Komparatif