sehingga jumlah bibit tiap juringan diusahakan lebih bila dibandingkan dengan lahan sawah ± 80 ku. Tommy,2009.
e. Penyulaman
Penyulaman  merupakan  kegiatan  penanaman  untuk  menggantikan  bibit  tebu yang tidak tumbuh, baik pada tanaman baru ataupun tanaman keprasan agar diperoleh
populasi  tebu  yang  optimal.  Pelaksanaan  penyulaman  untuk  bibit  baru  dilakukan  2 minggu  dan  4  minggu  setelah  tanam,  sedangkan  untuk  bibit  rayungan  dilakukan  2
minggu setelah tanam. Penyulaman dilaksanakan pada baris baru 2 – 3 mata sebanyak dua  potong  dan  diletakkan  pada  baris  tanaman  yang  telah  dilubangi  sebelumnya.
Apabila  penyulaman  tersebut  gagal,  penyulaman  ulang  harus  segera  dilaksanakan. Tommy,2009.
f. Pengendalian Gulma
Lahan  kering  gulma  lebih  beragam  dan  lebih  berbahaya.  Gulma  –  gulma dominan  yang  menjadi  pesaing  kuat  yang  berakibat  merugikan  terdiri  atas  gulma
daun lebar dan merambat, gulma daun sempit dan teki-tekian. Gulma daun lebar dan merambat. Pelaksanaannya, pengendalian gulma dibagi menjadi pengendalian secara
kimia,  mekanis  dan  manual.  Untuk  sistem  reynoso,  pengendalian  lebih  dominan dilakukan  secara  manual.  Sementara  itu  di  lahan  kering  lebih  umum  pengendalian
gulma secara kimia yang dibedakan menjadi tiga yaitu pra tumbuh, awal tumbuh dan setelah  tumbuh.  Pengendalian  gulma  pra  tumbuh  adalah  pengendalian  gulma  yang
dilakukan pada saat gulma dan tanaman tebu belum tumbuh. Dilaksanakan pada 3 – 5 hari  setelah  tanam.  Awal  tumbuh  adalah  pengendalian  gulma  yang  dilakukan  pada
saat gulma sudah tumbuh dengan 2 – 3 daun dan tanaman tebu sudah berkecambah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sedangkan  setelah tanam dilaksanakan pada saat gulma sudah tumbuh dan  biasanya dilaksanakan 1 – 2 kali. Untuk pelaksanaannya Dilaksanakan pada saat pengemburan
tanah. Pengendalian tersebut dilaksanakan pada saat tanaman berumur 45 hari setelah tanam.  Pengendalian  gulma  secara  manual  dilaksanakan  oleh  tenaga  kerja  dengan
mempergunakan  peralatan  sederhana,  dilaksanakan  pada  saat  kondisi  tanaman  tebu masih dalam stadia peka terhadap herbisida, gulma didominasi oleh gulma merambat,
populasi gulma hanya spot – spot, ketersediaan tenaga kerja yang cukup dan herbisida yang  tidak  tersedia  di  pasaran.  Kapasitas  kerja  pengendalian  gulma  berbeda
tergantung pada pengendalian gulma yang dilakukan. Tommy,2009.
g. Pembumbunan dan penggemburan
Pembumbunan  bertujuan  untuk  menutup  tanaman  dan  menguatkan  batang, sehingga pertumbuhan anakan dan pertumbuhan batang lebih kokoh. Di lahan sawah
pembumbunan dilakukan tiga kali selama umur tanaman. Pelaksanaan pembumbunan dilakukan  secara  manual atau dengan semi  mekanis. Di  lahan kering pembumbunan
sekaligus dilakukan dengan penggemburan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengendalikan gulma, menggemburkan dan meratakan tanah, memutuskan perakaran
tebu  khususnya  tanaman  tebu  ratoon  dan  membantu  aerasi  pada  daerah  perakaran. Pengemburan  pada  tanaman  diperlukan  peralatan  terutama  untuk  mengendalikan
gulma.  Penggemburan  dilaksanakan  pada  tanaman  berumur  45  hari  setelah  tanam sebelum pemupukan II dengan kedalaman 20 cm dan hanya dilakukan satu kali dalam
satu  musim  tanam.  Untuk  tanaman  ratoon  diperlukan  alat  yang  bisa  membantu menggemburkan tanah dan mengendalikan gulma. Dilaksanakan dua kali dalam satu
musim tanam. Tommy,2009.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
h. Klentek