79
Sebaliknya, tugas guru adalah terus memotivasi siswa agar peningkatan keterampilan menulis cerita pendek siswa dapat lebih baik lagi.
4 Refleksi
Setelah adanya implementasi tindakan mulai dari siklus I sampai siklus II, sebanyak empat kali pertemuan, menggunakan
strategi 3M
meniru-mengolah-mengembangkan, siswa
menunjukan peningkatan
yang signifikan.
Peningkatan keterampilan siswa dalam menulis cerita pendek terlihat dari hasil
cerita pendek yang dibuat siswa hingga akhir siklus ke II. Skor rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I adalah
sebesar 71,32. Skor rata-rata hitung cerita pendek yang diperoleh
siswa pada akhir pertemuan siklus ke II sebesar 83,2. Selain itu penggunaan strategi 3M meniru-mengolah-mengembangkan
dalam praktik menulis cerita pendek juga dapat diterima siswa.
4. Hasil Kerja Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Menulis Cerita
Pendek Dengan Menggunakan Strategi 3M meniru-mengolah- mengembangkan
Hasil kerja siswa dalam praktek menulis cerita pendek setelah mendapatkan implemenatasi tindakan sebanyak dua siklus dengan
menggunakan strategi 3M meniru-mengolah-mengembangkan,
menunjukan peningkatan yang cukup berarti. Siklus I dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.
80
Di akhir pertemuan siklus I, kemampuan siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari tabel 16
dibawah ini yang merupakan rangkuman hasil kerja siswa dalam praktik menulis cerita pendek siklus I pertemuan terakhir.
Jika dipresentasekan nilai rata-rata keseluruhan aspek yang diamati dalam karangan narasi siswa menjadi 72,9.
Selain itu, untuk dapat mengetahui hasil menulis tiap aspek dalam menulis cerita pendek pada
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 16. Skor Tiap Aspek Menulis Cerita Pendek pada Siklus I NO
UNSUR YANG DINILAI
Rata-Rata Hitung
Jumlah Skor Presentase
1 Tema
4.24 106
70,6 2
Latar 4.44
111 74
3 Tokoh
4.36 109
72,6 4
Alur 4.46
112 74,3
5 Amanat
4.36 109
72,6 Jumlah
21.86 547
72,8 Dari tabel di atas dapat diketahui peningkatan semua aspek dalam
menulis cerita pendek. Rata-rata hitung untuk aspek tema mencapai skor 4.24, latar mencapai skor 4.44, tokoh mencapai skor 4.36, alur mencapai
skor 4.46, serta amanat mencapai skor 4.36. Apabila dibuat grafik, rata- rata hitung tiap aspek dalam menulis cerita pendek pada siklus I adalah
sebagai berikut.
81
Gambar 3. Skor Rata-Rata Tiap Aspek dalam Menulis Cerita Pendek pada Siklus I
Demikian halnya dengan pelaksanaan tindakan pada siklus II, mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam praktik menulis cerita
pendek. Siklus II dalam penelitian ini juga dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Alokasi waktu setiap kali pertemuan adalah 2 x 35
menit. Untuk mengetahui nilai tiap aspek dalam menulis cerpen dapat melihat tabel berikut.
Tabel 17. Skor Tiap Aspek Menulis Cerita Pendek pada Siklus II NO
UNSUR YANG DINILAI
Rata-Rata Hitung
Jumlah Skor Presentase
1 Tema
4.88 122
81,3 2
Latar 4.68
117 78
3 Tokoh
4.68 117
78 4
Alur 5.02
126 83,6
5 Amanat
4.84 121
80,6 Jumlah
24.08 603
80,3
82
Skor rata-rata hitung untuk aspek tema mencapai skor 4.88, latar mencapai skor 4.68, tokoh mencapai skor 4.68, alur mencapai skor 5.02,
serta amanat mencapai skor 4.84. Skor rata-rata keseluruhan aspek dalam menulis cerita pendek pada siklus II sebesar 80,3. Apabila dibuat grafik,
rata-rata hitung tiap aspek dalam menulis cerita pendek pada siklus kedua adalah sebagai berikut.
Gambar 4. Skor Rata-Rata Tiap Aspek dalam Menulis Cerita Pendek pada Siklus II
Untuk lebih jelasnya, peningkatan kemampuan siswa dalam praktik menulis cerita pendek dengan strategi 3M meniru-mengolah-
mengembangkan, dari pratindakan ke siklus I dan siklus II dapat dilihat dari tabel rangkuman nilai hasil kerja siswa pada tabel berikut
ini.
83
Tabel 18. Rangkuman Kriteria Keberhasilan Menulis Cerita Pendek No
Klasifikasi Keberhasilan
Pratindakan Siklus I
Siklus II
1. Baik Sekali
5 18
2. Baik
9 18
7 3.
Cukup 14
2 4.
Kurang 2
5. Kurang Sekali
Rata-Rata Hitung 58
72,8 80,3
Dari tabel hasil kerja siswa dalam menulis cerita pendek pada saat pratindakan nilai rata-rata sebesar 58, jika dipresentasikan sebesar 58
. Pelaksanaan tindakan dengan strategi 3M meniru-mengolah- mengembangkan dalam siklus I maupun siklus II ternyata mampu
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek. Pada siklus I pertemuan terakhir, rata-rata hitung cerita pendek
karya siswa yang sudah menggunakan strategi 3M meniru-mengolah- mengembangkan meningkat menjadi 72,8, jika dipresentasekan
menjadi 72,8 . Sedangkan pada siklus II pertemuan terakhir, rata-rata hitung cerita pendek meningkat lagi menjadi 80,3, jika dipresentasekan
menjadi 80,3.
5. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek dengan