infrastruktur pengangkutan. Pembukaan lahan dilakukan di areal budidaya dan hutan konversi. Kebutuhan investasi akan dipenuhi dari dana pemerintah, namun tidak
menutup kemungkinan adanya investasi dari pihak swasta. Saat ini banyak investor yang tertarik menginvestasikan dana untuk perluasan lahan itu. Namun, banyak
investasi yang terhambat pembebasan lahan, Nurdin, M, 2010.
2.3.Budidaya Tebu Sistem Bongkar Ratoon Dan Sistem Rawat Ratoon.
2.3.1. Budidaya Tebu Sistem Bongkar Ratoon a. Persiapan Lahan
Persiapan lahan merupakan kegiatan untuk mempersiapkan tanah tempat tumbuh tanaman tebu, sehingga kondisi fisik dan kimia tanah menjadi media perkembangan
perakaran tanaman tebu. Kegiatan tersebut terdiri atas beberapa jenis yang dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan cara yang digunakan. Pada prinsipnya,
persiapan lahan untuk tanaman baru dan tanaman bongkaran baru adalah sama tetapi untuk bongkar ratoon kegiatan persiapan lahan tidak dapat dilaksanakan secara
intensif. Hal tersebut disebabkan oleh tata letak petak kebun, topografi maupun struktur tanah pada areal yang baru dibuka masih belum sempurna sehingga kegiatan
mesin atau peralatan di lapang sering terganggu. Pada areal tersebut masih terdapat sisa – sisa batang atau perakaran yang dapat mengganggu operasional mesin di
lapang. Tommy,2009.
b. Pembajakan
Pembajakan I bertujuan untuk membalik tanah serta memotong sisa – sisa kayu dan vegetasi awal yang masih tertinggal. Peralatan yang digunakan adalah alat berat
seperti bulldoser untuk meratakan lahan tanah yang baru. Setelah dilakukan perataan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tanah barulah diadakan kegiatan pembajakan dimulai dari sisi petak paling kiri, kedalaman olah mencapai 25 – 30 cm dan kapasitas kerja mencapai 8 jamha
sehingga untuk satu petak kebun ± 1 ha dibutuhkan waktu 8 jam mesin operasi. Pembajakan dilakukan merata di seluruh areal dengan kedalaman diusahakan lebih
dari 30 cm dan arah bajakan menyilang barisan tanaman tebu sekitar 450. Pembajakan II dilaksanakan sekitar tiga minggu setelah pembajakan I dengan arah
memotong tegak lurus hasil pembajakan I dan kedalaman olah minimal 25 cm. Peralatan yang digunakan adalah traktor. Tommy,2009.
b. Penggaruan
Penggaruan bertujuan untuk menghancurkan bongkahan – bongkahan tanah dan meratakan permukaan tanah. Penggaruan dilaksanakan merata pada seluruh areal
dengan menggunakan alat traktor. Tujuan penggaruan adalah untuk menghancurkan bongkahan – bongkahan tanah hasil pembajakan, mencacah dan mematikan tunggul
maupun tunas tanaman tebu. Penggaruan dilakukan pada seluruh areal bajakan dan menyilang dengan arah bajakan. Traktor yang digunakan adalah traktor 120 HP.
Tommy,2009.
c. Pembuatan Alur Tanam
Pembuatan alur tanam merupakan kegiatan untuk mempersiapkan tempat bibit tanaman tebu. Alur tanam dibuat menggunakan cangkul atau sejenis alat lainnya,
dengan kedalaman lebih dari 30 cm dan jarak dari pusat ke pusat adalah 1,30 meter. Pembuatan alur tanam dilaksanakan setelah pemancangan ajir. Traktor berjalan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mengikuti arah ajir sehingga alur tanam dapat lurus atau melengkung mengikuti arah. Tommy,2009.
d. Penanaman