Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4 memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal, yang datanya dapat
dilihat dari nilai siswa yang masih di bawah rata-rata. Sehubungan dengan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran
pembuatan pola blazer, sangat berkaitan dengan media apa yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP, media yang digunakan guru adalah jobsheet dan fragmen atau benda jadi dan dari hasil observasi yang dilaksanakan, diperoleh data
bahwa prasarana yang ada di SMK Negeri 3 Magelang sudah cukup memadai, seperti tersedianya media papan tulis, buku, gambarfoto, sketsa, chart, cassette,
tape recorder, OHP, LCD Proyektor, komputer dan benda nyata untuk peralatan praktik. Hal ini menjelaskan bahwa guru kurang memanfaatkan ketersediaan
media-media tersebut dalam proses pembelajaran. Dari hasil wawancara, guru menjelaskan mengenai ketidak optimalan
pemanfaatan prasarana sekolah untuk media belajar dikarenakan ada beberapa pertimbangan yaitu menggunakan media baru seperti audio visual dan media
berbasis komputer dianggap repot terutama oleh guru-guru senior karena dengan menggunakan media baru guru harus menyempatkan waktu untuk
mempelajari cara pembuatan dan pengoperasian media tersebut. Hal ini dianggap menghabiskan banyak waktu, dan guru memiliki banyak pekerjaan lain,
sehingga guru masih merasa nyaman menggunakan media-media sebelumnya. Padahal apabila guru mau berfikir dari aspek lain, bahwa dengan menggunakan
media baru akan memudahkan guru dalam penyampaian materi karena media bersifat praktis dan dapat digunakan berkali-kali.
Pengadaan media baru akan mengeluarkan banyak biaya karena pada dasarnya banyak guru yang belum mampu membuat secara mandiri media –
media audio visual atau media berbasis komputer sehingga perlu bantuan dari
5 ahli dalam proses pembuatannya. Kemudian satu pertimbangan lagi yang
menjadikan guru tidak memanfaatkan penggunaan media baru yaitu guru sudah terbiasa menjelaskan materi yang sama di kelas yang berbeda sehingga dengan
pengulangan tersebut guru sudah hafal dengan isi materi dan cara menjelaskannya, sehingga hanya dengan bicara guru merasa nyaman dalam
menyampaikan materi dan dapat mengontrol kondisi kelas. Jadi, dari beberapa pertimbangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media baru
dianggap sulit dan menghabiskan banyak waktu, selain itu proses pengadaannya membutuhkan banyak biaya, sehingga dalam penyampaian materi, guru lebih
sering menggunakan media-media sebelumnya atau mengajar secara verbal. Perlu diketahui bahwa ada 3 cara yang dapat diterapkan oleh guru dalam
menyampaikan informasi materi pembelajaran yaitu melalui informasi verbal, melalui pengalaman nyata dan informasi melalui media. Diantara ketiga cara
tersebut, cara ketiga adalah cara yang paling tepat dilakukan karena media diperlukan agar pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Dari permasalahan di atas, salah satu faktor yang dapat memperbaiki kualitas pembelajaran adalah pemanfaatan media. Walaupun guru sudah kreatif
dalam memberikan materi pembelajaran menggunakan fragmen atau benda jadi namun media yang digunakan guru masih dalam bentuk media tradisional
sehingga untuk mempelajari kembali materi pembelajaran di luar sekolah kurang maksimal. Dalam hal ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran perlu
disediakan media yang bisa dipelajari di luar sekolah. Dengan adanya perkembangan teknologi dan media pembelajaran,
diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menunjang keefektifan dalam kegiatan belajar mengajar. Sesuai dengan perkembangannya, media pembelajaran yang
dapat dimanfaatkan dan dipelajari melalui prasarana yang ada di SMK Negeri 3
6 Magelang antara lain yaitu audio visual yang berbentuk kaset audio yang
dilengkapi bahan tertulis, proyeksi audio visual diam seperti film bingkai, visual gerak yaitu film bisu dan audio visual gerak yaitu mencakup video, televisi, serta
media komputer CAI seperti adobe flash. Dari data observasi media di SMK Negeri 3 Magelang dijelaskan bahwa
terdapat 2 labolatorium komputer dengan masing-masing ruangan berjumlah 36 unit komputer, selain itu siswa kelas XI 20 sudah memiliki laptop dan 50
menggunakan smartphone. Dari data tersebut, media CAI Computer Assisted Instruction dianggap paling menunjang dalam pembelajaran karena media ini
mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar yang dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Sehingga dengan pembelajaran
mengunakan media CAI Computer Assisted Instruction sangat bermanfaat dan menunjang keefektifan siswa dalam menerima materi pembelajaran baik di
sekolah maupun di luar sekolah. Sesuai dengan perkembangan teknologi dan disesuaikan dengan
ketersediaan prasarana yang ada di SMK Negeri 3 Magelang yaitu OHP, LCD Proyektor dan lap komputer, perlu dikembangkan media CAI Computer Assisted
Instruction karena media tersebut belum tersedia di SMK Negeri 3 Magelang. Salah satu media pembelajaran CAI Computer Assisted Instruction yang dapat
dikembangkan adalah Adobe Flash. Adobe Flash merupakan program aplikasi yang bisa digunakan untuk
membuat sebuah animasi sederhana sampai sebuah aplikasi web interaktif yang kompleks dan dapat menyuguhkan tampilan materi pembelajaran yang lebih
menarik dengan adanya animasi langsung yang merupakan hal baru dalam pembelajaran praktik sehingga dapat meningkatkan keingintahuan siswa dalam
belajar. Selain itu program adobe flash dapat digunakan sebagai sarana dalam
7 proses pembelajaran yang bersifat stimulasi dan memberikan umpan balik
terhadap hasil belajar siswa. Demi memenuhi tuntutan perkembangan teknologi informasi serta
menunjang keefektifan dalam kegiatan belajar mengajar, penggunaan adobe flash CS6 dirasa cukup efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa dan
pemenuhan media pembelajaran karena adobe flash CS6 merupakan versi terbaru flash dan memiliki tampilan yang lebih menarik serta dapat ditampilkan
melalui smartphone dengan menginstal swf player atau flash player dan adobe air terlebih dahulu.
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengembangkan media pembelajaran yang baru dengan harapan prasarana yang ada di SMK Negeri 3 Magelang
dapat dioptimalkan. Pemanfaatan teknologi dalam pengembangan media pembelajaran diharapkan dapat memudahkan guru pada saat menyampaikan
materi pembelajaran sehingga siswa mampu memahami materi pembelajaran dengan baik, selain itu pengembangan media pembelajaran ini diharapkan dapat
memberikan kemudahan kepada siswa untuk mempelajari materi baik di sekolah maupun di luar sekolah. Maka judul yang diajukan dalam skripsi ini adalah
pengembangan media pembelajaran pembuatan pola blazer berbasis adobe flash CS6 untuk siswa kelas XI di SMK Negeri 3 Magelang.