Statistik Putus Sekolah Dasar dan Menengah

59 APM tingkat SDMI lebih dari 80, menunjukkan partisipasi penduduk usia sekolah dasar cukup tinggi. Tingkat SMPMTs capaian APK cukup tinggi, yaitu lebih dari 90, namun untuk APM masih tergolong sedang, yaitu lebih dari 60. Sedangkan APK dan APM tingkat SMASMK masih rendah, bahkan tidak mencapai 50. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka semakin rendah capaian APK dan APM di Kecamatan Dlingo, terutama pada tingkat SMASMK, di Kecamatan Dlingo.

C. Statistik Putus dan Tidak Lanjut Sekolah Dasar dan Menengah

1. Statistik Putus Sekolah Dasar dan Menengah

Putus sekolah adalah adalah suatu keadaan dialami oleh siswa yang tidak dapat menyelesaikan program belajarnya sebelum waktunya selesai atau murid yang tidak tamat menyelesaikan program belajarnya. Guna mengetahui siswa putus sekolah pada jenjang pendidikan tertentu, kita perlu mengetahui Angka Putus Sekolah APS jenjang pendidikan tertentu di Kecamatan Dlingo. Berdasarkan Rangkuman Data Sekolah tahun 20102011 jenjang pendidikan dasar dan menengah dari Dinas Pendidikan dasar, Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul dapat diketahui jumlah siswa yang mengalami putus sekolah dan jumlah siswa bertahan hingga lulus. Berikut, adalah hasil penghitungan Angka Putus Sekolah APS di Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul, dengan menggunakan rumus: Jumlah siswa putus sekolah di tingkat pendidikan tertentu APS = x100 Jumlah siswa di tingkat pendidikan tertentu 60 Tabel 14. Angka Putus Sekolah APS Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah di Kecamatan Dlingo Tahun 2011. No Tingkat Pendidikan Jumlah Siswa Putus Sekolah Jumlah Siswa yang Bertahan APS Idealnya 1 SDMI 3 3185 0,09 2 SMPMTs 5 1584 0,03 3 SMASMK 7 778 0,08 Sumber: BPS Kabupaten Bantul 2011, Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul 2011 dan Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul 2011. Kenyataan di lapangan menunjukkan masih terdapat anak yang mengalami putus sekolah, meskipun pemerintah telah menjamin wajib belajar 9 tahun untuk jenjang pendidikan dasar dan merintis wajib belajar 12 tahun untuk meningkatkan sumber daya manusia. 2. Statistik Angka Melanjutkan AM Sekolah Menengah Angka Melanjutkan AM sekolah merupakan salah satu indikator dalam pemerataan pendidikan. Angka melanjutkan merupakan rasio lulusan siswa pada jenjang yang lebih rendah terhadap jumlah siswa baru yang diterima pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Angka Melanjutkan AM di Kecamatan Dlingo dapat kita ketahui dengan rumus sebagai berikut: Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang pendidikan tertentu AM = x 100 Jumlah lulusan pada pada jenjang pendidikan yg lebih rendah tahun ajaran sebelumnya Berdasarkan penghitungan menggunakan rumus diatas, diperoleh Angka Melanjutkan AM di Kecamatan Dlingo, dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 61 Tabel 15. Angka Melanjutkan AM Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah di Kecamatan Dlingo Tahun 2011. No Tingkat Pendidikan Pendididkan Jumlah Lulusan JP Lebih Rendah Jumlah Siswa Baru Tingkat I Angka Melanjutkan AM Idealnya 1 SMPMTs 587 499 85,08 100 2 SMASMK 546 225 41,20 100 Sumber: BPS Kabupaten Bantul 2011, Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul 2011 dan Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul 2011. Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat mayoritas hanya menyelesaikan pendidikannya hingga sekolah menengah pertama, ditunjukkan dengan capaian AM sebesar 85. Berbeda dengan AM tingkat SMASMK yang relatif rendah, bahkan tidak mencapai 50 dari lulusan SMPMTs.

D. Profil Anak Putus Sekolah Dasar dan Menengah

Dokumen yang terkait

Upacara Adat Kematian Masyarakat Tionghoa di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

2 85 83

PROFIL ANAK PUTUS SEKOLAH DI DESA KUTA GAMBER KECAMATAN TANAH PINEM KABUPATEN DAIRI.

0 8 22

STUDI ANALISIS PENANGANAN ANAK PUTUS SEKOLAH DI DESA NGEPANREJO KECAMATAN BANDONGAN Studi Analisis Penanganan Anak Putus Sekolah Di Desa Ngepanrejo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang.

0 2 13

FAKTOR PENYEBAB PUTUS SEKOLAH DAN DAMPAK NEGATIFNYA BAGI ANAK Faktor Penyebab Putus Sekolah Dan Dampak Negatifnya Bagi Anak (Studi Kasus di Desa Kalisoro Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar).

0 0 20

FAKTOR PENYEBAB PUTUS SEKOLAH DAN DAMPAK NEGATIFNYA BAGI ANAK Faktor Penyebab Putus Sekolah Dan Dampak Negatifnya Bagi Anak (Studi Kasus di Desa Kalisoro Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar).

0 3 12

PROFIL ANAK PUTUS SEKOLAH DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK Profil Anak Putus Sekolah Dalam Perspektif Undang-Undang Perlindungan Anak (Studi Kasus Di Dusun Kembu Desa Waru Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar).

0 1 15

PROFIL ANAK PUTUS SEKOLAH DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK Profil Anak Putus Sekolah Dalam Perspektif Undang-Undang Perlindungan Anak (Studi Kasus Di Dusun Kembu Desa Waru Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar).

0 1 12

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2016/2017 PENDATAAN ANAK PUTUS SEKOLAH JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS DI BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH ATAS DINAS PENDIDIKAN MENENENGAH DAN NON FORMAL KABUPATEN BANTUL.

0 2 47

PEMETAAN SISWA PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH MENENGAH DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2015.

2 10 43

DAFTAR ISI - GEOLOGI DAN KUNCI FOTO GEOLOGI DI DESA DLINGO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN DLINGO, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 1 14