37 tingkat tertentu atau sebelum lulus pada jenjang pendidikan tertentu
dengan siswa pada tingkat dan jenjang pendidikan tertentu tahun ajaran sebelumnya Info Dikdas, 2011: 11.
Rumusnya yaitu: Jumlah siswa putus sekolah di tingkat pendidikan tertentu
APS = x100
Jumlah siswa di tingkat pendidikan tertentu Semakin kecil angka putus sekolah akan semakin baik atau efisien,
dengan anggapan standar mutu tidak berubah Sutiman Setya R, 2002: 57. Selanjutnya, jumlah anak lanjut sekolah, dapat diketahui dengan
penghitungan Angka Melanjutkan AM, seperti yang telah dijelaskan diatas. Angka Melanjutkan AM dinyatakan dalam persentase.
2. Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah
Metode apapun yang digunakan untuk meneliti di seluruh tingkat sekolah, seluruh peneliti berkesimpulan bahwa putus sekolah lebih
merupakan masalah sosial ekonomi dari pada masalah pendidikan C.E.Beeby, 1980: 176. Mayoritas hasil penelitian yang diutarakan oleh
C.E.Beeby, penyebab putus sekolah adalah tidak mampu mebiayai, meskipun perlu diingat bahwa alasan tersebut merupakan jawaban yang
paling mudah untuk diberikan kepada orang asing yang memberikan pertanyaan tersebut. Sebab umum kedua terjadinya putus sekolah
meskipun tidak sesering alasan kemiskinan adalah terbatasnya kesadaran orang tua terhadap pendidikan. Penyelidikan yang dilakukan berlanjut
pada sisa-sisa arsip yang masih tersedia di sekolah. Arsip tersebut
38 membuktikan bahwa penyebab lain putus sekolah adalah kegagalan siswa
dalam mengikuti pembelajaran. Menurut C.E.Beeby, memungkinkan masih ada harapan untuk
mengurangi jumlah putus sekolah dengan memperbaiki mutu pengajaran, tetapi hubungan antara kedua hal tersebut tidak semudah yang
dibayangkan. Tidak disangsikan bahwa faktor ekonomi merupakan penyebab utama langsung terjadinya putus sekolah. Pengalaman di negara
lain, baik kaya maupun miskin tidak menghiraukan bahwa kehidupan mereka berada dalam garis kemiskinan. Banyak orangtua yang bersedia
mengorbankan apapun demi pendidikan anak-anaknya. Lebih lanjut, M. Fendik Setyawan 2011 mengutarakan faktor
penyebab anak putus sekolah, dikategorikan menjadi 2 yaitu: a.
Faktor Internal 1
Tidak ada motivasi Motivasi merupakan daya dorong yang mengakibatkan seorang
bersedia untuk memberikan tenaga dan kesemapatannya untuk melakukan sesuatu yang telah menjadi tanggung jawabnya. Manusia
memerlukan daya dorong agar tetap semangat dalam dalam belajar. Berbeda dengan anak putus sekolah, motivasi yang dimiliki rendah
dan tidak ada dorongan dari luar maupun dalam diri sendiri untuk membangkitkan motivasi.
2 Malas untuk pergi sekolah karena minder
Kemalasan muncul, karena perasaan minder yang diderita anak.
Anak merasa
minder karena
kekurangan fisik
cacatketerbelakangan mental, tidak bisa menyesuaikan dengan kemampuan siswa lain, dan minder karena ejekan.
3 Tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekolahnya
Manusia diciptakan sebagai mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Sebagai mahluk sosial, manusia saling
berinteraksi untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing dan bersosialisasi. Sama halnya dengan anak pada saat sekolah akan
39 selalu berinteraksi dengan siswa lain atau guru untuk menjalin
komunikasi. Proses komunikasi siswa memiliki keterampilan yang bermacam-macam.
Keterampilan tersebut,
tergantung pada
kecakapan berbicara pada lawan bicara. Lingkungan keluarga sangat mempengaruhi sosialisasi anak di dunia sekolah.
4 Terkena sanksi dari sekolah sehingga mengalami putus sekolah
Terkadang anak usia sekolah masih belum bisa mengontrol emosi dan sikapnya, sehingga tidak jarak melakukan hal
menyimpang. Akibat perbuatannya anak diberikan sanksi dari sekolah berupa hukuman bahkan tidak bisa naik kelas atau
dikeluarkan dari sekolah.
b. Faktor Eksternal
1 Keadaan status ekonomi keluarga
Keluarga yang berkecukupan, biasanya dihadapi dengan permasalahan pembiayaan hidup anak, sehingga berdampak pada
biaya pendidikan untuk anak. Orang tua, terkadang melibatkan anak untuk bekerja sehingga sangat mengganggu konsentrasinya ketika di
sekolah.
2 Perhatian orang tua
Kurangnya perhatian orang tua, akan cenderung membuat permasalahan pada anak, yang berpengaruh pada pendidikan anak.
3 Hubungan orang tua kurang harmonis
Hubungan keluarga yang kurang harmonis dapat berupa perceraian membuat kurangnya kepedulian antar keluarga,
khususnya kepada anak. Keadaan ini, amerupakan permasalahn mendasar pada anak, yang akan menghambat dalam pendidikannya,
sehingga berpotensi untuk putus sekolah dan tidak melanjutkan sekolah.
4 Latar belakang pendidikan orang tua
Tinggi atau rendahnya, taraf pendidikan orang tua akan memepengaruhi, taraf pendidikan anaknya. Orang tua yang taraf
pendidikannya rendah, cenderung, tidak menunjukkan antusiasme agar anaknya meraih pendidikan yang tinggi.
3. Faktor yang Mempengaruhi Anak tidak Lanjut Sekolah