Menurut Amien 1987:4 IPA ialah dunia alamiah atau dunia zat, baik
Dirawat 1993:17 juga menyampaikan komentarnya mengenai keterampilan proses yang merupakan keterampilan mengelola dan
memproses perolehannya dalam proses belajar mengajar. Keterampilan ini juga merupakan kemampuan fisik, mental, sosial, mendasar, sebagai
penggerak kemampuan-kemampuan lainnya yang intinya adalah kreativitas. Keterampilan proses itu berupa; keterampilan bertanya, mengamati,
mengklasifikasi, menafsirkan atau menginterpretasi, meramalkan atau memprediksi, menerapkan prinsip, dalil, hukum, dan rumus, merencanakan
dan melaksanakan penelitian, serta mengkomunikasikan. Moedjiono dan Dimyati 19921993: 15 berpendapat bahwa ada enam
keterampilan yang diajarkan dalam keterampilan proses ini, yaitu mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan,
dan mengkomunikasikan. Majid 2014:195 menyatakan bahwa pendekatan saintifik ilmiah mencakup perilaku ilmiah seperti mengamati, menanya,
menalar, merumuskan, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan, sehingga siswa dapat menguasai materi yang dipelajari dengan baik.
Metode ilmiah menurut Endang 2011:77 merupakan prosedur atau langkah-langkah yang sistematis dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah
atau ilmu. Garis besar dalam langkah-langkah sistematis keilmuan adalah : 1 mencari, merumuskan dan mengidentifikasi masalah, 2 menyusun
kerangka berfikir, 3 merumuskan hipotesis, 4 menguji hipotesis secara empirik, 5 melakukan pembahsan, 6 menyimpulkan.
Majid 2014:211-234 mengungkapkan mengenai pendekatan Ilmiah
Scientific approach
dalam pembelajarannya meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menalar, menyimpulkan, dan
mencipta. 1.
Mengamati Metode
mengamati mengutamakan
kebermaknaan proses
pembelajaran seperti menyajikan media atau objek pembelajaran yang konkrit, siswa merasa senang, tertarik dan tertantang serta mudah dalam
mengikuti setiap tahap kegiatan pembelajarannya. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dalam langkah-langkah pembelajaran
seperti : menentukan objek yang akan diobservasi, membuat pedoman observasi, menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi,
menentukan tempat dimana objek akan diobservasi, menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan, menentukan cara dan
melakukan pencatatan atas hasil observasi, dan melakukan observasi. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam observasi pembelajaran
adalah 1 harus cermat, objektif, jujur, dan fokus pada objek yang diobservasi untuk kepentingan pembelajaran, 2 Sebelum observasi
dilaksanakan sebaiknya siswa dan guru membuat kesepakatan mengenai tata cara dan prosedur pengamatan yang akan dilakukan, 3 Siswa dan
guru perlu memahami apa yang hendak dicatat, direkam, dan sejenisnya, serta bagaimana cara mengolah hasil pengamatan.
2. Menanya
Pada saat guru bertanya kepada siswa, maka saat itulah membimbing atau mengarahkan siswanya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab
pertanyaan siswa, pada saat itulah siswa belajar untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.
Fungsi dari bertanya, yaitu 1 membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian dari siswa dalam mengikuti pembelajaran, 2 Mendorong
dan menginspirasi siswa untuk aktif belajar serta dapat mengasah kemampuannya untuk bertanya, 3 memprediksi kesulitan siswa dan
menyampaikan rancangan solusi yang akan digunakan, 4 memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan
pemahamannya atas materi yang dipelajari, 5 membangkitkan keterampilan siswa dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan
memberikan jawaban secara logis dan sistematis dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, 6 mendorong partisipasi siswa dalam
berdiskusi, menyampaikan pendapat, mengembangkan kemampuan berpikir dan membuat kesimpulan, 7 membangun sikap terbuka untuk
saling bertukar pikiran menerima pendapat, menambah kosakata dan menumbuhkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok, 8
membiasakan siswa untuk berpikir spontan dan cepat dalam menanggapi persoalan yang tiba-tiba muncul, 9 melatih sikap santun dalam
berbicara dan membangkitkan rasa empati terhadap orang lain.
Berikut adalah kriteria yang termasuk dalam penyusunan pertanyaan yang baik, yaitu singkat dan jelas, menginspirasi jawaban, memiliki
fokus, bersifat probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi kesempatan siswa untuk berpikir ulang, merangsang
peningatan tuntutan kemampuan kognitif, dan merangsang proses interaksi
3. Mencoba
Siswa harus mencoba atau melakukan percobaan agar memperoleh hasil yang nyata, siswa juga haru memiliki ketrampilan proses untuk
mengembangkan pengetahuannya
mengenai alam
sekitar dan
memecahkan setiap permasalahan dengan metode ilmiah yang telah dipelajari.
Aktivitas pembelajaran yang nyata dalam hal ini seperti: menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar yang termuat dalam
kurikulum; mempelajari cara-cara penggunaan media yang tersedia dan harus disediakan; mempelajari dasar-dasar teori yang relevan dari hasil
eksperimen sebelumnya; melakukan dan mengamati percobaan; mencatat apa yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; menarik
kesimpulan atas hasil percobaan; dan membuat laporan serta mengkomunikasikan hasil percobaan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran agar percobaan dapat berjalan dengan lancar maka harus memperhatikan beberapa hal yaitu: guru
hendaknya merumuskan tujuan percobaan yang akan dilaksanakan siswa,
guru bersama siswa mempersiapkan peralatan yang akan digunakan, perlu memperhatikan tempat dan waktu lamanya percobaan yang akan
dilakukan, lembar kerja siswa perlu dipersiapkan, guru dan siswa membahas masalah yang akan dijadikan bahan eksperimen, membagikan
kertas eksperimen, siswa melaksanakan kegiatan percobaan dengan bimbingan guru, guru mengumpulkan hasil kerja siswa dan
mengkonfirmasinya. 4.
Mengolah Pada tahapan mengolah, siswa belajar secara aktif dengan sedapat
mungkin dikondisikan dalam situasi belajar secara kolaboratif. Dalam situasi ini siswa akan saling berinteraksi, memiliki rasa empati, saling
menghormati, menghargai pendapat teman yang lain, dan saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Cara ini akan
memungkinkan siswa untuk merasa lebih aman menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama. Siswa secara
bersama-sama juga akan saling bekerja sama mengerjakan tugas yang terkait dengan materi yang akan dipelajari dan hasilnya dipresentasikan
dan dilaporkan di depan kelas. 5.
Menyajikan Penyajian hasil tugas yang telah dilakukan dapat dilakukan secara
berkelompok maupun individu dan dapat berupa portofolio maupun laporan tertulis. Meskipun dilakukan secara kelompok, tetapi siswa
mencatat setiap kegiatan yang telah dilakukan dan dimasukkan kedalam
laporan sehingga masing-masing siswa akan mengalami proses pembelajaran yang nyata.
6. Menalar
Menalar ditujukan agar siswa dan guru menjadi pelaku aktif dalam pembelajaran. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis
atas fakta-fakta yang telah diamati sehingga dapat memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan.
Pengembangan aktivitas pembelajaran dalam meningkatkan daya menalar siswa dapat dilakukan melalui beberapa cara sepeti : 1
penyusunan perangkat pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum yang dipakai sekolah, 2 tidak banyak menerapkan metode ceramah.
Memberi instruksi secara singkat, jelas, dan disertai dengan contoh- contoh yang konkrit, 3 bahan pembelajaran disusun dari tingkatan yang
sederhana sampai pada tingkatan yang kompleks atau rumit, 4 kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati, 5
setiap ada kesalahan harus segera dikoreksi dan diperbaiki, 6 perlu melakukan pengulangan dan latihan secara terus menerus agar perilaku
yang diinginkan menjadi sebuah kebiasaan, 7 penilaian didasari atas perilaku yang sebenarnya atau sesuai kenyataan, 8 mencatat setiap
kemajuan yang siswa alami untuk kemungkinan memberikan tindakan perbaikan pembelajaran.
7. Menyimpulkan
Kegiatan menyimpulkan merupakan kegiatan lanjutan setelah mengolah dan mencoba kegiatan yang dilakukan. Menyimpulkan dapat
dilakukan bersama-sama dengan kelompok maupun dikerjakan sendiri setelah melaksanakan kegiatan mengolah data informasi.
8. Mencipta
Dari kesimpulan yang telah dibuat siswa, pada kegiatan akhir ini siswa diharapkan mampu menciptakan suatu produk dari hasil pekerjaan
yang telah disusun baik secara berkelompok maupun individu. Kegiatan menciptakan suatu produk ini kemudian dikomunikasikan dan
selanjutnya dapat dikoreksi oleh guru dan dapa dikonfirmasi Peneliti menyimpulkan bahwa pendekatan saintifik ilmiah
merupakan sebuah pendekatan dalam proses pembelajaran yang menitikberatkan pada keterampilan proses siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar melalui tahapan seperti mengamati, menanya, mengumpulkan
informasieksperimen, mengasosiasimenalar,
dan mengomunikasikan.
Tahapan tersebut dapat dijelaskan seperti: 1 Mengamati. Siswa akan aktif untuk melakukan kegiatan pengamatan seperti: membaca,
mendengar, menyimak, melihat, merasa, dan meraba, 2 Menanya. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa terdorong secara mandiri untuk
bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, atau dibaca. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa bersifat faktual, hipotetik, yang
terkait dengan hasil pengamatan terhadap objek yang konkrit sampai abstrak yang berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, dan generalisasi.
Melalui kegiatan ini, rasa ingin tahu dalam diri siswa menjadi berkembang dan siswa dapat memperoleh informasi dari beragam
sumber baik dari guru, teman maupun sumber lainnya. 3 Mencobaeksperimen. Siswa harus mencoba atau melakukan percobaan
agar memperoleh hasil yang nyata, siswa juga harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuannya mengenai
alam sekitar dan memecahkan setiap permasalahan dengan metode ilmiah yang telah dipelajari, 4 mengasosiasimenalar. Berdasarkan
semua informasi yang diperoleh, maka siswa dapat menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi yang lainnya, menemukan
pola dari keterkaitan informasi, dan mengambil berbagai kesimpulan, 5 mengomunikasikan. Siswa dapat menceritakan, menuliskan atau bahkan
mempresentasikan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan. Hasil tersebut merupakan hasil belajar siswa atau kelompok siswa didalam
proses kegiatan pembelajaran.