Pendapatan Dan Efisiensi Usahatani Tanaman Tebu

produksi padat karya yang relatif lebih murah. Dengan demikian, negara itu akan mempunyai keunggulan komparatif KK dalam memproduksi barang tersebut.

2.7.7. Pendapatan Dan Efisiensi Usahatani Tanaman Tebu

Melakukan usahatani dalam bidang pertanian khususnya budidaya tanaman tebu, banyak faktor yang mempengaruhi seperti biaya dan resiko yang akan diterima khususnya penerimaan dan pendapatan. Sehingga dapat diartikan bahwa pendapatan merupakan hasil pengurangan antara penerimaan dan biaya usahatani tanaman tebu, maka pendapatan hasil akhir dari usahatani yang diketahui tingkat dari keuntungan dari usaha tersebut dalam satu periode tertentu. Apabila pendapatan rendah dari usahatani tersebut, ada banyak kendala dan resiko yang dihadapi mulai dari resiko cuaca, iklim, hama dan penyakit dan dilihat dari segi kualitas sumber daya manusia yang digunakan atau tenaga tehknis dalam budidaya tanaman tebu tersebut. Kusnaedi, A, 2003. Apabila dikaitkan dengan efisiensi usahatani tanaman tebu, maka sangat berhubungan sekali dengan pendapatan. Dapat di devinisikan efisiensi merupakan penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum dalam melakukan usahatani tanaman tebu. Efisiensi menganggap bahwa tujuan- tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima. Dari penjelasan tentang efisiensi diatas sehingga pendapatan tersebut berhubungan dengan efisiensi yang telah dijelaskan, bahwa penggunaan sumber daya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. secara minimum akan mencapai hasil yang optimum dalam melakukan usahatani tanaman tebu tersebut. Kusnaedi, A, 2003. Untuk mengetahui efisiensi suatu usahatani tanaman tebu, maka diketahui perbandingan terbaik antara suatu kegiatan dengan hasilnya. Efisiensi terdiri dari 2 unsur utama yaitu kegiatan dan hasil dari kegiatan tersebut yaitu merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber atau biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan dan menghasikan penerimaan dan pendapatan dengan kata lain pendapatan dan efisensi usahatani tanaman tebu. Suatu kegiatan dianggap mewujudkan efisiensi kalau suatu hasil tertentu tercapai dengan kegiatan terkecil. Unsur kegiatan terdiri dari 5 subunsur berikut : Pikiran, Tenaga, Bahan, Waktu, Ruang dan Suatu kegiatan dianggap mewujudkan efisiensi kalau dengan suatu kegiatan tertentu mencapai hasil yang terbesa yaitu pendapatan. Unsur tersebut terdiri dari 2 subunsur berikut, yaitu Jumlah kuantitas Mutu kualitas. Kusnaedi, A, 2003. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

III. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Pemikiran

Menurut Rosyidah Ochi, 2010. Tanaman tebu merupakan tanaman yang memiliki daya saing yang tinggi, dimana tanaman ini memiliki perbedaan tingkat produktivitas yang sangat besar yang dilihat dari satuannya dalam bentuk kuintal per hektar yang terdiri dari nilai tebu, dan gula. Melihat dari sistem tersebut, maka terjadi perbedaan yang dilihat dari tingkat atau hasil yang dicapai pada produksi. Jika peningkatan dalam produksi tinggi atau rendah, maka sistem tersebut berbeda di antara sistem bongkar ratoon dan sistem rawat ratoon, dimana di antara kedua sistem yang mengahasilkan produksi yang tinggi, itulah sistem yang baik digunakan dalam peningkatan pendapatan petani. Apabila penerimaan dan pendapatan suatu petani rendah, maka yang dilihat adalah sistem yang digunakan, sehingga banyak petani melakukan revitalisasi atau perubahan dalam bentuk sistem bongkar ratoon atau sistem rawat ratoon yang akan digunakan. Apabila di ketahui bahwa pendapatan tinggi belum tentu menghasilkan keuntungan yang sangat besar, dimana dilihat sistem bongkar ratoon memiliki hasil yang tinggi dari pada sistem rawat ratoon, tetapi dalam hal ini segi biaya sistem bongkar ratoon memiliki biaya yang sangat tinggi dan mempengaruhi pendapatan dibandingkan sistem rawat ratoon. Sedangkan sistem rawat ratoon biaya rendah dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.