Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

50 observasi. Wawancara dilakukan dengan cara menanyakan hal-hal yang tidak dapat diamati oleh peneliti ketika melakukan pengamatan. 3. Tes Menurut Suharsimi Arikunto 2006:150 tes adalah serentetat pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan dalam mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes dapat digunakan untuk mengukur keterampilan siswa, baik keterampilan awal maupun keterampilan akhir siklus tindakan. Tes dalam penelitian ini dilakukan secara tertulis yaitu tes menulis cerita pendek berdasarkan sumber belajar yang disajikan. Peneliti menggunakan penilaian produk untuk melihat tingkat keterampilan menulis cerita pendek siswa kelas VI SD Negeri Karangti dalam menulis cerita pendek.

F. Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto 2006:160 mengatakan bahwa Instrumen dalam penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes, lembar observasi, dan dokumentasi. 51 1. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk memonitor aspek-aspek psikomotor dan afektif yang muncul saat diberikan tindakan. Hasil pengamatan ini kemudian disesuaikan dengan hasil tes menulis cerpen. Diharapkan antara hasil pengamatan dan tes menulis menunjukan hubungan yang signifikan dan seimbang. Berikut ini adalah lembar observasi dalam penelitian. Tabel 4. Lembar observasi dalam penelitian No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan Keterangan 1. Aktivitas siswa sebagian besar a. Perhatian siswa dalam pelajaran b. Partisipasi siswa dalam pelajaran c. Efektifitas penggunaan waktu 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 Skor pengamatan 5 = baik sekali 4 = baik 3 = cukup 2 = kurang 1 = kurang sekali 2. Motivasi siswa sebagian besar a. Antusias mengikuti pelajaran b. Antusias menulis c. Antusias saat membacakan tulisan 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 2. Pedoman wawancara Pedoman wawancara disusun untuk mengetahui sejauh mana tujuan pelaksanaan tindakan tercapai. Wawancara dilakukan kepada guru yang melaksanakan tindakan. Pedoman ini bersifat bebas, sehingga 52 peneliti dapat mengembangkan pertanyaan guna memperoleh data selengkap-lengkapnya. 3. Lembar Tes Tes disusun sesuai dengan KTSP dan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia SD Negeri Karangjati. Tes dimaksudkan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana siswa dapat menulis cerita pendek dengan strategi 3M meniru-mengolah-mengembangkan. Dalam tes menulis cerpen peneliti mengadaptasi model penilaian menulis cerpen Andri Wicaksono. Tabel 5. Kisi-kisi Lembar Penilaian Keterampilan Menulis Cerita Pendek. NO UNSUR YANG DINILAI SKOR MAKSIMAL SKOR SISWA 1 Tema ……………. 2 Latar ……………. 3 Tokoh ……………. 4 Alur ……………. 5 Amanat ……………. Jumlah ……………. G. Teknik Analisis Data Dalam analis data peneliti membandingkan isi catatan yang dilakukan peneliti dengan catatan kolabolator. Dengan perbandingan tersebut unsur kesubjektifan dapat dikurangi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kualitatif. 53 Menurut Suwarsih Madya 1994:33 analisis diwakili oleh momen refleksi pada setiap putaran tindakan. Dengan mengerjakan refleksi tindakan, akan diperoleh wawasan otentik yang berguna untuk menafsirkan data. Hasil refleksi siklus I menjadi dasar atau acuan untuk menyusun kegiatan pada siklus II sehingga aspek-aspek dalam strategi 3M meniru-mengolah- mengembangkan yang belum dicapai pada siklus I dapat ditingkatkan pada siklus II dan seterusnya. Hasil tes akan dihitung secara kuantitatif dan akan disajikan dalam bentuk deskriptif kualitatif. Hasil tes pada siklus I akan dibandingkan dengan hasil tes siklus II. Skor perolehan dari menulis cerita pendek didistribusikan ke dalam rentang nilai. Tabel 6. Klasifikasi Keberhasilan Skor Menulis Cerita Pendek No Klasifikasi Keberhasilan Interval Skor 1 Baik Sekali 8,1-10 2 Baik 6,1-8 3 Cukup 4,1-6 4 Kurang 2,1-4 5 Kurang Sekali 0-2

H. Indikator Keberhasilan

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE 3M (MENIRU, MENGOLAH, MENGEMBANGKAN) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PANCURBATU TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

1 4 23

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta Tahun A

0 2 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta T

1 3 16

PENGARUH STRATEGI 3M (MENIRU-MENGOLAH-MENGEMBANGKAN) TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS DRAMA OLEH SISWA SMA NEGERI 1 BANDAR KAB.SIMALUNGUN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

2 5 24

PENERAPAN STRATEGI 3M (MENIRU-MENGOLAH-MENGEMBANGKAN)MELALUI PEMANFAATAN TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK.

1 3 7

PENERAPAN STRATEGI 3M (MENIRU-MENGOLAH-MENGEMBANGKAN) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN MENULIS POSTER : Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII-E di SMP Pasundan 4 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

8 54 45

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN TEKNIK 3M (MENGAMATI, MENIRU, DAN MENAMBAHI) PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 1 CLUWAK PATI.

7 38 165

PENERAPAN STRATEGI 3M ( MENIRU-MENGOLAH-MENGEMBANGKAN ) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA - repository UPI S IND 1101990 Title

0 0 3

PENINGKATAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA

1 1 14

Penerapan Strategi 3M (Meniru, Mengolah, Mengembangkan) untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Poster

2 0 11