Prinsip – Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran

38 dan memperluas jangkauan abstraksi seseorang, begitu juga sebaliknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin dasar menunjukkan pengetahuan yang diperoleh semakin besar dan semakin atas menunjukkan pengetahuan yang diperoleh semakin kecil. 3 Landasan teknologis, menjelaskan bahwa teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalis masalah, mencari cara pemecahannya, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar mempunyai tujuan dan terkontrol. 4 Landasan empiris, menjelaskan bahwa dalam pemilihan media pembelajaran hendaknya mempertimbangkan kesesuaian karakteristik belajar dengan materi serta medianya, karena terdapat temuan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa sehingga siswa akan mendapat keuntungan apabila menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik belajarnya.

i. Perkembangan Media Pembelajaran

Menurut Arief S.Sadiman 2012: 7 pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru teaching aids dengan menggunakan alat bantu visual. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu kemudian bertambah dengan adanya buku. Menurut Arief S.Sadiman, dkk, 2012:8 Pada pertengahan abad ke-20, masuk teknologi audio untuk mengkongkritkan ajaran visual sehingga dikenal dengan audio visual atau Audio Visual Aids AVA, Dalam memanfaatkan 39 media sebagai alat bantu ini, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian dinamakan Kerucut Pengalaman Edgar Dale Edgar Dale cone of experience yang secara luas digunakan dalam menentukan alat bantu dalam pembelajaran tertentu. Kemudian Arief S.Sadiman,dkk 2012: 9, menjelaskan, pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual, yang berguna sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Pada tahun 1960-1965 orang-orang mulai memperhatikan siswa sebagai komponen yang penting dalam proses belajar mengajar. Pada saat itu teori tingkah-laku behaviorism theory dari B.F Skinner mulai mempengaruhi penggunaan media dalam pembelajaran. Dalam teorinya, mendidik adalah mengubah tingkah-laku siswa. Teori ini membantu dan mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah tingkah-laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran. Pada tahun 1965-1970 , mulai menampakkan pengaruh media dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran. Media dianggap sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran. Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian pada siswa karena cara siswa belajar itu berbeda-beda, ada yang lebih paham jika menggunakan media audio ada juga yang lebih senang melalui media cetak serta perbedaan-perbedaan belajar siswa yang lain, sehingga dari sinilah muncul konsep penggunaan multimedia dalam kegiatan pembelajaran. Arief S.Sadiman, 2012: 10. Dari perkembangan media yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa sebuah media pada awalnya hanya digunakan sebagai alat bantu mengajar dalam bentuk visual, kemudian berkembang

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAME EDUKATIF PADA MATERI TRANSFORMASI BERBASIS ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS6 UNTUK SISWA SMP KELAS VII

2 20 15

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS6 MATA PELAJARAN DASAR POLA SISWA KELAS X TATA BUSANA SMK NEGERI 1 STABAT.

0 3 26

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATA PELAJARAN PEMBUATAN POLA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI.

0 3 31

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATA PELAJARAN PEMBUATAN POLA KELAS X SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN GALANG.

2 8 30

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2 DIMENSI BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK SISWA KELAS XI MULTIMEDIA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

1 4 270

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMELIHARAAN BUSANA SESUAI LABEL BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK KELAS X DI SMK NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 2 218

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMELIHARAAN BUSANA SESUAI LABEL BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK KELAS X DI SMK NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

1 17 218

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SUBNETTING BERBASIS ADOBE FLASH CS6 UNTUK SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA.

0 4 129

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN.

0 0 136

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEMBUAT POLACELANA PRIA BERBASIS ADOBE FLASH PADA SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK DI SMK NEGERI 2 GODEAN.

2 6 192