60
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan Research and Development. Produk yang dikembangkan adalah sebuah media pembelajaran
berupa stimulasi pembuatan pola blazer pada mata pelajaran Membuat Pola Pattern Making. Media yang dihasilkan kemudian divalidasi, perbaikan desain
dengan melakukan revisi terhadap produk utama sesuai saran-saran dari ahli media dan ahli materi, uji coba produk dengan melakukan uji lapangan skala
kecil, revisi produk dan kemudian diuji cobakan kepada siswa pada ujicoba lapangan skala besar sebagai media pembelajaran yang layak dan dapat
digunakan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan media pembelajaran
pembuatan pola blazer berbasis Adobe Flash CS6 di SMK Negeri 3 Magelang. Produk ini diharapkan dapat digunakan untuk mengoptimalkan prasarana
sekolah dan menjadi media utama bagi guru dan siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini mengikuti model pengembangan yang dikembangkan oleh
Anik Ghufron yang diadopsi dari model pengembangan Borg Gall 1983 yang terdiri dari sepuluh langkah pelaksanaan, yaitu : 1 studi pendahuluan
dan pengumpulan data kaji kepustakaan, pengamatan kelas, membuat kerangka kerja penelitian, 2 perencanaan merumuskan tujuan penelitian,
memperkirakan dana dan waktu yang diperlukan, prosedur kerja penelitian dan berbagai bentuk praktis membuat media pembelajaran materi pola blazer
selama penelitian, 3 mengembangkan produk awal perencanaan draft awal produk, 4 uji coba awal mencobakan draft produk ke wilayah dan subjek
yang terbatas, 5 revisi untuk menyusun produk utama revisi berdasarkan
61 hasil uji coba awal, 6 uji coba lapangan utama uji coba terhadap produk,
hasil revisi ke wilayah yang lebih luas, 7 revisi untuk menyusun produk operasional, 8 uji coba produk operasional uji efektifitas produk, 9 revisi
produk final revisi produk yang efektif, dan 10 diseminasi dan implementasi produk hasil pengembangan. Kesepuluh langkah tersebut dapat dikelompokkan
menjadi empat langkah penelitian pengembangan, yaitu sebagai berikut :
Gambar 4. Model Pengembangan Adaptasi Borg Gall Sumber : Anik Ghufron 2011 : 9-10
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan merupakan penjelasan dari model pengembangan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah yang ditempuh
dalam prosedur pengembangan adalah sebagai berikut : 1. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan langkah awal dalam melaksanakan penelitian dengan model penelitian pengembangan ini. Pendahuluan
terdiri dari dua tahapan yaitu studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka meliputi mengkaji teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan.
Studi lapangan meliputi survey awal lokasi penelitian untuk mengetahui keadaan pembelajaran pembuatan pola blazer pada kelas XI Busana di
Pendahuluan
Pengembangan
Uji Lapangan
Desiminasi
62 SMK Negeri 3 Magelang dan kemungkinan-kemungkinan jika hasil
model pengembangan pembuatan pola blazer berbasis Adobe Flash CS6 diterapkan. Studi lapangan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Observasi Kelas Kegiatan
observasi pengamatan
kelas pada
saat pelaksanaan pembelajaran membuat pola blazer di kelas XI Busana
berlangsung. Pengamatan
kelas dilakukan
ketika proses
pembelajaran membuat pola blazer belum menggunakan media pembelajaran berbasis Adobe Flash CS6.
b. Wawancara Kegiatan wawancara dilakukan dengan guru pengampu
mata pelajaran membuat pola terfokus pada guru mata pelajaran pembuatan pola blazer kelas XI Busana di SMK Negeri 3 Magelang.
Wawancara dilaksanakan setelah dilakukan observasi. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1 Wawancara dengan siswa, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran pembuatan
pola blazer dan mengetahui kebutuhan siswa dalam
pelaksanaan pembelajaran Membuat Pola Pattern Making khususnya pada pembuatan pola blazer.
2 Wawancara dengan guru, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi pembelajaran membuat pola blazer
dari siswa. Setelah melakukan observasi dan wawancara, selanjutnya adalah
melakukan perencanaan penelitian, yang meliputi : a. Mengidentifikasi kebutuhan dalam pengajaran yang dilakukan
untuk mengetahui sistem pengajaran yang sesuai dengan taraf