Validitas dan Reliabilitas METODE PENELITIAN
indikator dengan tujuan pembelajaran, C Isi perumusan tujuan sesuai dengan aspek perkembangan siswa, D Rumusan indikator dan tujuan
pembelajaran tidak bermakna ganda, E Ketepatan dalam memilih pendekatan pembelajaran model pembelajaran, F Ketepatan memilih
metode atau teknik pembelajaran, G Urutan komponen RPP logis, H Rumusan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan, I Terdapat
kegiatan awal, inti, dan akhir, J Kegiatan belajar mengkondisikan keaktifan siswa, K Kesesuaian alokasi waktu dengan kegiatan
pembelajaran, L Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku, M Memuat unsur pengalaman yang lengkap sesuai tahap dalam pendekatan
saintifik mengamati,
menanya, mencoba,
menalar, dan
mengkomunikasikan, N Kesesuaian dalam memilih media dengan indikator yang dicapai, O Kesesuaian antara indikator, tujuan
pembelajaran dengan jenis penilaian, P Kelengkapan instrumen penilaian.
Hasil validasi RPP pada tabel 3.7 dapat diperoleh data bahwa rata-rata perolehan skor dari validator 1 yaitu 4,69. Rata-rata validator 2 yaitu 3,94
dan karena pada komponen penilaian butir L nilainya 2 maka belum memenuhi kriteria kelayakan untuk digunakan dalam penelitian sehingga
pelu direvisi. Rata-rata skor dari validator 3 yaitu 4,19. Sedangkan rata- rata skor dari validator 4 yaitu 4,06. Dari keempat validator diperoleh
nilai rata-rata 4,22. Berdasarkan validasi RPP dapat digunakan untuk penelitian.
Hasil validasi LKS yang divalidasi oleh validator dapat dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8 Hasil validasi LKS
Validator Komponen Penilaian
Rata- Rata
A B
C D
E F
Validator 1 5
5 4
4 4
4 4,33
Validator 2 5
4 4
5 4
4 4,33
Validator 3 5
5 4
4 4
4 4,33
Validator 4 4
5 4
4 4
4 4,17
Rata-Rata 4,29
Komponen penilaian dari Lembar Kerja Siswa meliputi : A Kelengkapan unsur-unsur LKS, B Kesesuaian indikatortujuan
pembelajaran dengan LKS, C Rumusan petunjuk pengerjaan LKS sederhana dan mudah dipahami siswa, D LKS membantu siswa dalam
memahami materi ajar, E Tampilan LKS menarik dan indah, F Penggunaan bahasa dan tata tulis baku.
Hasil validasi LKS pada tabel 3.8 dapat diperoleh data bahwa rata-rata perolehan skor dari validator 1 yaitu 4,33. Rata-rata validator 2 yaitu 4,33.
Rata-rata skor dari validator 3 yaitu 4,33. Sedangkan rata-rata skor dari validator 4 yaitu 4,17. Dari keempat validator diperoleh nilai rata-rata
4,29. Berdasarkan validasi LKS dapat digunakan untuk penelitian. Hasil validasi materi ajar yang divalidasi oleh validator dapat dilihat
pada tabel 3.9.
Tabel 3.9 Hasil validasi materi ajar
Validator Komponen Penilaian
Rata- Rata
A B
C D
E F
G H
Validator 1 4
4 4
5 5
4 4
4 4,25
Validator 2 4
4 4
4 4
4 4
4 4
Validator 3 4
4 4
4 5
4 5
4 4.25
Validator 4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
Rata-Rata 4,13
Komponen penilaian materi ajar dari tabel 3.10 meliputi: A Materi ajar sesuai dengan rumusan indikator, dan tujuan pembelajaran, B
Kesesuaian materi ajar dengan karakteristik peserta didik, C Materi ajar memuat fakta-fakta dan konsep, D Penggunaan bahasa dan tata tulis
baku, E Mencantumkan sumber referensi dengan penulisan yang baku, F Pengorganisasian materi ajar urut dan logis, G Materi ajar
cakupannya memadai, H Kesesuaian alokasi waktu dan kesesuaian materi.
Rentang skor dan instrumen validasi materi ajar pada tabel 3,9 memiliki skor dari validator 1 yaitu 4,25. Rata-rata validator 2 yaitu 4.
Rata-rata skor dari validator 3 yaitu 4,25. Sedangkan rata-rata skor dari validator 4 yaitu 4. Dari keempat validator diperoleh nilai rata-rata 4,13.
Berdasarkan hasil validasi maka materi ajar tersebut termasuk dalam kategori baik dan layak untuk digunakan dalam penelitian.
Hasil validasi soal evaluasi yang divalidasi oleh validator dapat dilihat pada tabel 3.10.
Tabel 3.11 Hasil validasi soal evaluasi
Validator Komponen Penilaian
Rata- Rata
A B C D E F G H
I J
Validator 1 5
5 4
5 4
5 5
5 5
5 4,8
Validator 2 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
Validator 3 5
4 4
4 4
5 4
4 4
4 4,2
Validator 4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
Rata-Rata 4,25
Komponen penilaian soal evaluasi dari tabel 3.11 meliputi: A Kesesuaian indikator dengan butir soal, B Kalimat yang digunakan
sederhana dan mudah dipahami, C Bahasa jelas baku dan tidak berlebihan, D Keluasan cakupan soal, E Pilihan jawaban tidak
mengandung ambiguitas, F Soal menanyakan materi yang penting, G Soal menyatakan pernyataan yang pasti, H Urutan alternatif jawaban
logis, I Soal tidak berisi jebakan yang tidak ada jawabannya, J Pertanyaan tidak mengandung kunci jawaban.
Hasil validasi soal evaluasi pada tabel 3.10 dapat diperoleh data bahwa rata-rata perolehan skor dari validator 1 yaitu 4,8. Rata-rata
validator 2 yaitu 4. Rata-rata skor dari validator 3 yaitu 4,2. Sedangkan rata-rata skor dari validator 4 yaitu 4. Dari keempat validator diperoleh
nilai rata-rata 4,25. Berdasarkan validasi soal validasi dapat digunakan untuk penelitian.
Validasi muka soal evaluasi diujikan kepada siswa kelas IV SDK Minggir tahun pelajaran 2013 2014 yang bernama Nlsn dan Dna.
Peneliti menanyakan tentang kejelasan kalimat dari soal evaluasi, dengan
bertanya, “Apakah ada kalimat yang kurang jelas atau kurang dimengerti dari soal ini ?”. Setelah membaca soal tersebut, Nlsn mengatakan bahwa,
“
Soal e jelas, ngerti maksudnya, tapi jawabane lupa Bu. Lha materine ki angel e...
” “soalnya sudah jelas, paham maksudnya, tetapi jawabannya lupa karena materi tentang sumber energi itu sulit”. Dari ungkapan Nlsn
dapat diartikan bahwa kalimat dari soal evaluasi sudah jelas dan Nlsn mampu memahaminya, hanya Nlsn lupa tentang jawaban dari soal materi
sumber energi tersebut. Dna memberikan jawaban dengan mengangkat jari jempolnya dan berkata “paham”.
b. Validasi Konstruk
Validasi konstruk menurut Siregar 2010: 164 adalah kerangka dari suatu konsep, yang berkaitan dengan kesanggupan alat ukur dalam
mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Validasi konstruk digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
IPA subtema sumber energi. Uji validitas dilakukan dengan mengujikan soal tersebut terlebih dahulu di SD Kanisius Minggir tahun ajaran 2013
2015. Peneliti melakukan uji validitas di kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 20 siswa. Soal yang telah diujikan dihitung validitasnya dengan
menggunakan korelasi
product moment
yang terdapat pada SPSS 20. Hasil penghitungan validasi soal menggunakan SPSS 20 dapat dilihat
pada lampiran 24 dan lampiran 25. Menurut Surapranata 2004:61 korelasi biserial maupun korelasi
point biserial
adalah korelasi
product moment
yang diterapkan pada data,
dimana variabel-variabel pada data yang dikorelasikan sifatnya masing- masing berbeda satu sama lain. Surapranata 2004:74 menambahkan
bahwa hasil perhitungan soal pilihan ganda yang dihitung korelasinya dengan menggunakan
product moment
sama hasilnya dengan hasil penghitungan menggunakan
point biserial.
Peneliti menggunakan SPSS 20 dengan
korelasi product moment
untuk menghitung validitas soal. Instrumen penelitian dikatakan valid menurut Siregar 2010: 164 jika
koefisien korelasi
product moment
r- tabel α ; n-2, n = jumlah sampel.
Hasil uji validasi di SDK Minggir dengan n adalah 20, α = 0,05 sehingga nilai r 0,05, 20-2. Pada tabel
product moment
adalah 0,444. Dari perhitungan data menggunakan SPSS 20 dapat diperoleh data
bahwa soal yang digunakan untuk validasi berjumlah 40 butir soal, soal yang dinyatakan valid sebanyak 20 butir soal, sedangkan soal yang tidak
valid sebanyak 20 soal. Perhitungan SPSS 20 untuk validitas soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel 3.11.
Tabel 3.11 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I
No. Soal
r hitung r tabel
Keterangan Tindak
Lanjut
1. 0,198
0,444 Tidak valid
Dibuang 2.
0,626 0,444
Valid 3.
0,775 0,444
Valid 4.
0,126 0,444
Tidak valid Dibuang
5. 0,496
0,444 Valid
6. -0,475
0,444 Tidak valid
Dibuang 7.
0,574 0,444
Valid 8.
0,512 0,444
Valid 9.
0,643 0,444
Valid 10.
0,397 0,444
Tidak valid Dibuang
11. -0,242
0,444 Tidak valid
Dibuang 12.
0,643 0,444
Valid 13.
0,775 0,444
Valid 14.
0,243 0,444
Tidak valid Dibuang
15. 0,775
0,444 Valid
16. -0,301
0,444 Tidak valid
Dibuang 17.
0,498 0,444
Valid 18.
-0,141 0,444
Tidak valid Dibuang
19. -0,096
0,444 Tidak valid
Dibuang 20.
0,498 0,444
Valid 21.
0,643 0,444
Valid 22.
0,775 0,444
Valid 23.
0,498 0,444
Valid 24.
0,574 0,444
Valid 25.
0,428 0,444
Tidak valid Dibuang
26. 0,639
0,444 Valid
27. 0,321
0,444 Tidak valid
Dibuang 28.
0,493 0,444
Valid 29.
0,768 0,444
Valid 30.
0,046 0,444
Tidak valid Dibuang
31. 0,213
0,444 Tidak valid
Dibuang 32.
-0,097 0,444
Tidak valid Dibuang
33. -0,202
0,444 Tidak valid
Dibuang 34.
0,115 0,444
Tidak valid Dibuang
35. 0,429
0,444 Tidak valid
Dibuang 36.
0,114 0,444
Tidak valid Dibuang
37. 0,574
0,444 Valid
38. 0,247
0,444 Tidak valid
Dibuang 39.
0,145 0,444
Tidak valid Dibuang
40. 0,594
0,444 Valid
Kisi-kisi soal yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar sesudah validasi dapat dilihat pada tabel 3.12.
Tabel 3.12 Indikator Soal Siklus I Sesudah Validasi
Indikator Nomor Soal
Valid Nomor Soal
Tidak Valid 1.
Menjelaskan sumber dan manfaat energi panas
5, 8, 9, 22, 23, 37
1, 4, 6, 14, 16, 18, 33, 38, 39
2. Menjelaskan macam-macam
perpindahan energi panas 15, 21, 24, 26,
29 11, 30, 34, 35
3. Menjelaskan sumber dan manfaat
energi yang ada pada benda-benda elektronik
2, 13, 17, 40 19, 25, 36
4. Menjelaskan sumber dan manfaat
energi angin dan air 3, 7, 12, 20, 28
10, 27, 31, 32
Jumlah 20
20
Tabel 3.12 dapat diperoleh data bahwa soal yang valid sebanyak 20 soal. Dua puluh soal yang dinyatakan valid digunakan untuk mengukur
prestasi belajar siswa kelas IV SDK Minggir tahun ajaran 2014 2015. Soal yang digunakan untuk validasi siklus II berjumlah 40 butir soal, r
hitung diperoleh dari hasil perhitungan SPSS 20. Soal yang dinyatakan valid sebanyak 20 butir soal, sedangkan soal yang tidak valid sebanyak
20 soal. Perhitungan SPSS 20 untuk validitas soal evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel 3.13.
Tabel 3.13 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II
No. Soal
r hitung r tabel
Keterangan Tindak lanjut
1. 0,716
0,444 Valid
2. -0,122
0,444 Tidak valid
Dibuang 3.
0,863 0,444
Valid 4.
-0,306 0,444
Tidak valid Dibuang
5. -0,218
0,444 Tidak valid
Dibuang 6.
0,863 0,444
Valid 7.
-0,223 0,444
Tidak valid Dibuang
8. 0,203
0,444 Tidak valid
Dibuang 9.
0,228 0,444
Tidak valid Dibuang
10. 0,057
0,444 Tidak valid
Dibuang 11.
0,461 0,444
Valid 12.
0,863 0,444
Valid 13.
-0,413 0,444
Tidak valid Dibuang
14. 0,223
0,444 Tidak valid
Dibuang 15.
0,068 0,444
Tidak valid Dibuang
16. -0,149
0,444 Tidak valid
Dibuang 17.
0,863 0,444
Valid 18.
0,205 0,444
Tidak valid Dibuang
19. 0,218
0,444 Tidak valid
Dibuang 20.
0,238 0,444
Tidak valid Dibuang
21. 0,863
0,444 Valid
22. 0,615
0,444 Valid
23. 0,306
0,444 Tidak valid
Dibuang 24.
0,520 0,444
Valid 25.
-0,242 0,444
Tidak valid Dibuang
26. 0,484
0,444 Valid
27. 0,317
0,444 Tidak valid
Dibuang 28.
0,601 0,444
Valid 29.
0,697 0,444
Valid 30.
0,462 0,444
Valid 31.
0,458 0,444
Valid 32.
0,716 0,444
Valid 33.
0,262 0,444
Tidak valid Dibuang
34. 0,515
0,444 Valid
35. 0,863
0,444 Valid
36. 0,648
0,444 Valid
37. 0,461
0,444 Valid
38. -0,087
0,444 Tidak valid
Dibuang 39.
0,520 0,444
Valid 40.
0,385 0,444
Tidak valid Dibuang
Kisi-kisi soal yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar sesudah validasi dapat dilihat pada tabel 3.14.
Tabel 3.14 Indikator Soal Siklus II Sesudah Validasi
Indikator Nomor Soal
Valid Nomor Soal
Tidak Valid 1.
Menjelaskan sumber dan manfaat energi bunyi
3,6, 24, 32, 34, 39
2, 18, 23, 27, 20, 33, 38
2. Menjelaskan sifat-sifat energi bunyi
dan macam-macam bunyi 1, 26, 29, 30
4, 10, 15, 25 3.
Menjelaskan sumber dan manfaat energi cahaya matahari
22, 35, 37 5, 7, 8, 9, 19
4. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
11, 12, 21, 28 5.
Menjelaskan sumber dan manfaat energi Bahan Bakar Minyak BBM
17, 31, 36 13, 14, 16, 40
Jumlah 20
20
Tabel 3.14 dapat diperoleh data bahwa soal yang valid sebanyak 20 soal. Dua puluh soal yang dinyatakan valid digunakan untuk mengukur
prestasi belajar siswa kelas IV SDK Minggir tahun ajaran 2014 2015.
2. Reliabilitas
Menurut Arifin 2012:258 berpendapat bahwa reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Suatu tes dikatakan reliabel
jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Reliabilitas menunjukkan
pada ketepatan atau suatu keajegan alat dalam menilai apa yang diinginkan. Kriteria untuk menentukan tinggi rendahnya suatu koefisien reliabilitas
suatu tes menurut Mahmud 2011:196 dapat ditentukan dengan kualifikasi reliabilitas seperti tabel 3.15.
Tabel 3.15 Kualifikasi Reliabilitas
Dari 20 soal siklus I yang dinyatakan valid, peneliti menghitung reliabilitas soal tersebut dengan menggunakan SPSS 20. Hasil penghitungan tersebut dapat
dilihat pada tabel 3.16.
Tabel 3.16 menjelaskan bahwa reliabilitas soal siklus I yang jumlahnya 20 butir soal adalah 0,926. Tingkat reliabilitas soal dapat diketahui dengan
membandingkan antara hasil perhitungan reliabilitas soal dengan taraf kualifikasi. Hasil perhitungan reliabilitas menunjukkan bahwa taraf reliabel
soal yaitu tinggi sekali, karena masuk dalam taraf koefisien korelasi antara 0,91
– 1,00. Pada siklus II peneliti menghitung reliabilitas 20 butir soal yang valid
dengan menggunakan SPSS 20. Hasil penghitungan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.17.
Nilai Koefisien Keterangan Derajat Reliabilitas
0,20 Hampir ada
0,21 – 0,40
Rendah 0,41
– 0,70 Sedang
0,71 – 0,90
Tinggi 0,91
– 1,00 Tinggi sekali
1,00 Sempurna
Tabel 3.16
Reliability Statistics
Siklus I
Cronbachs Alpha
N of Items
,926 20
Tabel 3.17
Reliability Statistics
Siklus II
Cronbachs Alpha
N of Items
,941 20
Tabel 3.17 menjelaskan bahwa reliabilitas soal siklus I yang jumlahnya 20 butir soal adalah 0,941. Tingkat reliabilitas soal dapat diketahui dengan
membandingkan antara hasil perhitungan reliabilitas soal dengan taraf kualifikasi. Hasil perhitungan reliabilitas menunjukkan bahwa taraf reliabel
soal yaitu tinggi sekali, karena masuk dalam taraf koefisien korelasi antara 0,91
– 1,00. 3.
Indeks Kesukaran Soal Indeks kesukaran menurut Arikunto 2012:223 merupakan bilangan
yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Besar indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran menurut Arikunto diberi
lambang P p besar. Rumus untuk mencari indeks kesukaran yaitu: P =
Keterangan: P
= Indeks Kesukaran B
= Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS
= Jumlah seluruh siswa peserta tes Arikunto 2012: 225 menambahkan dalam menentukan tingkat
kesukaran dari hasil perhitungan indeks kesukaran soal dapat diklasifikasikan, yaitu:
1. Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
2. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
3. Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
Soal siklus I yang telah diujikan secara empiris di SD Kanisius Minggir diperoleh data bahwa soal yang termasuk kriteria sukar sebanyak 4 soal,
yang termasuk kriteria sedang sebanyak 23 soal, dan yang termasuk kriteria mudah sebanyak 13 soal. Penghitungan indeks kesukaran soal evaluasi
siklus I dapat dilihat pada lampiran 26. Pada siklus II diperoleh data bahwa soal yang termasuk kriteria sukar
sebanyak 5 soal, yang termasuk kriteria sedang sebanyak 26 soal, dan yang termasuk kriteria mudah sebanyak 9 soal. Penghitungan indeks kesukaran
soal evaluasi siklus II dapat dilihat pada lampiran 27 .