87
Tabel 22. Hasil Pengamatan Selama Penelitian No
Aspek Pengamatan Pratindakan Siklus I
Siklus II 1.
Aktivitas siswa meliputi perhatian siswa dalam pelajaran, partisipasi
siswa dalam
pelajaran, dan
efektifitas penggunaan waktu 33,33
60 93,33
2. Motivasi siswa meliputi antusias
mengikuti pelajaran,
antusias menulis,
dan antusias
saat membacakan tulisan
33,33 53,33
80
Hasil pengamatan pada tabel menunjukan adanya peningkatan aktivitas dari sebelum pelaksanaan tindakan sampai siklus II. Hal ini
menunjukan bahwa penggunaan strategi 3M meniru-mengolah- mengembangkan dalam pembelajaran menulis cerita pendek dapat
meningkatkan aktivitas
dan motivasi
belajar siswa
selain meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek.
B. Pembahasan
1. Informasi Awal Keterampilan Siswa dalam Menulis Cerita
Pendek
Berdasarkan data informasi awal yang diperoleh keterampilan siswa dalam menulis cerita pendek belum dilaksanakan secara
maksimal. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru dan siswa menunjukan bahwa dalam kegiatan menulis cerita
pendek, guru belum menemukan strategi yang tepat dalam membelajarkan cerita pendek. Akibatnya karangan siswa kurang
memuaskan.
88
Dari kemampuan awal siswa diperoleh Jumlah rata-rata hitung dari keseluruhan aspek yang dinilai adalah 58 atau jika di presentasikan
berjumlah 58. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa keterampilan siswa kelas VI SD Negeri Karangjati dalam menulis
cerita pendek masih berkategori cukup. Melihat kondisi tersebut, kegiatan praktik menulis cerita pendek di
sekolah perlu dilakukan perbaikan-perbaikan. Salah satu langkah yang dapat diambil guru adalah pengembangan variasi pembelajaran dan
penggunaan strategi pembelajaran yang tepat agar keterampilan menulis cerita pendek siswa tumbuh dengan baik. Salah satunya
dengan menggunakan
strategi 3M
meniru-mengolah- mengembangkan.
2. Proses Tindakan
Proses tindakan merupakan proses menulis cerita pendek dengan menggunakan strategi 3M meniru-mengolah-mengembangkan. Andri
Wicaksono 2014:92 menyatakan bahwa strategi 3M dalam menulis cerita pendek mengacu pada beberapa tahapan pembelajaran menulis
seperti karya-karya yang sudah ada. Siswa diajarkan untuk memahami proses meniru hingga mengembangkan idenya sehingga proses
menulis cerita pendek menjadi mudah dan menyenangkan. Proses tindakan dilakukan dalam dua siklus, yang memerlukan
waktu 4 kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD
89
Negeri Karangjati berjumlah 25 siswa. Penelitian tindakan ini terbagi dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II.
Setiap proses pembelajaran menulis cerita pendek diterapkan pendekatan
proses dan
strategi 3M
meniru-mengolah- mengembangkan. Pembelajaran menulis cerita pendek diawali dengan
pretes. Pretes dilasanakan untuk mengetahui kondisi awal siswa dalam menulis cerita pendek.
Pemberian tindakan dilakukan selama 2 kali dalam setiap siklus. Setiap siklus diakhiri dengan tes membuat cerita pendek. Hal itu
dilakukan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis cerita pendek siswa setelah menggunakan strategi 3M meniru-mengolah-
mengembangkan.
3. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek dengan