83
Tabel 18. Rangkuman Kriteria Keberhasilan Menulis Cerita Pendek No
Klasifikasi Keberhasilan
Pratindakan Siklus I
Siklus II
1. Baik Sekali
5 18
2. Baik
9 18
7 3.
Cukup 14
2 4.
Kurang 2
5. Kurang Sekali
Rata-Rata Hitung 58
72,8 80,3
Dari tabel hasil kerja siswa dalam menulis cerita pendek pada saat pratindakan nilai rata-rata sebesar 58, jika dipresentasikan sebesar 58
. Pelaksanaan tindakan dengan strategi 3M meniru-mengolah- mengembangkan dalam siklus I maupun siklus II ternyata mampu
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek. Pada siklus I pertemuan terakhir, rata-rata hitung cerita pendek
karya siswa yang sudah menggunakan strategi 3M meniru-mengolah- mengembangkan meningkat menjadi 72,8, jika dipresentasekan
menjadi 72,8 . Sedangkan pada siklus II pertemuan terakhir, rata-rata hitung cerita pendek meningkat lagi menjadi 80,3, jika dipresentasekan
menjadi 80,3.
5. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek dengan
Menggunakan Strategi 3M meniru-mengolah-mengembangkan
Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis cerita pendek dalam penelitian ini adalah dengan
melakukan tes menulis cerita pendek. Dalam penelitian tindakan kelas ini akan disajikan peningkatan hasil tes menulis cerita pendek dari
84
pratindakan hingga akhir siklus II. Rangkuman hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 19. Rangkuman Data Keterampilan Menulis Cerita Pendek Pratindakan
Siklus I Siklus II
Jumlah Skor
435 547
603
Rata-rata Hitung 58
72,8 80,3
Presentase 58
72,8 80,3
Dari tabel di atas dapat diketahui peningkatan skor tes keterampilan menulis cerita pendek siswa sebelum tindakan sampai
akhir tindakan siklus II. Skor rata-rata hitung pratindakan siswa sebesar 58 dan pada akhir siklus I skor rata-rata hitung karangan narasi
siswa menjadi 72,8. Jadi, kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek mengalami kenaikan sebesar 14,8.
Selain itu juga dapat diketahui bahwa skor rata-rata hitung pada II akhir sebesar 80,3
,
hal ini menunjukan kenaikan yang signifikan dari siklus I sapai siklus II yaitu sebesar 7,5. Untuk lebih jelasnya dapat
melihat tabel berikut.
Tabel 20. Peningkatan Skor Rata-Rata Keterampilan Menulis Cerita Pendek dari Siklus I ke Siklus II
Siklus I Siklus II
Jumlah Skor 547
603
Rata-rata Hitung 72,8
80,3
Presentase
72,8 80,3
Jika dibuat grafik, peningkatan kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek dari siklus I ke siklus II adalah sebagai berikut.
85
Gambar 5. Peningkatan Skor Rata-Rata Keterampilan Menulis Cerita Pendek Siswa dari Siklus I ke Siklus II
Data peningkatan rata-rata hasil pretes ke siklus II pertemuan terakhir aspek-aspek dalam cerita pendek dapat dilihat dari tabel di
bawah ini.
Tabel 21. Peningkatan Skor Rata-Rata Aspek Keterampilan Menulis Cerita Pendek pada Pratindakan ke Siklus II
NO UNSUR YANG
DINILAI Pratindakan
Siklus II Besar
Peningkatan
1 Tema
3.32 4.88
1.56 2
Latar 3.56
4.68 1.12
3 Tokoh
3.70 4.68
0.98 4
Alur 3.56
5.02 1.46
5 Amanat
3.26 4.84
1.58 Jumlah
17.4 24.08
6.68 Skor rata-rata aspek tema pada pra tindakan mencapai skor 3.32,
sedangkan pada siklus II mencapai skor rata-rata sebesar 4.88. Hal tersebut menunjukan peningkatan sebesar 1.56. Aspek latar mencapai
86
skor 3.56 pada pratindakan dan mencapai skor 4.68 pada siklus II. Sehingga skor rata-rata mengalami peningkatan sebesar 1.12.
Pada aspek tokoh, saat pratindakan mencapai skor rata-rata sebesar 3.70, sedangkan pada siklus ke II mencapai skor rata-rata
sebesar 4.68. Hal tersebut menunjukan peningkatan sebesar 0.98. Aspek Alur mencapai skor 3.56 pada pratindakan dan mengalami
peningkatan menjadi 5.02 pada siklus II. Hal tersebut menunjukan peningkatan sebesar 1.46. Aspek amanat mencapai skor 3.36 pada saat
pratindakan. Kemudian pada siklus II menjadi 4.84, hal tersebut menunjukan peningkatan sebesar 1.58.
Jumlah total rata-rata hasil keseluruhan aspek dalam menulis cerita pendek pada pratindakan sebesar 17.4, sedangkan pada siklus II
pertemuan terakhir meningkat menjadi 24.08. Jadi, peningkatan jumlah total rata-rata keseluruhan aspek menulis cerita pendek siswa dari
pratindakan ke siklus II sebesar 6.68. Strategi 3M meniru-mengolah-mengembangkan juga dapat
meningkatkan aktivitas dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat disimpulkan setelah melihat hasil
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dari pratindakan sampai pada siklus II. Prosentase hasil pengamatan selama penelitian dapat dilihat
pada tabel berikut.
87
Tabel 22. Hasil Pengamatan Selama Penelitian No
Aspek Pengamatan Pratindakan Siklus I
Siklus II 1.
Aktivitas siswa meliputi perhatian siswa dalam pelajaran, partisipasi
siswa dalam
pelajaran, dan
efektifitas penggunaan waktu 33,33
60 93,33
2. Motivasi siswa meliputi antusias