Pada Tabel 4, bahwa sebagian besar 30,25 penduduk berusahatani tanaman tebu di Wilayah Kecamatan Prambon berpendidikan SD, kemudian sebanyak 15,18
tidak bersekolah SD, sedangkan yang berpendidikan SMP lebih banyak berjumlah 45,57 dan sebesar 9,00 berpendidikan SMA, ini menandakan rendahnya tingkat
kesadaran masyarakat dalam pendidikan mengingat bahwa pendidikan sangat berpengaruh pada penerapan teknologi baru di dalam pengembangan usahatani
budidaya tanaman tebu tersebut. Dengan pendidikan, maka tingkat kemampuan dan keterampilan dalam
mengelola usahatani tanaman tebu dapat meningkat ke arah yang lebih baik. Hal ini juga menunjukkan bahwa dengan tingkat pendidikan yang relatif rendah akan
menghambat petani tanaman tebu dalam upaya untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Kemampuan dan pengalaman yang mereka miliki untuk bekerja
keras dengan intensifnya penyuluhan-penyuluhan pertanian dan semakin luasnya sarana komunikasi, maka akan semakin menambah pengetahuan dan keterampilan
petani dalam berusahatani tanaman tebu, sehingga mereka dapat meningkatkan produksi dan pendapatan yang lebih baik dari sebelumnya, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan keluarganya.
5.2.2. Tingkat Usia
Usia merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kemampuan fisik dan mental seorang petani tanaman tebu untuk bekerja dalam usahatani tanaman tebu.
perbedaan usia dapat diketahui pengalaman dalam pengambilan keputusan dan penerapan inovasi baru. Selain itu usia juga dapat menentukan usia produktif dan non
produktif. Penelitian ini melihat segi usia petani dalam menjalankan suatu usahatani
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tanaman tebu, karena usia merupakan sumber uatama kekuatan seseorang dalam menjalani hidupnya dalam berusaha usahatani. Untuk mengetahui usia responden
dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Usia Responden Petani Tanaman Tebu Wilayah Kecamatan Prambon Tahun 2010.
Usia tahun
Jumlah Petani orang
Persentase
21 – 30 2
6,66 31 – 40
12 40,00
41 – 50 10
38,00 51 – 60
6 15,34
Jumlah 30
100,00
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2010.
Pada Tabel 5, sebagian besar usia responden petani tanaman tebu di Wilayah Kecamatan Prambon adalah berusia antara 31 - 40 tahun, sedangkan usia 41 – 50 juga
meningkat dalam usahatani tanaman tebu, sehingga dapat kita ketahui dalam suatu usaha tidak mengenal usia. Keadaan tersebut menunjukkan para petani tanaman tebu
masih dalam usia produktif dimana tingkat kemampuan dan keterampilan serta pengalaman dalam mengelola usahataninya lebih besar, sehingga diharapkan dengan
kemampuan dan keterampilan serta pengalaman tersebut mampu memperoleh hasil produksi yang optimal dalam usahataninya, sehingga dapat lebih meningkatkan
pendapatan petani. Sedangkan untuk umur 51 – 60 tahun sebanyak 6 orang semakin
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tahun semakin rendah, karena dipengaruhi oleh segi fisik yang semakin lemah dan tidak bertenaga.
Tenaga kerja usia lanjut tersebut, biasanya tidak lagi melakukan budidaya tanaman tebu, tetapi diwariskan terhadap anak – anaknya untuk melanjutkan
usahataninya. Dengan pergantian tersebut akan memberikan dampak yang besar dalam peningkatan tebu yang baik dengan pemikiran yang sangat masih mudah dalam
membudidayakan tebu tersebut. Sehingga memberikan tenaga dan pikiran yang baru dalam budidaya tanaman tebu antara sistem tanaman awal dengan sistem keprasan,
apabila tenaga kerja lebih mudah akan memberikan dampak positif dalam penerimaan teknologi baru dan cepat diserap dan di praktekkan dilapangan, sehingga diketahui
sumber daya manusia yang mudah akan memberikan hasil yang optimal.
5.2.3. Jumlah Tanggungan Keluarga.