Penduduk Usia Sekolah Pemerataan Pendidikan

33 usia sekolah yang benar-benar sekolah dapat diketahui dengan penghitungan Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni APK dan APM. Tingkat APK dan APM terkadang melebihi 100, dikarenakan adanya siswa yang bersal dari luar daerah. Standar Angka Partisipasi Sekolah daerah yaitu 85, jika angka tersebut sudah dicapai, maka Pemerintah sudah mampu melayani pendidikan di daerah dengan baik.

5. Penduduk Usia Sekolah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penduduk adalah sekelompok orang yang tinggal pada suatu tepat. Sedangkan, usia sekolah merupakan usia yang cocok bagi anak secara fisik dan mental untuk masuk sekolah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Berdasar kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penduduk usia sekolah adalah sekelompok orang yang memiliki usia, fisik, dan mental yang cocok untuk masuk sekolah. Penduduk usia sekolah merupakan stok sumber daya manusia. Jumlah penduduk di daerah tertentu, sangat berpengaruh terhadap lembaga penyelenggara yang harus didirikan Sutiman, 2002: 88. Banyaknya jumlah sekolah jenjang pendidikan dasar bergantung dengan jumlah penduduk usia jenjang pendidikan dasar. Jumlah pendidikan tingkat menengah yang dibutuhkan juga akan tergantung dari jumlah anak usia pendidikan menengah. Badan Pusat Statistik BPS menentukan kelompok 34 penduduk usia 7-12 tahun merupakan penduduk usia sekolah jenjang pendidikan dasar. Kelompok penduduk usia 13-15 tahun adalah penduduk usia sekolah jenjang pendidikan sekolah menengah pertama. Kelompok penduduk usia 16-18 tahun merupakan penduduk usia sekolah jenjang pendidikan menegah atas BPS-RI, 2012. Badan Pusat Statistik BPS dalam sajian data jumlah penduduk dikelompokkan dalam lima tahunan 0-4, 5-9, 10-14,15-19, 20-24 dan seterusnya Sutiman, 2002: 91. Guna mengatahui kelompok penduduk usia tertentu, misalkan penduduk usia jenjang sekolah dasar, yaitu 7, 8, 9, 10, 11, dan 12 tahun, dapat menggunakan tabel The Sparague Multipliers. Berikut adalah tabel The Sparague Multipliers. 35 Tabel 5. The Sparague Multipliers bilanganpengalipengganda sparague N 1 Klp. usia 0-4 th N 2 Klp. usia 5-9 th N 3 Klp. usia 10-14 th N 4 Klp. uisa 15-19 th N 5 klp. uisa 20- 24 th FIRST END-PANEL n1usia 0 th 0,3616 -0,2768 0,1488 -0,0336 - n2usia 1 th 0,2640 -0,0960 0,0400 -0,0080 - n3usia 2 th 0,1840 0,0400 -0,0320 0,0080 - n4usia 3 th 0,1200 0,1360 -0,0720 0,0160 - n5usia 4 th 0,0704 0,1968 -0,0848 0,0176 - FIRST NEXT TO END-PANEL n1usia 5 th 0,0336 0,2272 -0,0752 0,0144 - n2usia 6 th 0,0080 0,2320 -0,0480 0,0080 - n3usia 7 th -0,0080 0,2160 -0,0080 0,0000 - n4usia 8 th -0,0160 0,1840 0,0400 -0,0080 - n5usia 9 th -0,0176 0,1408 0,0912 -0,0144 - MID PANEL n1usia 10 th -0,0128 0,0848 0,1504 -0,0240 0,0016 n2usia 11 th -0,0016 0,0144 0,2224 -0,0416 0,0064 n3usia 12 th 0,0064 -0,0336 0,2544 -0,0336 0,0064 n4usia 13th 0,0064 -0,0416 0,2224 0,0144 -0,0016 n5usia 14 th 0,0016 -0,0240 0,1504 0,0848 -0,0128 LAST NEXT TO END-PANEL n1usia 15 th -0,0144 0,0912 0,1408 -0,0176 - n2usia 16 th -0,0080 0,0400 0,1840 -0,0160 - n3usia 17 th 0,0000 -0,0080 0,2160 -0,0080 - n4usia 18 th 0,0080 -0,0480 0,2320 0,0080 - n5usia 19 th 0,0144 -0,0752 0,2272 0,0336 - LAST END-PANEL n1usia 20 th 0,0176 -0,0848 0,1968 0,0704 - n2usia 21 th 0,0160 -0,0720 0,1360 0,1200 - n3usia 22 th 0,0080 -0,0320 0,0400 0,1840 - n4usia 23 th -0,0080 0,0400 -0,0960 0,2640 - n5usia 24 th -0,0336 0,1488 -0,2768 0,3616 - Sumber: Sutiman, 2002: 91 Apabila jumlah penduduk kelompok-kelompok usia lima tahunan sudah diketahui, maka untuk menghitung jumlah anak usia tertentu dapat menggunakan tabel diatas. Sebagai contoh untuk menghitung anak usia 7 tahun adalah sebagai berikut. n 3 usia 7 th = -0,0080N 1 + 0,2320N 2 - 0,0480 N 3 + 0,0080 N 4 36

C. Konsep Anak Putus Sekolah dan Tidak Lanjut Sekolah

Dokumen yang terkait

Upacara Adat Kematian Masyarakat Tionghoa di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

2 85 83

PROFIL ANAK PUTUS SEKOLAH DI DESA KUTA GAMBER KECAMATAN TANAH PINEM KABUPATEN DAIRI.

0 8 22

STUDI ANALISIS PENANGANAN ANAK PUTUS SEKOLAH DI DESA NGEPANREJO KECAMATAN BANDONGAN Studi Analisis Penanganan Anak Putus Sekolah Di Desa Ngepanrejo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang.

0 2 13

FAKTOR PENYEBAB PUTUS SEKOLAH DAN DAMPAK NEGATIFNYA BAGI ANAK Faktor Penyebab Putus Sekolah Dan Dampak Negatifnya Bagi Anak (Studi Kasus di Desa Kalisoro Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar).

0 0 20

FAKTOR PENYEBAB PUTUS SEKOLAH DAN DAMPAK NEGATIFNYA BAGI ANAK Faktor Penyebab Putus Sekolah Dan Dampak Negatifnya Bagi Anak (Studi Kasus di Desa Kalisoro Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar).

0 3 12

PROFIL ANAK PUTUS SEKOLAH DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK Profil Anak Putus Sekolah Dalam Perspektif Undang-Undang Perlindungan Anak (Studi Kasus Di Dusun Kembu Desa Waru Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar).

0 1 15

PROFIL ANAK PUTUS SEKOLAH DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK Profil Anak Putus Sekolah Dalam Perspektif Undang-Undang Perlindungan Anak (Studi Kasus Di Dusun Kembu Desa Waru Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar).

0 1 12

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2016/2017 PENDATAAN ANAK PUTUS SEKOLAH JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS DI BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH ATAS DINAS PENDIDIKAN MENENENGAH DAN NON FORMAL KABUPATEN BANTUL.

0 2 47

PEMETAAN SISWA PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH MENENGAH DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2015.

2 10 43

DAFTAR ISI - GEOLOGI DAN KUNCI FOTO GEOLOGI DI DESA DLINGO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN DLINGO, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 1 14