Keunggulan Komparatif Analisis Usahatani Tanaman Tebu 1. Biaya Produksi Usahatani Tanaman Tebu

Dalam pengertian ini produksi dimaksudkan sebagai barang pengolahan dalam pabrik. Kesimpulan dari uraian diatas bahwa pengertian produksi merupakan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Koestono, 1991. Hasil produksi pertanian bidang tanaman tebu, biasanya dihitung oleh petani pada setiap akhir panen yaitu luas tanah dikalikan hasil persatuan luas dan ini kemudian nilai dengan uang, jumlah tersebut masih harus dikurangi dengan biaya – biaya yang harus dikeluarkan, sperti harga bibit, pupuk, biaya garap, serta biaya lainnya. Dalam arti luas produktivitasi itu adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur besarnya tingkat penggunaan sumber daya. Dalam arti luas, pengertian produktivitas adalah suatu hubungan antara masukan – masukan dengan pengeluaran dari suatu sistem produk. Untuk devinisi produktivitas menurut Simanjuntak 1985, produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai keluaran dengan keseluruhan sumber daya masukan yang dipergunakan persatuan waktu. Produktivitas hasil yang dicapai seorang pekerja atau unit faktor produksi yang lain dalam jangka waktu tertentu. Produktivitas tergantung dari pada perkembangan teknologi, alat – alat produksi, organisasi manajemen serta syarat – syarat kerja dan banyak faktor lain. Koestono, 1991.

2.7.6. Keunggulan Komparatif

Keunggulan komparatif sebagai suatu keunggulan yang dimiliki oleh suatu organisasi untuk dapat membandingkannya dengan yang lainnya. Dengan mengacu arti tersebut, keunggulan komparatif adalah keunggulan-keunggulan yang dimiliki Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. oleh organisasi seperti SDM, fasilitas dan kekayaan lainnya, yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan organisasi atau perpaduan keunggulan beberapa organisasi untuk mencapai tujuan bersama, Nurcahyo, 2008. Konsep daya saing berpijak dari konsep keunggulan komparatif yang pertama kali dikenal dengan model Ricardian. Hukum keunggulan komparatif The Low of Comparative Advantage dari Ricardo menyatakan bahwa sekalipun suatu negara tidak memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi dua jenis komoditas jika dibandingkan negara lain, namun perdagangan yang saling menguntungkan masih bisa berlangsung, selama rasio harga antar negara masih berbeda jika dibandingkan tidak ada perdagangan, Nurcahyo, 2006. Simatupang 1991, Sudaryanto dan Simatupang 1993 dalam Saptana 2009 menjelaskan konsep keunggulan komparatif merupakan ukuran daya saing keunggulan potensial dalam artian daya saing yang akan dicapai apabila perekonomian tidak mengalami distorsi sama sekali. Komoditas yang memiliki keunggulan komparatif dikatakan juga memiliki efisiensi secara ekonomi. Selanjutnya dikemukakan bahwa untuk meningkatkan daya saing produk pertanian dapat dilakukan dengan strategi pengembangan agribisnis melalui koordinasi vertikal sehingga produk akhir dapat dijamin dan disesuaikan preferensi konsumen akhir. Model H-0 Model Hechscher yang dikemukakan oleh Hendra Halwani, 2005 menekankan pada keseimbangan perdagangan antara dua kutub ekonomi neoklasik. Ide dasar model H-0 adalah negara yang melimpah tenaga kerja, secara relatif akan memanfaatkan kemampuan dirinya untuk memproduksi barang dengan faktor Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. produksi padat karya yang relatif lebih murah. Dengan demikian, negara itu akan mempunyai keunggulan komparatif KK dalam memproduksi barang tersebut.

2.7.7. Pendapatan Dan Efisiensi Usahatani Tanaman Tebu