Validitas dan Reliabilitas METODE PENELITIAN

indikator dengan tujuan pembelajaran, C Isi perumusan tujuan sesuai dengan aspek perkembangan siswa, D Rumusan indikator dan tujuan pembelajaran tidak bermakna ganda, E Ketepatan dalam memilih pendekatan pembelajaran model pembelajaran, F Ketepatan memilih metode atau teknik pembelajaran, G Urutan komponen RPP logis, H Rumusan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan, I Terdapat kegiatan awal, inti, dan akhir, J Kegiatan belajar mengkondisikan keaktifan siswa, K Kesesuaian alokasi waktu dengan kegiatan pembelajaran, L Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku, M Memuat unsur pengalaman yang lengkap sesuai tahap dalam pendekatan saintifik mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan, N Kesesuaian dalam memilih media dengan indikator yang dicapai, O Kesesuaian antara indikator, tujuan pembelajaran dengan jenis penilaian, P Kelengkapan instrumen penilaian. Hasil validasi RPP pada tabel 3.7 dapat diperoleh data bahwa rata-rata perolehan skor dari validator 1 yaitu 4,69. Rata-rata validator 2 yaitu 3,94 dan karena pada komponen penilaian butir L nilainya 2 maka belum memenuhi kriteria kelayakan untuk digunakan dalam penelitian sehingga pelu direvisi. Rata-rata skor dari validator 3 yaitu 4,19. Sedangkan rata- rata skor dari validator 4 yaitu 4,06. Dari keempat validator diperoleh nilai rata-rata 4,22. Berdasarkan validasi RPP dapat digunakan untuk penelitian. Hasil validasi LKS yang divalidasi oleh validator dapat dilihat pada tabel 3.8. Tabel 3.8 Hasil validasi LKS Validator Komponen Penilaian Rata- Rata A B C D E F Validator 1 5 5 4 4 4 4 4,33 Validator 2 5 4 4 5 4 4 4,33 Validator 3 5 5 4 4 4 4 4,33 Validator 4 4 5 4 4 4 4 4,17 Rata-Rata 4,29 Komponen penilaian dari Lembar Kerja Siswa meliputi : A Kelengkapan unsur-unsur LKS, B Kesesuaian indikatortujuan pembelajaran dengan LKS, C Rumusan petunjuk pengerjaan LKS sederhana dan mudah dipahami siswa, D LKS membantu siswa dalam memahami materi ajar, E Tampilan LKS menarik dan indah, F Penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Hasil validasi LKS pada tabel 3.8 dapat diperoleh data bahwa rata-rata perolehan skor dari validator 1 yaitu 4,33. Rata-rata validator 2 yaitu 4,33. Rata-rata skor dari validator 3 yaitu 4,33. Sedangkan rata-rata skor dari validator 4 yaitu 4,17. Dari keempat validator diperoleh nilai rata-rata 4,29. Berdasarkan validasi LKS dapat digunakan untuk penelitian. Hasil validasi materi ajar yang divalidasi oleh validator dapat dilihat pada tabel 3.9. Tabel 3.9 Hasil validasi materi ajar Validator Komponen Penilaian Rata- Rata A B C D E F G H Validator 1 4 4 4 5 5 4 4 4 4,25 Validator 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Validator 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4.25 Validator 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Rata-Rata 4,13 Komponen penilaian materi ajar dari tabel 3.10 meliputi: A Materi ajar sesuai dengan rumusan indikator, dan tujuan pembelajaran, B Kesesuaian materi ajar dengan karakteristik peserta didik, C Materi ajar memuat fakta-fakta dan konsep, D Penggunaan bahasa dan tata tulis baku, E Mencantumkan sumber referensi dengan penulisan yang baku, F Pengorganisasian materi ajar urut dan logis, G Materi ajar cakupannya memadai, H Kesesuaian alokasi waktu dan kesesuaian materi. Rentang skor dan instrumen validasi materi ajar pada tabel 3,9 memiliki skor dari validator 1 yaitu 4,25. Rata-rata validator 2 yaitu 4. Rata-rata skor dari validator 3 yaitu 4,25. Sedangkan rata-rata skor dari validator 4 yaitu 4. Dari keempat validator diperoleh nilai rata-rata 4,13. Berdasarkan hasil validasi maka materi ajar tersebut termasuk dalam kategori baik dan layak untuk digunakan dalam penelitian. Hasil validasi soal evaluasi yang divalidasi oleh validator dapat dilihat pada tabel 3.10. Tabel 3.11 Hasil validasi soal evaluasi Validator Komponen Penilaian Rata- Rata A B C D E F G H I J Validator 1 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4,8 Validator 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Validator 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4,2 Validator 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Rata-Rata 4,25 Komponen penilaian soal evaluasi dari tabel 3.11 meliputi: A Kesesuaian indikator dengan butir soal, B Kalimat yang digunakan sederhana dan mudah dipahami, C Bahasa jelas baku dan tidak berlebihan, D Keluasan cakupan soal, E Pilihan jawaban tidak mengandung ambiguitas, F Soal menanyakan materi yang penting, G Soal menyatakan pernyataan yang pasti, H Urutan alternatif jawaban logis, I Soal tidak berisi jebakan yang tidak ada jawabannya, J Pertanyaan tidak mengandung kunci jawaban. Hasil validasi soal evaluasi pada tabel 3.10 dapat diperoleh data bahwa rata-rata perolehan skor dari validator 1 yaitu 4,8. Rata-rata validator 2 yaitu 4. Rata-rata skor dari validator 3 yaitu 4,2. Sedangkan rata-rata skor dari validator 4 yaitu 4. Dari keempat validator diperoleh nilai rata-rata 4,25. Berdasarkan validasi soal validasi dapat digunakan untuk penelitian. Validasi muka soal evaluasi diujikan kepada siswa kelas IV SDK Minggir tahun pelajaran 2013 2014 yang bernama Nlsn dan Dna. Peneliti menanyakan tentang kejelasan kalimat dari soal evaluasi, dengan bertanya, “Apakah ada kalimat yang kurang jelas atau kurang dimengerti dari soal ini ?”. Setelah membaca soal tersebut, Nlsn mengatakan bahwa, “ Soal e jelas, ngerti maksudnya, tapi jawabane lupa Bu. Lha materine ki angel e... ” “soalnya sudah jelas, paham maksudnya, tetapi jawabannya lupa karena materi tentang sumber energi itu sulit”. Dari ungkapan Nlsn dapat diartikan bahwa kalimat dari soal evaluasi sudah jelas dan Nlsn mampu memahaminya, hanya Nlsn lupa tentang jawaban dari soal materi sumber energi tersebut. Dna memberikan jawaban dengan mengangkat jari jempolnya dan berkata “paham”. b. Validasi Konstruk Validasi konstruk menurut Siregar 2010: 164 adalah kerangka dari suatu konsep, yang berkaitan dengan kesanggupan alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Validasi konstruk digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA subtema sumber energi. Uji validitas dilakukan dengan mengujikan soal tersebut terlebih dahulu di SD Kanisius Minggir tahun ajaran 2013 2015. Peneliti melakukan uji validitas di kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 20 siswa. Soal yang telah diujikan dihitung validitasnya dengan menggunakan korelasi product moment yang terdapat pada SPSS 20. Hasil penghitungan validasi soal menggunakan SPSS 20 dapat dilihat pada lampiran 24 dan lampiran 25. Menurut Surapranata 2004:61 korelasi biserial maupun korelasi point biserial adalah korelasi product moment yang diterapkan pada data, dimana variabel-variabel pada data yang dikorelasikan sifatnya masing- masing berbeda satu sama lain. Surapranata 2004:74 menambahkan bahwa hasil perhitungan soal pilihan ganda yang dihitung korelasinya dengan menggunakan product moment sama hasilnya dengan hasil penghitungan menggunakan point biserial. Peneliti menggunakan SPSS 20 dengan korelasi product moment untuk menghitung validitas soal. Instrumen penelitian dikatakan valid menurut Siregar 2010: 164 jika koefisien korelasi product moment r- tabel α ; n-2, n = jumlah sampel. Hasil uji validasi di SDK Minggir dengan n adalah 20, α = 0,05 sehingga nilai r 0,05, 20-2. Pada tabel product moment adalah 0,444. Dari perhitungan data menggunakan SPSS 20 dapat diperoleh data bahwa soal yang digunakan untuk validasi berjumlah 40 butir soal, soal yang dinyatakan valid sebanyak 20 butir soal, sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 20 soal. Perhitungan SPSS 20 untuk validitas soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel 3.11. Tabel 3.11 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I No. Soal r hitung r tabel Keterangan Tindak Lanjut 1. 0,198 0,444 Tidak valid Dibuang 2. 0,626 0,444 Valid 3. 0,775 0,444 Valid 4. 0,126 0,444 Tidak valid Dibuang 5. 0,496 0,444 Valid 6. -0,475 0,444 Tidak valid Dibuang 7. 0,574 0,444 Valid 8. 0,512 0,444 Valid 9. 0,643 0,444 Valid 10. 0,397 0,444 Tidak valid Dibuang 11. -0,242 0,444 Tidak valid Dibuang 12. 0,643 0,444 Valid 13. 0,775 0,444 Valid 14. 0,243 0,444 Tidak valid Dibuang 15. 0,775 0,444 Valid 16. -0,301 0,444 Tidak valid Dibuang 17. 0,498 0,444 Valid 18. -0,141 0,444 Tidak valid Dibuang 19. -0,096 0,444 Tidak valid Dibuang 20. 0,498 0,444 Valid 21. 0,643 0,444 Valid 22. 0,775 0,444 Valid 23. 0,498 0,444 Valid 24. 0,574 0,444 Valid 25. 0,428 0,444 Tidak valid Dibuang 26. 0,639 0,444 Valid 27. 0,321 0,444 Tidak valid Dibuang 28. 0,493 0,444 Valid 29. 0,768 0,444 Valid 30. 0,046 0,444 Tidak valid Dibuang 31. 0,213 0,444 Tidak valid Dibuang 32. -0,097 0,444 Tidak valid Dibuang 33. -0,202 0,444 Tidak valid Dibuang 34. 0,115 0,444 Tidak valid Dibuang 35. 0,429 0,444 Tidak valid Dibuang 36. 0,114 0,444 Tidak valid Dibuang 37. 0,574 0,444 Valid 38. 0,247 0,444 Tidak valid Dibuang 39. 0,145 0,444 Tidak valid Dibuang 40. 0,594 0,444 Valid Kisi-kisi soal yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar sesudah validasi dapat dilihat pada tabel 3.12. Tabel 3.12 Indikator Soal Siklus I Sesudah Validasi Indikator Nomor Soal Valid Nomor Soal Tidak Valid 1. Menjelaskan sumber dan manfaat energi panas 5, 8, 9, 22, 23, 37 1, 4, 6, 14, 16, 18, 33, 38, 39 2. Menjelaskan macam-macam perpindahan energi panas 15, 21, 24, 26, 29 11, 30, 34, 35 3. Menjelaskan sumber dan manfaat energi yang ada pada benda-benda elektronik 2, 13, 17, 40 19, 25, 36 4. Menjelaskan sumber dan manfaat energi angin dan air 3, 7, 12, 20, 28 10, 27, 31, 32 Jumlah 20 20 Tabel 3.12 dapat diperoleh data bahwa soal yang valid sebanyak 20 soal. Dua puluh soal yang dinyatakan valid digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa kelas IV SDK Minggir tahun ajaran 2014 2015. Soal yang digunakan untuk validasi siklus II berjumlah 40 butir soal, r hitung diperoleh dari hasil perhitungan SPSS 20. Soal yang dinyatakan valid sebanyak 20 butir soal, sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 20 soal. Perhitungan SPSS 20 untuk validitas soal evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel 3.13. Tabel 3.13 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II No. Soal r hitung r tabel Keterangan Tindak lanjut 1. 0,716 0,444 Valid 2. -0,122 0,444 Tidak valid Dibuang 3. 0,863 0,444 Valid 4. -0,306 0,444 Tidak valid Dibuang 5. -0,218 0,444 Tidak valid Dibuang 6. 0,863 0,444 Valid 7. -0,223 0,444 Tidak valid Dibuang 8. 0,203 0,444 Tidak valid Dibuang 9. 0,228 0,444 Tidak valid Dibuang 10. 0,057 0,444 Tidak valid Dibuang 11. 0,461 0,444 Valid 12. 0,863 0,444 Valid 13. -0,413 0,444 Tidak valid Dibuang 14. 0,223 0,444 Tidak valid Dibuang 15. 0,068 0,444 Tidak valid Dibuang 16. -0,149 0,444 Tidak valid Dibuang 17. 0,863 0,444 Valid 18. 0,205 0,444 Tidak valid Dibuang 19. 0,218 0,444 Tidak valid Dibuang 20. 0,238 0,444 Tidak valid Dibuang 21. 0,863 0,444 Valid 22. 0,615 0,444 Valid 23. 0,306 0,444 Tidak valid Dibuang 24. 0,520 0,444 Valid 25. -0,242 0,444 Tidak valid Dibuang 26. 0,484 0,444 Valid 27. 0,317 0,444 Tidak valid Dibuang 28. 0,601 0,444 Valid 29. 0,697 0,444 Valid 30. 0,462 0,444 Valid 31. 0,458 0,444 Valid 32. 0,716 0,444 Valid 33. 0,262 0,444 Tidak valid Dibuang 34. 0,515 0,444 Valid 35. 0,863 0,444 Valid 36. 0,648 0,444 Valid 37. 0,461 0,444 Valid 38. -0,087 0,444 Tidak valid Dibuang 39. 0,520 0,444 Valid 40. 0,385 0,444 Tidak valid Dibuang Kisi-kisi soal yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar sesudah validasi dapat dilihat pada tabel 3.14. Tabel 3.14 Indikator Soal Siklus II Sesudah Validasi Indikator Nomor Soal Valid Nomor Soal Tidak Valid 1. Menjelaskan sumber dan manfaat energi bunyi 3,6, 24, 32, 34, 39 2, 18, 23, 27, 20, 33, 38 2. Menjelaskan sifat-sifat energi bunyi dan macam-macam bunyi 1, 26, 29, 30 4, 10, 15, 25 3. Menjelaskan sumber dan manfaat energi cahaya matahari 22, 35, 37 5, 7, 8, 9, 19 4. Menjelaskan sifat-sifat cahaya 11, 12, 21, 28 5. Menjelaskan sumber dan manfaat energi Bahan Bakar Minyak BBM 17, 31, 36 13, 14, 16, 40 Jumlah 20 20 Tabel 3.14 dapat diperoleh data bahwa soal yang valid sebanyak 20 soal. Dua puluh soal yang dinyatakan valid digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa kelas IV SDK Minggir tahun ajaran 2014 2015. 2. Reliabilitas Menurut Arifin 2012:258 berpendapat bahwa reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Reliabilitas menunjukkan pada ketepatan atau suatu keajegan alat dalam menilai apa yang diinginkan. Kriteria untuk menentukan tinggi rendahnya suatu koefisien reliabilitas suatu tes menurut Mahmud 2011:196 dapat ditentukan dengan kualifikasi reliabilitas seperti tabel 3.15. Tabel 3.15 Kualifikasi Reliabilitas Dari 20 soal siklus I yang dinyatakan valid, peneliti menghitung reliabilitas soal tersebut dengan menggunakan SPSS 20. Hasil penghitungan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.16. Tabel 3.16 menjelaskan bahwa reliabilitas soal siklus I yang jumlahnya 20 butir soal adalah 0,926. Tingkat reliabilitas soal dapat diketahui dengan membandingkan antara hasil perhitungan reliabilitas soal dengan taraf kualifikasi. Hasil perhitungan reliabilitas menunjukkan bahwa taraf reliabel soal yaitu tinggi sekali, karena masuk dalam taraf koefisien korelasi antara 0,91 – 1,00. Pada siklus II peneliti menghitung reliabilitas 20 butir soal yang valid dengan menggunakan SPSS 20. Hasil penghitungan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.17. Nilai Koefisien Keterangan Derajat Reliabilitas 0,20 Hampir ada 0,21 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,70 Sedang 0,71 – 0,90 Tinggi 0,91 – 1,00 Tinggi sekali 1,00 Sempurna Tabel 3.16 Reliability Statistics Siklus I Cronbachs Alpha N of Items ,926 20 Tabel 3.17 Reliability Statistics Siklus II Cronbachs Alpha N of Items ,941 20 Tabel 3.17 menjelaskan bahwa reliabilitas soal siklus I yang jumlahnya 20 butir soal adalah 0,941. Tingkat reliabilitas soal dapat diketahui dengan membandingkan antara hasil perhitungan reliabilitas soal dengan taraf kualifikasi. Hasil perhitungan reliabilitas menunjukkan bahwa taraf reliabel soal yaitu tinggi sekali, karena masuk dalam taraf koefisien korelasi antara 0,91 – 1,00. 3. Indeks Kesukaran Soal Indeks kesukaran menurut Arikunto 2012:223 merupakan bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Besar indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran menurut Arikunto diberi lambang P p besar. Rumus untuk mencari indeks kesukaran yaitu: P = Keterangan: P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Arikunto 2012: 225 menambahkan dalam menentukan tingkat kesukaran dari hasil perhitungan indeks kesukaran soal dapat diklasifikasikan, yaitu: 1. Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar 2. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang 3. Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah Soal siklus I yang telah diujikan secara empiris di SD Kanisius Minggir diperoleh data bahwa soal yang termasuk kriteria sukar sebanyak 4 soal, yang termasuk kriteria sedang sebanyak 23 soal, dan yang termasuk kriteria mudah sebanyak 13 soal. Penghitungan indeks kesukaran soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada lampiran 26. Pada siklus II diperoleh data bahwa soal yang termasuk kriteria sukar sebanyak 5 soal, yang termasuk kriteria sedang sebanyak 26 soal, dan yang termasuk kriteria mudah sebanyak 9 soal. Penghitungan indeks kesukaran soal evaluasi siklus II dapat dilihat pada lampiran 27 .

G. Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yang dianalisis adalah data tentang keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Data kualitatif tentang keaktifan siswa meliputi melibatkan pikiran siswa pendapat siswa, mengumpulkan informasi berdasarkan berbagai strategi kecerdasan yang dimilikinya, melakukan pengamatan, membuat sesuatu, dan kekompakkan kelas sebagai kelompok belajar. Data kuantitatif yang dianalisis adalah data tentang penghitungan keaktifan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan Penilaian Acuan Norma Norm Referenced Assessment. Penilaian dengan pendekatan Penilaian Acuan Norma PAN ini, diukur dengan cara membandingkannya dengan prestasi yang dicapai teman-teman sekelas atau sekelompoknya . Prestasi belajar IPA yang dianalisis meliputi data tentang hasil pekerjaan siswa yang berupa Lembar Kerja Siswa dan soal evaluasi. Keaktifan siswa dinilai berdasarkan Keaktifan diambil dari aktivitas siswa yang sesuai dengan kisi-kisi keaktifan dengan cara memberi turus pada kolom yang sesuai, begitu seterusnya. Keaktifan siswa dihitung dengan menggunakan rumus: Keaktifan pada Indikator 1 = Keaktifan pada Indikator 2 = Keaktifan pada Indikator 3 = Keaktifan pada Indikator 4 = Keaktifan pada Indikator 5 = Prestasi belajar diperoleh dari hasil Lembar Kerja Siswa pada setiap pertemuan dan hasil evaluasi yang berupa soal pilihan ganda yang dilaksanakan pada akhir siklus. Nilai LKS siklus 1 pertemuan pertama dihitung menggunakan rumus: Nilai LKS = Nilai LKS siklus 1 pertemuan kedua dihitung menggunakan rumus: Nilai LKS = Nilai LKS siklus 1 pertemuan ketiga dihitung menggunakan rumus: Nilai LKS = Nilai LKS siklus 2 pertemuan pertama dihitung menggunakan rumus: Nilai LKS = Nilai LKS siklus 2 pertemuan kedua dihitung menggunakan rumus: Nilai LKS = Nilai LKS siklus 2 pertemuan ketiga dihitung menggunakan rumus: Nilai LKS = Penghitungan soal evaluasi yang berupa soal pilihan ganda dapat menggunakan rumus: Nilai evaluasi = Nilai prestasi belajar siswa pada setiap pertemuan dihitung dengan menggunakan rumus: Nilai prestasi belajar =

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas dua hal yaitu hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian membahas tentang perencanaan, pelaksanaan, dan observasi serta refleksi. Pada bagian pembahasan membahas mengenai kualitas proses dan hasil pembelajaran.

A. Deskripsi Penelitian

Siklus I Deskripsi penelitian siklus I dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. 1. Perencanaan tindakan Setelah melakukan observasi peneliti menemukan permasalahan tentang proses pembelajaran. Salah satu permasalahan tersebut berupa rendahnya keaktifan siswa selama proses pembelajaran dalam mata pelajaran IPA yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa kelas IV SDK Minggir. Tahap perencanaan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik. Tahap perencanaan dalam penelitian, peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran, perangkat penelitian, dan target untuk mencapai indikator dari prestasi belajar dan indikator keaktifan. Perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, Lembar kerja siswa, dan soal evaluasi siklus I. Perangkat penelitian berupa lembar observasi tentang keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan pembelajaran direncanakan selama tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan dengan alokasi waktu dua jam pelajaran 2 x 35 menit. Pertemuan kedua juga dilaksanakan dengan alokasi waktu dua jam pelajaran 2 x 35 menit. Pertemuan ketiga dilaksanakan dengan alokasi waktu tiga jam pelajaran 3 x 35 menit. Pada pertemuan ketiga waktu pembelajaran dilaksanakan selama dua jam pelajaran 2 x 35 menit sedangkan satu jam pelajaran digunakan untuk evaluasi. 2. Pelaksanaan tindakan Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 25 Agustus 2014 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran 2 x 35 menit dengan materi ajar yaitu macam-macam sumber energi pada benda-benda elektronik dan manfaatnya bagi kehidupan. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Agustus 2014, dengan alokasi waktu dua jam pelajaran 2 x 35 menit dengan materi ajar yaitu sumber energi angin dan energi air serta manfaatnya bagi kehidupan. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Agustus 2014 dengan alokasi waktu tiga jam pelajaran 3 x 35 menit dengan rincian yaitu dua jam pelajaran digunakan untuk kegiatan pembelajaran pada materi macam-macam

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KREATIFITAS DALAM PEMBELAJARAN SUBTEMA MACAM – MACAM SUMBER ENERGI MELALUI Upaya Meningkatkan Kreatifitas Dalam Pembelajaran Subtema Macam – Macam Sumber Energi Melalui Metode Stad Bagi Siswa Kelas Iv Sd Negeri 6 Sendangharjo Kec. Kar

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KREATIFITAS DALAM PEMBELAJARAN SUBTEMA MACAM – MACAM SUMBER ENERGI MELALUI Upaya Meningkatkan Kreatifitas Dalam Pembelajaran Subtema Macam – Macam Sumber Energi Melalui Metode Stad Bagi Siswa Kelas Iv Sd Negeri 6 Sendangharjo Kec. Kara

0 1 9

Pengembangan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV materi macam-macam energi.

1 3 155

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa menggunakan pendekatan saintifik pada subtema macam-macam sumber energi kelas IV SDK Minggir.

0 0 3

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar materi pemanfaatan energi melalui pendekatan saintifik siswa kelas IV SD Kanisius Gayam I tahun pelajaran 2014/2015.

0 2 255

Pengembangan perangkat pembelajaran subtema macam-macam sumber energi mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.

0 0 184

Peningkatan keaktifan dan keterampilan eksperimen materi sumber energi menggunakan pendekatan saintifik kelas IV SD Kanisius Kalasan tahun.

0 0 247

Pengembangan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV materi macam macam energi

0 3 153

Macam - Macam Sumber Energi

0 1 7

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang Macam-Macam Sumber Energi Melalui Pendekatan Discovery Learning

0 1 17