Pada grafik di atas terlihat bahwa adanya peningkatan minat belajar siswa kelas IVB SDK Ganjuran pada mata pelajaran PKn dengan
menggunakan model cooperative learning tipe STAD. Peningkatan minat belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.4 target keberhasilan minat belajar
siswa telah mencapai target sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Peningkatan Minat Belajar Siswa Variabel
Indikator Kondisi
Awal Target
Siklus I
Siklus II
Keterangan
Minat Belajar Siswa
Rata-rata skor minat belajar seluruh siswa.
65,83 80
74,74 82,60
Tercapai Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa penggunaan model cooperative learning tipe STAD secara tepat dan sesuai untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas IVB SDK
Ganjuran pada mata pelajaran PKn. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini terbukti.
2. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar menurut Djamarah 1994: 19 adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan dan diciptakan secara individu
maupun kelompok. Hasil belajar siswa dalam penelitian diukur dari segi aspek kognitif. Penghitungan hasil prestasi belajar siswa dapat dilihat dari
hasil nilai siswa ketika mengerjakan soal evaluasi berupa soal objektif pilihan ganda yang dikerjakan siswa disetiap akhir pertemuan siklus. Hasil
prestasi belajar siswa pada penelitian ini kemudian dibandingkan antara data awal, siklus I dan siklus II.
Hasil prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh minat siswa karena menurut Hurlock 1978: 118 minat berperan dalam memotivasi tindakan
siswa dalam pencapaian prestasi belajar siswa aspek kognitif. Pada siklus I prestasi belajar siswa dilaksanakan pada tanggal 16 April 2013 dan 19
April 2013 dengan materi keanekaragaman kebudayaan Indonesia proses kegiatan pembelajaran menggunakan model cooperative learning tipe
STAD mengalami peningkatan prestasi belajar siswa kelas IVB SDK Ganjuran. Peningkatan nilai rata-rata ulangan siswa pada siklus I
meningkat dari data awal yang diperoleh siswa yaitu 57,65 meningkat menjadi 69,58 pada siklus I dan peningkatannya sebesar 11,93
dibandingkan dengan kondisi awal yaitu 57,65. Persentase siswa yang memenuhi KKM mengalami peningkatan dari kondisi awal 39,13
meningkat menjadi 70,83 pada siklus I. Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I ini terjadi sebab
adanya peningkatan minat belajar siswa kelas IVB SDK Ganjuran dengan menggunakan model cooperative learning tipe STAD. Prestasi belajar
siswa mengalami peningkatan namun peningkatan yang diperoleh belum mencapai target yang ditetapkan oleh peneliti dan guru. Sebab guru dan
siswa masih terlihat kesulitan dalam menjalankan model cooperative learning
tipe STAD dan siswa belum terbiasa dengan perubahan pembelajaran yang tadinya belajar secara individu harus belajar secara
berkelompok. Pada siklus II prestasi belajar siswa dilaksanakan pada tanggal 30
April 2013 dan 03 Mei 2013 dengan materi misi kebudayaan Indonesia proses kegiatan pembelajaran menggunakan model cooperative learning
tipe STAD mengalami peningkatan prestasi belajar siswa kelas IVB SDK Ganjuran. Peningkatan nilai rata-rata ulangan siswa pada siklus II lebih
baik dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II meningkat dari 69,58 pada siklus I meningkat menjadi 80,41 dan peningkatannya sebesar 10,83
dibandingkan dari siklus I yaitu 69,58. Persentase siswa yang memenuhi KKM lebih mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I yaitu
70,83 meningkat menjadi 87,5 siswa yang mencapai KKM. Peningkatan ini terjadi sebab ada kekurangan yang harus
diperbaikan pada siklus I, maka peneliti belajar untuk memperbaiki kekurangan kegiatan pembelajaran yang terdapat pada siklus I agar hasil
prestasi belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan. Siswa sudah mulai terbiasa dengan belajar secara berkelompok dan belajar bekerja
sama dalam kelompok untuk mengerjakan tugas dengan penggunaan model cooperative learning tipe STAD. Meningkatnya prestasi belajar
siswa dengan menggunakan model cooperative learning tipe STAD sesuai dengan pendapat Djamarah 1994: 19 bahwa prestasi belajar merupakan
hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan dan diciptakan tidak hanya secara individu namun dapat dicapai dengan cara belajar secara
berkelompok. Kegiatan belajar berkelompok ini dapat membantu siswa dalam
memahami materi dan dapat saling bertukar informasi ilmu pengetahuan tidak hanya belajar dari buku atau mendengarkan penjelasan dari guru.
Jika siswa merasa malu dan takut bertanya dengan guru siswa dapat
bertanya dengan teman satu kelompoknya. Dari penjelasan dan data yang diperoleh maka dapat digambarkan dengan grafik seperti di bawah ini:
20 40
60 80
100
Data Awal Siklus I
Siklus II
Data Awal Siklus I
Siklus II
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Prestasi Belajar Siswa
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
Data Awal Siklus I
Siklus II Data Awal
Siklus I Siklus II
Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Persentase Siswa yang Mencapai KKM Pada grafik di atas terlihat bahwa adanya peningkatan prestasi
belajar siswa kelas IVB SDK Ganjuran dengan menggunakan model cooperative learning
tipe STAD pada mata pelajaran PKn. Data awal nilai rata-rata ulangan siswa yaitu 57,65 dengan persentase siswa yang
mencapai KKM ada 39,13 dari 9 siswa yang mencapai KKM. Prestasi
belajar siswa paada siklus I nilai rata-rata ulangan siswa yaitu 69,58 dengan persentase siswa yang mencapai KKM ada 70,83 dari 17 siswa
yang mencapai KKM. Prestasi belajar siswa pada siklus II nilai rata-rata ulangan siswa yaitu 80,41 dengan persentase siswa yang mencapai KKM
ada 87,50 dari 21 siswa yang mencapai KKM. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat juga pada tabel 4.5 dengan target keberhasilan
prestasi belajar siswa telah mencapai target sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Variabel