84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SDK Ganjuran pada siswa kelas IVB dalam mata
pelajaran PKn dengan menggunakan model cooperative learning tipe STAD maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan model cooperative learning tipe STAD dalam upaya
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dala mata pelajaran PKn pada siswa kelas IVB SDK Ganjuran tahun ajaran 20122013 dilaksanakan
dengan menggunakan langkah-langkah cooperative learning tipe STAD dengan tepat. Langkah-langkah cooperative learning tipe STAD meliputi
1 siswa dibagi dalam 5 kelompok, terdiri dari 4 sampai 5 siswa yang dibagi secara heterogen; 2 siswa belajar dalam kelompok; 3 guru
menjelaskan materi; 4 siswa mengerjakan LKS dan membahas bersama LKS yang telah dikerjakan; 6 siswa dan guru melakukan refleksi; 7
guru memberikan kuis atau evaluasi; 8 kegiatan penutup, guru memberikan penghargaan hasil belajar siswa selama belajar dalam
kelompok berupa sertifikat dengan kriteria sertifikat super team, great team
, dan good team kemudian dilanjutkkan dengan doa penutup. 2.
Peningkatan minat dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn dengan penerapan model cooperative learning tipe STAD pada siswa
kelas IVB SDK Ganjuran tahun ajaran 20122013. Berdasarkan hasil yang
diperoleh pada penelitian tindakan kelas ini minat dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil skor rata-rata minat belajar siswa
sebelum diadakan penelitian yaitu 65,83. Pada siklus I minat belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 74,74 dan meningkat menjadi 82,60 pada
siklus II terlihat dari hasil kuesioner minat belajar siswa yang mengalami peningkatan. Meningkatkannya minat belajar siswa berpengaruh pada hasil
prestasi belajar siswa. Hasil prestasi belajar siswa setelah penerapan model cooperative learning
tipe STAD nampak mengalami peningkatan. Hasil prestasi belajar siswa terlihat kondisi awal nilai rata-rata siswa yaitu 57,65
sebelum diberikan tindakan dengan persentase siswa yang mencapai KKM ada 39,13. Setelah diberikan tindakan prestasi belajar siswa pada siklus I
nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 69,58 dan peningkatannya sebesar 11,93 dari nilai prestasi belajar pada kondisi awal dengan persentase siswa
yang mencapai KKM ada 70,83. Prestasi belajar siswa pada siklus II nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan menjadi 80,41 dan
peningkatannya sebesar 10,83 dari nilai prestasi pada siklus I dengan perolehan persentase siswa yang mencapai KKM ada 87,50.
C. Saran