70 untuk operasional sekolah. Setiap bulan Pars harus membayar
Rp55.000,00 sebagai uang BP3 dan terkadang Pars harus menunggak beberapa bulan. Pars merupakan anak yang pintar, Ia mendapat
beasiswa prestasi dari sekolahnya, namun beasiswa tersebut tidak diberikan langsung kepada Pars. Beasiswa yang diterima Pars ditahan
oleh sekolah, karena Pars belum mampu melunasi BP3 yang telat selama 3 bulan. Akhirnya Pars berpikiran untuk bekerja setelah
sepulang sekolah dan uangnya dapat digunakan untuk melunasi BP3nya. Pars, tidak bisa mengimbangi antara bekerja dan sekolah,
sehingga Pars memutuskan untuk keluar dari sekolah dan bekerja menjadi karyawan disebuah usaha laundry hingga sekarang.
6. Responden 6
a. Profil
Inan nama samaran adalah pribadi yang sangat menarik, cantik dan ramah lahir pada tanggal 26 September 1995. Inan mudah bergaul
dengan siapa pun, sehingga Inan mempunyai banyak teman, namun sebagai perempuan Inan kurang menjaga etika dan sopan santunnya.
Inan P18 mengalami putus sekolah pada kelas VIII, dari SMP Nx di Kecamatan Dlingo. Inan bersal dari keluarga yang perekonomiannya
sedangmenengah. Ayah Inan berprofesi sebagai pegawai swasta dan ibu Inan berdagang pakaian dan sembako di pasar. Inan mempunyai 1
kakak perempuan yang sudah menikah dan hidup mandiri dengan suaminya.
71 b.
Latar belakang dan sebab putus sekolah Inan P18 mengalami putus sekolah pada kelas VIII, dari SMP
Nx di Kecamatan Dlingo. Faktor penyebab Inan mengalami putus sekolah adalah: 1 Malas berfikir; 2 Pengaruh teman bermain; 3
Kurangnya perhatian orang tua Inan secara terbuka mengungkapkan alasannya putus sekolah
“kagol mbak rep sekolah, aku memeng mikir hahaha. boloku we ra do sekolah kok mbak... sudah malas mau sekolah, malas berfikir, temanku
saja tidak sekolah”. Inan mengaku bahwa yang membuatnya malas untuk sekolah adalah teman-temannya yang sudah tidak bersekolah lagi
dan Inan ingin bebas tidak berfikir tentang pelajaran di sekolah seperti mereka. Mayoritas teman-teman Inan pada saat itu, adalah anak-anak
yang sudah lulus dari SMPMTs dan tidak melanjutkan lagi. Kedua orang tua Inan tidak tinggal dalam satu rumah, ayahnya
selama 10 tahun terakhir bekerja sebagai pegawai swasta pada salah satu perusahaan ternama di Jakarta. Ibu Inan terlalu sibuk dengan
pekerjaannya sebagai pedagang di pasar dan terkadang ibunya harus pergi keluar kota untuk berbelanja barang dagangan, sehingga tidak
mempunyai waktu untuk memperhatikan Inan sepenuhnya. Keseharian Inan dihabiskan untuk bermain bersama teman-
temannya, dan orang tua Inan terlalu sibuk dengan pekerjaanya. Sikap Inan yang keras kepala, membuat ibu Inan menyerah untuk membujuk
72 Inan kembali ke sekolah. Keseharian Inan sekarang hanya digunakan
untuk bermain dan sesekali membatu ibunya berjualan.
7. Responden 7