yang diharapkan tidak akan tercapai dengan baik. Maka, minat sangatlah dibutuhkan oleh siswa dalam proses pembelajaran sehingga
tujuan yang akan dicapai dapat tercapai dengan baik.
Berdasarkan penjelasan tentang ciri-ciri minat di atas peneliti membuat indikator-indikator minat untuk penyusunan kuesioner dan
lembar observasi berdasarkan dari ciri-ciri minat yang telah di uraikan di atas. Berikut ini adalah indikator-indikator minat yang digunakan
untuk penyusunan kuesioner dan observasi: a
Kemampuan siswa pada saat bekerja sama dengan siswa lain dalam pembelajaran PKn.
b Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn.
c Perasaan siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn.
d Perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn.
e Keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar menurut Lanawati dalam Reni dan Hawadi 2006 adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses belajar dan hasil belajar
siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang menyangkut isi pelajaran dan perilaku yang diharapkan dari siswa. Hal ini sejalan dengan
pendapat Purwanto 2009: 46 yang mengemukakan bahwa hasil belajar yaitu pencapaian tujuan belajar siswa pada saat mengikuti proses
pembelajaran. Hasil belajar atau prestasi belajar merupakan hasil dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan dan diciptakan secara individu maupun secara kelompok Djamarah, 1994:19.
Hasil atau prestasi belajar tersebut pencapaiannya dapat dilihat dari aspek kognitif pengetahuan, aspek afektif sikap dan nilai dan aspek
psikomotorik keterampilan atau kemampuan siswa dalam bertindak. Hal ini sependapat dengan
Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah 1994:21 bahwa prestasi belajar adalah apa yang telah dapat
diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang
diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Jadi, peneliti menyimpulkan
bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar dari kemampuan dan pemahaman siswa yang diperoleh dari proses pembelajaran. Dalam
penelitian ini hasil dari belajar siswa dibatasi pada aspek kognitif. Hasil belajar siswa dilihat dari skor yang diperoleh siswa pada saat
mengerjakan tes atau soal evaluasi dan skor pencapaiannya didasari oleh KKM sebagai acuan untuk siswa tersebut telah mencapai
penguasaan atau pemahaman materi pelajaran PKn.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Miranda 2000, Winkel 1986, dan Santrock 1998 dalam
Reni dan Hawadi 2006:168-169 menyatakan bahwa prestasi belajar siswa ditentukan oleh empat faktor yaitu faktor yang pertama adalah
faktor-faktor yang ada pada diri siswa seperti taraf inteligensi, bakat khusus, taraf pengetahuan yang dimiliki, taraf kemampuan berbahasa,
taraf organisasi kognitif, motivasi, kepribadian, perasaan, sikap, minat, konsep diri dan kondisi fisik dan psikis termasuk cacat fisik dan
kelainan psikologis. Kedua, faktor-faktor yang ada pada lingkungan keluarga, hubungan antar orang tua, hubungan orang tua dan anak, jenis
pola asuh dan keadaan sosial ekonomi keluarga. Ketiga, faktor-faktor yang ada pada lingkungan sekolah yaitu guru kepribadian guru, sikap
guru terhadap siswa, keterampilan didaktik, dan gaya mengajar, kurikulum, organisasi sekolah, sistem sosial di sekolah, keadaan fisik
sekolah dan fasilitas pendidikan, hubungan sekolah dengan orang tua. Keempat, faktor-faktor pada lingkungan sosial yang lebih luas yaitu:
keadaan sosial, politik, dan ekonomi dan keadaan fisik: cuaca, dan
iklim. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut dipengaruhi oleh faktor internal yang ada pada diri siswa dan
faktor eksternal yang ada di luar diri siswa atau lingkungan siswa. Faktor-faktor yang telah dipaparkan di atas tidak jauh berbeda
dengan yang dikemukakan oleh Mulyasa 2006:191-192 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu yang pertama,
pengaruh faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik dapat digolongkan ke dalam faktor sosial dan non sosial.
Faktor sosial adalah faktor yang menyangkut hubungan antar manusia yang terjadi dalam berbagai situasi sosial seperti hubungan dengan
lingkungan keluarga, sekolah, teman dan masyarakat. Sedangkan faktor
non sosial adalah faktor yang berasal dari lingkungan alam dan fisik. Faktor eksternal dalam proses pembelajaran dan prestasi belajar
dipengaruhi oleh peran guru sebagai fasilitator. Guru berperan dan terlibat sangat penting dalam pencapaian prestasi belajar siswa.
Kedua, pengaruh faktor internal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seperti banyak pengaruh atau rangsangan dari faktor eksternal
yang mendorong individu belajar, keberhasilan belajar ditentukan oleh faktor diri internal beserta usaha yang dilakukannya. Faktor eksternal
dan faktor internal berperan penting pengaruhnya dalam proses dan hasil pencapaian prestasi belajar yang siswa peroleh dari pengalaman
belajar siswa itu sendiri. c.
Cara Meningkatkan Prestasi Belajar
Cara meningkatkan prestasi belajar menurut Mulyasa 2006:189- 190 adalah sebagai berikut: pertama, belajar pada hakekatnya
merupakan usaha sadar yang dilakukan individu untuk memenuhi kebutuhannya. Kedua, kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa akan
menghasilkan perubahan-perubahan dalam dirinya, yang oleh Bloom dan kawan-kawan dikelompokkan ke dalam aspek kognitif ranah
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis dan sintesis, aspek afektif ranah yang berhubungan dengan sikap dan nilai, dan aspek
psikomotorik ranah yang berkaitan dengan keterampilan dan kemampuan siswa. Ketiga, belajar bukan diarahkan oleh suatu
kekuatan refleksi, tetapi dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan.
Keempat, belajar dilakukan karena adanya kebutuhan, yang menimbulkan ketegangan dan mesti dipenuhi, sehingga mendorong
individu untuk mempergunakan pikiran dalam memenuhi kebutuhan
tersebut.
Cara untuk meningkatkan prestasi belajar dapat dilaksanakan dengan usaha-usaha sebagai berikut: pertama, peserta didik akan
berhasil kalau berusaha semaksimal mungkin dengan cara belajar yang efisien sehingga mempertinggi prestasi hasil belajar. Kedua, terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan prestasi belajar, antara lain keadaan jasmani, keadaan sosial emosional,
lingkungan, memulai pelajaran, membagi pekerjaan, kontrol, sikap yang optimistis, menggunakan waktu, cara mempelajari buku, dan
mempertinggi kecepatan membaca peserta didik. Ketiga, untuk melancarkan belajar dan meningkatkan prestasi belajar dapat dibentuk
dengan kelompok belajar, rajin membaca, mengerjakan tugas dengan segera dan menjaga keesehatan Mulyasa, 2006:195.
3. Model Cooperative Learning Tipe STAD