36
adalah dunia pengalaman, yaitu karya sastra itu sendiri tidak bisa mewakili kenyataan yang sesungguhnya, melainkan hanya sebagai peniruan.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Strategi 3M adalah strategi yang dapat mempermudah siswa dalam belajar menulis
cerita pendek. Strategi ini dimulai dari proses meniru gagasan inti dari cerita pendek yang ingin ditiru kemudian mengolah gagasan inti tersebut
menjadi cerita. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa strategi 3M bukan lah menjiplak persis dengan cerita pendek yang ditiru, namun perlu adanya
pengembangan cerita yang sesuai dengan lingkungan sekitar siswa.
3. Langkah-Langkah Strategi 3M Meniru-Mengolah-Mengembangkan
Andri Wicaksono 2014:95 menyatakan ada beberapa tahapan dalam pembelajaran menulis menggunakan strategi 3M. Tahapan yang dimaksud
adalah sebagai berikut. a.
Tahapan Meniru Tahapan meniru diawali dengan kegiatan pramenulis yakni dengan
membaca cerita pendek yang dijadikan model. Pada tahap ini siswa diberikan cerita pendek untuk dijadikan sebagai model dalam menulis
cerita pendek. Pada tahapan ini guru memberikan contoh-contoh cerita pendek yang dekat dengan lingkungan sekitar anak. Cerita pendek
yang diberikan dapat berupa cerita fiksi maupun cerita non fiksi. Selanjutnya siswa mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek yang
ada pada model cerita pendek yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini siswa berusaha mengidentifikasi sendiri hal-hal yang berkaitan dengan
37
siapa, kapan, bagaimana, dimana, dan mengapa. Identifikasi ini dapat dijadikan sebagai kerangka awal karangan yang ingin dibuat oleh
siswa. Ada beberapa unsur yang dapat diubah siswa dalam hal meniru
cerita pendek yang dijadikan sebagai model. Unsur tersebut meliputi tokoh, latar, dan alur. Ketiganya merupakan bagian yang mudah untuk
dikembangkan secara kreatif dalam pembelajaran. Dalam hal ini siswa dapat mengubah unsur-unsur tersebut sesuai dengan imajinasi siswa.
b. Tahapan Mengolah
Pada tahapan mengolah siswa akan mengolah hasil saduran dan mengganti beberapa unsur meliputi unsur tokoh, latar, dan alur. Ketiga
unsur ini cukup efisien diajarkan dalam proses pembelajaran. Selain mudah dikembangkan, siswa kelas VI SD juga sudah memahami
pengertian dari ketiga unsur tersebut. c.
Tahapan Mengembangkan Tahap mengembangkan dilakukan siswa setelah tahap mengolah.
Pada tahap
ini siswa
akan mengembangkan
tema baru,
mengembangkan tokoh baru, mengembangkan latar baru dan mengembangkan peristiwa baru.
Adapun rincian dari setiap unsur yang dikembangkan adalah 1 tema dikembangkan secara orisinil dan unik, 2 mengembangkan
tokoh dengan melengkapi dialog, monolog, dan komentar, 3 mengembangkan latar dengan mendiskripsikan secara rinci, 4
38
mengembangkan peristiwa dalam kalimat secara lengkap, 5 menggunakan bahasa yang komunikatif.
E. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Kelas VI