Kelebihan dan Kelemahan Model Cooperative Learning Tipe STAD

c. Kelebihan dan Kelemahan Model Cooperative Learning Tipe STAD

Ada beberapa kelebihan dan kelemahan dalam menggunakan model cooperative learning tipe STAD antara lain sebagai berikut: 1 Kelebihannya a Dapat melatih siswa bekerjasama dalam kelompok. b Lebih menumbuhkan sikap simpati, empati, saling berbagi dan bertanggung jawab. c Siswa menjadi aktif dalam mengikuti pembelajaran. d Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan memotivasi siswa untuk mencapai hasil yang lebih tinggi. 2 Kekurangannya a Membutuhkan alokasi waktu yang lama. b Jika ukuran kelompok terlalu besar maka akan menjadi sulit bagi kelompok tersebut untuk berfungsi secara efektif. c Konflik verbal yang berkenaan dengan perbedaan pendapat anggota-anggota kelompoknya. d Guru dapat mengalami kesulitan dalam mengajak siswa yang pintar untuk mau membantu temannya yang kurang memahami. e Situasi kelas menjadi kurang kondusif. 4. Pendidikan Kewarganegaraan PKn a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan PKn Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan KTSP, 2007: 64 merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Sejalan dengan pendapat Aryani 2010:18 yang menyatakan bahwa PKn merupakan materi yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam, baik dari segi agama, sosiokultural, bahasa, usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa PKn adalah suatu mata pelajaran yang berfungsi sebagai pembentukkan diri siswa menjadi warganegara yang cerdas, terampil, berkarakter dan mampu membangun relasi atau hubungan baik antara warga Negara lain untuk membangun karakter siswa menjadi lebih baik. Berdasarkan kurikulum 2006, materi PKn mempunyai tujuan, yaitu yang pertama, mengembangkan pengetahuan dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan. Kedua, mengembangkan kemampuan berpikir, inquiri, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial. Ketiga, membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai- nilai kemanusiaan. Keempat, meningkatkan kemampuan berkompetensi dan bekerja sama dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala internasional. Secara khusus dalam kurikulum 2006, komponen materi kewarganegaraan adalah kecerdasan warga Negara, keterampilan warga Negara, dan karakter warga Negara, serta membentuk siswa menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang memiliki tujuan akhir manusia Indonesia seutuhnya. Materi PKn merupakan suatu alternative dalam menghadapi tantangan globaliasasi dalam kehidupan sekarang dan yang akan datang. Aryani 2010: 38 dalam era grobalisasi yang dipenuhi dengan persaingan ilmu pengetahuan dan teknologi, materi PKn diperlukan untuk menangkal kekacauan dan krisis multi dimensional.

b. Pembelajaran Pendidikan Kewarganearaan dengan Model